PSSI Pastikan Akan Ajukan Protes ke FIFA dan AFC terhadap Kepemimpinan Wasit
PSSI memastikan akan mengajukan protes kepada FIFA dan AFC terhadap kepemimpinan wasit Indonesia vs Bahrain, yakni Ahmed Abu Bakar Al Kaf (Oman).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Setelah Timnas Indonesia dirugikan wasit kala main imbang 2-2 dengan Bahrain dalam matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam.
PSSI memastikan akan mengajukan protes kepada FIFA dan AFC terhadap kepemimpinan wasit Indonesia vs Bahrain, yakni Ahmed Abu Bakar Al Kaf (Oman).
Hal itu disampaikan oleh Exco PSSI Arya Sinulingga kepada Kompas.com pada Jumat (11/10/2023) dini hari WIB selepas pertandingan Indonesia vs Bahrain.
Timnas Indonesia imbang 2-2 atas Bahrain dalam matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam.
Kemenangan Indonesia tercipta lewat gol yang diciptakan Ragnar Oratmangoen (45+3') dan Rafael Struick (74').
Kontribusi dalam laga ini merupakan gol pertama Rafael di level senior.
Sementara itu, Bahrain unggul terlebih dahulu lewat gol tendangan bebas yang dicetak Mohamed Marhoon (15', 90+9').
Pada babak pertama, Indonesia sempat dibobol terlebih dahulu oleh Mohamed Marhoon (15'), kemudian disamakan 1-1 oleh Ragnar Oratmangoen (45+3') menjelang turun minum.
Indonesia berbalik unggul 2-1 melalui kontribusi Rafel Struick pada menit ke-74.
Hingga menit ke-90', Garuda masih bisa menahan imbang Bahrain, tetapi wasit memberikan tambahan waktu enam menit.
Waktu sudah masuk dalam menit ke-96', Ahmed tak kunjung membunyikan peluit untuk menghentikan pertandingan.
Ia justru melanjutkan laga, hingga akhirnya tim tuan rumah mendapatkan kesempatan sepak pojok.
Momentum di pengujung laga berhasil dimanfaatkan Mohamed Marhoon untuk mencetak brace dan menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9'.
Mohamed Marhoon pun membuyarkan kemenangan Indonesia yang sudah ada di depan mata.
Gol ini kontroversial karena terjadi melebihi tambahan waktu yang diberikan.
Tambahan waktu yang diberikan 6 menit, namun wasit asal Oman, Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf, tak kunjung meniup peluit panjang.
Bahkan wasit tidak mengecek VAR untuk memastikan gol Mohamed Marhoon sah atau tidak.
Pengecekan diperlukan karena penyerang nomor 9 Bahrain, Husein Abdulkarim tampak offside sebelum Mohamed Marhoon menerima bola.
Tak hanya itu, Ahmed Al Kaf juga tampak lebih banyak memberikan pelanggaran bagi Indonesia daripada Bahrain.
Padahal, kontak fisik yang terjadi antarpemain cenderung minim.
Dalam laga ini Indonesia tercatat membuat 27 pelanggaran.
Dua pelanggaran berbuah kartu kuning untuk Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen. Pasukan Garuda juga membuat dua offside.
Sebaliknya, Bahrain hanya memiliki sepuluh pelanggaran.
Satu pelanggaran berbuah kartu kuning untuk Amine Benaddi.
Padahal, ada momen-momen ketika Bahrain melanggar pemain Indonesia dengan keras tapi tidak dinyatakan sebagai pelanggaran.
Tak hanya pemain yang dapat kartu, Al Kaf bahkan memberikan kartu merah kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji saat memprotes pertandingan yang belum berakhir meski injury time selesai.
Selanjutnya, Al Kaf juga disorot karena tidak memberikan tendangan bebas kepada timnas Indonesia pada babak kedua.
Padahal saat itu, Rafael Struick dilanggar pemain belakang Bahrain tepat di depan kotak penalti.
Wasit hanya memberikan drop ball kepada timnas Indonesia.
Wasit beralasan, tendangan bebas tidak diperlukan karena bola mengenai Rafael saat dilanggar pemain lawan. Indonesia pun kehilangan peluang membuat gol.
Hasil pertandingan tersebut membuat Indonesia menempati peringkat kelima klasemen Grup C dengan torehan tiga poin dari tiga kali bermain imbang lawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (1-1).
PSSI Bakal Protes
PSSI memastikan akan mengajukan protes kepada FIFA dan AFC terhadap kepemimpinan wasit Indonesia vs Bahrain, yakni Ahmed Abu Bakar Al Kaf (Oman).
"Ya, kita kirim surat protes," kata Exco PSSI Arya Sinulingga kepada Kompas.com pada Jumat (11/10/2023) dini hari WIB selepas pertandingan Indonesia vs Bahrain.
Menurutnya, PSSI kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Oman tersebut.
"Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit, seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," jelas Arya.
Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta skuad Indonesia berlapang dada dengan hasil 2-2 di Bahrain.
Menurut dia, pelatih Shin dan pemain skuad Garuda bisa menjadikan duel kontra China sebagai pembuktian kemampuan untuk meraih kemenangan dalam persaingan Grup C.
”Ada banyak opini tentang laga melawan Bahrain, tetapi saya berharap pemain dan tim pelatih sudah melupakan itu. Sudah saatnya mulai menyusun strategi yang lebih matang untuk menghadapi China,” ujar Erick dalam keterangan kepada media, Jumat, di Jakarta.
Erick menambahkan, ”Kita harus lebih fokus dan waspada dengan kondisi cuaca yang berbeda, kesiapan fisik pemain, hingga China yang berambisi mengejar poin perdananya.”
Akan Sia-sia
Pengamat sepak bola, Anton Sanjaya mengatakan, protes PSSI yang akan dilayangkan ke FIFA dan AFC terkait kepemimpinan wasit Indonesia vs Bahrain, Ahmed Al-Kaf akan berujung sia-sia.
Pasalnya, keputusan wasit asal Oman tersebut dinilai masih dalam ambang batas kewajaran.
"Indonesia boleh saja melayangkan surat protes tapi harus diingat bahwa ini masih sesuai rule of the games dari FIFA, jadi menurut saya kalau Indonesia protes kemungkinan juga akan ditolak," ujar Anton seperti dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Jumat (11/10/2024).
Ia melihat bahwa keputusan wasit lapangan yang memutuskan membiarkan masa perpanjangan waktu babak kedua melebihi durasi yang ditentukan oleh inspektur lapangan masih dalam koridor aturan.
Diketahui, durasi perpanjangan waktu babak kedua pertandingan itu telah lebih tiga menit dari masa enam menit yang ditentukan.
Dalam hal ini, wasit utama boleh menambahkan sesuai dengan feeling-nya.
"Jadi, kalau dia bilang, dia pikir feeling-nya ada delay waktu, ada delay-delay terkait hal teknis, dia boleh menambahkan. Yang tidak boleh mengurangi. Kalau misalnya dianjurkan 6 menit jadi 4 menit itu tidak boleh," katanya.
Penambahan waktu sampai tiga menit dari masa enam menit di laga semalam, menurut Anton, masih dalam tahap wajar.
"Memang sangat menyakitkan bagi Indonesia tapi itu sesuai dengan Pasal 7 ayat 3 untuk waktu yang terbuang. Jadi, menurut saya suporter Indonesia boleh jengkel, marah, kesel lah, tapi memang itu sesuai aturan," pungkasnya. (tribunnetwork)
Polres Pesawaran Proses Video Viral Guru Ancam Siswa |
![]() |
---|
DPRD Pesawaran Minta Guru Intimidasi Siswa Dites Kejiwaan |
![]() |
---|
Pisah Sambut PPDS Paru FK Unila, Lulusan Perdana Resmi Dilantik dan Siap Mengabdi |
![]() |
---|
Kapolda Lampung Serahkan Piala Bergilir Liga Minisoccer Kapolda Cup 2025 |
![]() |
---|
Polres Pringsewu Sabet Juara 2 Turnamen Minisoccer Kapolda Lampung 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.