Kanwil Kemenag

Kakanwil Kemenag Lampung Nilai Peran Kolaboratif dalam Moderasi Beragama Kunci Harmoni Umat

Kakanwil Kemenag Lampung menilai tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia memerlukan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor.

Kakanwil Kemenag Lampung Nilai Peran Kolaboratif dalam Moderasi Beragama Kunci Harmoni Umat - tantangan-keberagamaan54.jpg
Istimewa
Kakanwil Kemenag Lampung menilai tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia memerlukan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor.
Kakanwil Kemenag Lampung Nilai Peran Kolaboratif dalam Moderasi Beragama Kunci Harmoni Umat - tantangan-keberagamaan56.jpg
Istimewa
Kakanwil Kemenag Lampung menilai tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia memerlukan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor.
Kakanwil Kemenag Lampung Nilai Peran Kolaboratif dalam Moderasi Beragama Kunci Harmoni Umat - tantangan-keberagamaan57.jpg
Istimewa
Kakanwil Kemenag Lampung menilai tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia memerlukan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung -  Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo menilai tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia memerlukan pendekatan yang tidak hanya mengedepankan pemahaman agama, tetapi juga kolaborasi lintas sektor.

"Keberhasilan moderasi beragama sangat bergantung pada seberapa baik kita bisa bekerja sama," ungkap Puji dalam Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama yang diadakan di Hotel Grand Sekuntum, Kota Metro, Selasa (20/8/2024).

 "Kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak akan memastikan bahwa nilai-nilai moderasi ini tidak hanya dipahami tetapi juga diimplementasikan dengan baik di tengah masyarakat," sambung dia.

Dalam kesempatan tersebut, Puji Raharjo menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam mengatasi berbagai tantangan moderasi beragama.

Menurutnya, kolaborasi ini bukan hanya sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan lingkungan beragama yang damai dan harmonis.

Puji menambahkan, salah satu fokus utama dalam upaya moderasi beragama adalah memastikan semangat keagamaan tidak bertentangan dengan rasa cinta terhadap NKRI. 

Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak keberagaman dan komitmen kebangsaan sebagai upaya untuk memperkuat keutuhan bangsa.

Selain itu, Puji juga menekankan perlunya pendekatan yang bijaksana dalam menghadapi klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan tafsir agama yang dapat memicu konflik. 

Selama dua hari, peserta akan dibekali dengan berbagai pengetahuan beserta sharing untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Puji Raharjo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya moderasi beragama.

"Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Hanya dengan kerja sama yang erat kita bisa mewujudkan kehidupan beragama yang sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan," tegasnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unsur  baik pengurus majelis agama, pemuda lintas agama, ASN dan stakeholder Kementerian Agama  dari Kabupaten Lampung Timur maupun Kota Metro.

Ketua Tim Humas dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Alifah menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep moderasi beragama dalam rangka menjaga kerukunan, harmoni sosial, mencegah extrimisme dan radikalisme serta membangun rasa kebersamaan antar umat beragama.

Alifah juga menyebutkan sosialisasi ini mencakup materi tentang konsep moderasi beragama, udar asumsi dan terori analisis sosial iceberg, bedah lata kunci moderasi beragama serta wawasan kebangsaan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved