Univerisitas Lampung
Unila Bakal Integrasikan TPST di Seluruh Fakultas untuk Kumpulkan Limbah B3
Opik Taufik Purwadi memastikan, untuk mengumpulkan limbah B3 itu sejauh ini pihaknya memang sudah memiliki sistem terpadu namun belum maksimal.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) akan mengintegrasikan layanan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di seluruh Fakultas guna mengumpulkan limbah bahan, beracun dan berbahaya (B3).
Ketua Tim TPST 3R (reduce, reuse, recycle) Unila, Opik Taufik Purwadi memastikan, untuk mengumpulkan limbah B3 itu sejauh ini pihaknya memang sudah memiliki sistem terpadu namun belum maksimal.
"Semua itu akan dikembangkan agar semua terintegrasi dan dapat mengakses layanan TPST," kata Opik Taufik Purwadi, saat pemaparan di hadapan kapala laboratorium lingkungan kampus Unila, di Hotel Radisson Lampung, Selasa (10/9/2024).
Opik mengatakan, adanya TPST tersebut berfungsi untuk melakukan pengumpulan limbah B3 hasil pemilihan dari laboratorium.
Kedepan, Opik memastikan TPST bakal bekerjasama dengan vendor atau pihak ketiga dalam melakukan pengolahan limbah B3 dilingkungan Unila.
Opik mengakui, sistem yang diterapkan selama ini untuk mengumpulkan limbah B3 belum maksimal dan menjadi evaluasi dalam melakukan pengembangan TPSP.
Apalagi, Opik menuturkan, Unila saat ini telah memiliki 128 laboratorium yang tersebar di semua fakultas.
"Ada 53 unit laboratorium menghasilkan limbah B3. Unila sekarang ini sudah memiliki sistem terpadu dalam pengelolaan limbah B3," kata Opik.
Namun demikian, Opik mengatakan, sistem tersebut belum mengintegrasi seluruh laboratorium.
Sementara itu, pemateri dari Unit Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Khotib, mengakui Unila saat ini sudah memiliki sistem pengelolaan limbah yang cukup baik.
"Akan tetapi sistem tersebut belum maksimal karena belum terintegrasi antara laboratorium dengan TPST," kata Khotib.
Ia mengatakan, dengan gelaran lokakarya yang digelar ini harus bisa menghasilkan sistem pengelolaan limbah yang baik pada level lembaga.
"Sangat penting Unila memiliki sistem pengelolaan limbah khususnya B3 baik," kata Khotib.
Karena dengan begitu, Khotib mengutarakan, masyarakat dan instansi terkait memiliki model sebagai contoh dalam pengelolaan limbah.
Khotib menegaskan, saat ini kampus sejatinya harus menjadi model bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah B3.
Sehingga, kata dia, masyarakat atau instansi pemerintah tahu bagaimana pengelolaan limbah yang baik.
“Sebelum menyusun SOP, maka harus melakukan inventarisasi terhadap limbah yang ada. Dan SOP harus disesuaikan dengan kondisi laboratorium dan spesifikasi limbah," kata Khotib.
"Termasuk jenis dan kuantitasnya dan pentingnya SOP yang dibuat dapat menjadi bagian dari sistem yang seragam terintegrasi," papar Khotib.
Menurutnya, kampus perlu memastikan SOP yang diterapkan seragam untuk membentuk satu kesatuan sistem dan mekanisme yang efektif.
Khotib mengatakan, limbah cair dengan konsentrasi tinggi harus dikategorikan sebagai B3.
“Dalam industri besar, air bilasan tersebut dikumpulkan untuk diolah di TPST agar tidak tercampur dengan limbah lain yang bisa berbahaya,” kata Khotib.
Khotib menyarankan agar Unila membuat panduan atau petunjuk pelaksanaan pengelolaan sampah yang mengandung B3.
"Serta aplikasi untuk mempercepat proses kinerja," kata dia.
Pengelolaan adalah sistem yang dimulai dari penetapan, pengurangan, penyimpanan, hingga diserahkan kepada pihak ketiga.
Tetapi belum sampai pada pengolahan, pihaknya berharap adanya aplikasi di level universitas.
Dengan harapan bisa mempermudah dan mempercepat proses pengelolaan limbah, serta membantu tenaga kerja dan staf TPST.
Khotib mengatakan, penetapan limbah B3 harus dilakukan oleh pihak yang memahami karakteristik bahan, dengan mengacu pada Material Safety Data Sheet (MSDS).
“Jika sudah mengacu pada MSDS, kita tidak perlu mengklasifikasikan limbah B3 secara manual," kata Khotib.
Identifikasi dan kompatibilitas limbah juga menjadi topik utama dalam lokakarya ini.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Rektor Unila Prof Lusmeilia Kukuhkan 14 Guru Besar di Penghujung 2024 |
![]() |
---|
Rektor Unila Jadi Narasumber Peningkatan SDM Senat Poltekes Kemenkes Tanjung Karang |
![]() |
---|
Tingkatkan Kualitas Pendidik, Unila Gelar Lokakarya Kerja Sama dengan Mitra |
![]() |
---|
Unila Adakan Lokakarya Pengisian dan Upgrade Aplikasi SINTA |
![]() |
---|
1.787 Calon Mahasiswa Baru Universitas Lampung Lulus Jalur Mandiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.