Baju Thrift dan Vintage Jadi Simbol Berekspresi ala Gen Z

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pakaian thrift dan vintage menjadi salah satu tren berpakaian bagi Generasi Z.

Bagi mereka, thrift dan vintage mengubah cara berpakaian merasa lebih keren dan percaya diri.

Fenomena pakaian thirft dan vintage menjadi simbol anti mainstream dan punya keunikan tersendiri.

Apalagi minat terhadap pakaian second-hand ini dapat mencerminkan pergeseran gaya hidup.

Seperti yang dikatakan Adi Herlambang salah satu yang menggemari pakaian thrift dan vintage fashion.

Baginya, membeli pakaian thrift dapat menemukan sensasi tersendiri.

“Kalau ngethrift bisa menemukan barang-barang berkualitas dan tidak banyak dimiliki oleh orang lain. Selain itu, barang thrift cenderung nyaman untuk dipakai. Seperti bahan dan sizenya sesuai dengan apa yang kita mau,” ujar Adi.

Adi menuturkan dirinya biasa membeli pakaian thrift bukan hanya di Bandar Lampung saja.

Tetapi, juga di luar daerah seperti di Pasar Natar Lampung Selatan dan Lampung Barat.

Bukan tanpa alasan, pria berusia 26 tahun tersebut membeli pakaian thrift bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli pakaian bekas masih terlihat bagus.

“Dari segi finansial lebih ekonomis sih, dan lebih seru saat hunting baju thrift, lebih beda aja,” ungkapnya.

Senada dengan Adi, Kevin Gunawan juga turut merasakan hasil dari berburu baju thrift.

Menurutnya, dari hunting tersebut dia dapat belajar bahwa tidak selamanya barang bekas itu kualitasnya rendah.

“Ya saya juga suka hunting baju thrift, karena dari hunting tersebut saya bisa menemukan pakaian yang menemukan saya dengan kaus band favorit saya seperti Led Zeppelin dan Pink Floyd,” kata Kevin Gunawan.

Kevin berujar pakaian thrift yang dibelinya berkisar antara Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu sudah mendapat atasan favoritnya. Bahkan, ia pernah mendapatkan sepatu VANS original dengan harga Rp 200 ribuan saja.