Advertorial

Universitas Saburai Dampingi dan Latih Guru SDIT Fitrah Insani Buat Buku Ajar Digital

Universitas Saburai mendampingi dan melatih guru SDIT Fitrah Insani untuk membuat buku ajar digital

|
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Indra Simanjuntak
Humas Universitas Saburai
Foto Universitas Saburai dampingi dan latih guru SDIT Fitrah Insani buat buku ajar digital 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) mengadakan acara pendampingan dan pelatihan untuk guru SDIT Fitrah Insani Langkapura.

Dalam acara bertemakan "PKM Pendampingan Evaluasi dan Pelatihan Pembuatan Buku Ajar Digital Matematika Kurikulum Merdeka Belajar Bagi Guru SDIT Fitrah Insani Langkapura", Universitas Saburai menggelarnya selama dua hari, yaitu 20 dan 21 September 2024 di Graha Saburai. 

"Pelatihan ini kita laksanakan selama dua hari, kemudian untuk pendampingannya itu dari bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2024. Sampai kami dapat 6 buah buku matematika dari kelas 1-6 SD yang ber-ISBN dan dalam bentuk flip book (digital)," ujar Novalia selaku pemateri pelatihan.

Sebelumnya, tiga pemateri yang memberikan materi adalah Novalia, S. Pd., M. Si., Fitriana Rahmawati, S. Si., M. Pd., dan Septia Uswatun Hasanah, S. Pd., M. Pd.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 56 guru dari SDIT Fitrah Insani, sementara acara pendampingan dan pelatihan didanai oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada masyarakat, Dikjen Dikristek, Kemendikbudristek.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SDIT Fitrah Insani dalam membuat buku ajar digital. 

"Jadi kami mengevaluasi isi buku ajar dan bahasa Indonesianya. Kami tingkatkan lagi buku ajarnya dengan kita digitalkan melalui aplikasi flip builder yang akan dijadikan flip book (digital)," ujar Novalia.

Flip book adalah buku digital 3D yang bisa memuat teks, gambar, video, dan musik.

Rencana ke depannya Universitas Saburai akan mencoba di sekolah yang lain, tak hanya SDIT Fitrah Insani dan fokus untuk mata pelajaran Bahasa Lampung.

"Ternyata untuk mata pelajaran bahasa Lampung itu sangat butuh, karena untuk kurikulum Bahasa Lampung dan buku Bahasa Lampung itu tidak ada. Jadi oleh karena itu guru-gurunya tadi pada minta project kedepannya itu bahasa Lampung," kata Nova.

Sebelumnya Universitas Saburai juga sudah pernah memberikan pelatihan di SMK.

Namun karena kebutuhan lebih banyak audio dan video dari SD, mereka akhirnya rutin ke SD. 

"Harapan saya guru-guru ini bisa membuat buku ajar digital, karena kurikulum merdeka itu kan si guru itu gak bisa pakai buku-buku yang dijual bebas karena waktu Covid-19 kemarin akan berimbas kepada si siswa. Jadi sekarang kurikulum merdeka itu disesuaikan dengan si siswa, jadi tidak bisa dipaksakan," harapnya.

Ia melanjutkan, "Karena menyesuaikan dengan siswa si guru harus punya buku. Nah zaman sekarang siswa lebih suka video dan lain sebagainya oleh karena itu biar lebih bermanfaat kita buatlah buku ajar digital."

"Harapannya siswa-siswi dan wali murid, itu bisa dapat lebih banyak menyerap materi itu tidak sebatas di sekolah saja karena bisa mengulas kembali di rumah," pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Virginia Swastika)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved