Berita Lampung

BKKBN Dorong Literasi Keluarga di Lampung Minimalisir Penyakit Diabetes

BKKBN mendorong literasi keluarga dalam upaya meminimalisir penyakit diabetes yang tengah marak, khususnya di Provinsi Lampung.

Penulis: Agustina Suryati | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso mendorong literasi keluarga dalam upaya meminimalisir penyakit diabetes yang tengah marak, khususnya di Provinsi Lampung

Menurut Sukaryo, pendekatan keluarga merupakan elemen krusial untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang memadai dan tumbuh sehat tanpa disusupi zat yang dapat membahayakan bagi tubuh. 

"Keluarga adalah kunci dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari stunting. Keluarga perlu dididik tentang cara menemukan sumber makanan yang baik di lingkungannya, mengolahnya dengan benar, dan menyajikannya secara sehat. Ini bukan hanya tentang penyediaan makanan, tetapi juga tentang bagaimana kita mendidik keluarga untuk memberikan pengasuhan yang baik," kata dia saat hadir di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 Kantor Perwakilan BKKBN Lampung, Kamis (1/7/2924).

Ia apresiasi atas capaian Provinsi Lampung dalam menurunkan angka stunting hingga di bawah rata-rata nasional.

Berdasarkan data tahun 2023, angka stunting di Lampung tercatat sekitar 14,9 persen, sedikit lebih tinggi dari target nasional sebesar 14 persen. Namun, Sukaryo optimistis bahwa angka ini akan terus menurun di tahun-tahun mendatang.

"Saya kira ini adalah pencapaian yang patut kita banggakan. Saya yakin Lampung bisa mencapai angka di bawah 14 persen tahun ini," ujarnya.

BKKBN sendiri telah mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya asupan gizi seimbang dan praktik pengasuhan yang baik. 

Program ini meliputi edukasi gizi, penyuluhan langsung ke masyarakat, hingga pelatihan bagi para kader kesehatan di berbagai daerah.

Pendekatan berbasis keluarga yang dipromosikan oleh BKKBN ini diharapkan dapat menjadi strategi efektif dalam mengatasi penyakit diabetes di usia anak dan tantangan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di berbagai wilayah Indonesia. 

Dengan literasi yang tepat, keluarga juga mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.

"Bagaimana pun juga keluarga memang harus diberikan literasi terkait dengan gizi," tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved