Berita Lampung

HIPMI Lampung Tengah Minta Bupati Turun Tangan Atasi Anjloknya Harga Singkong

Isu ketidakstabilan harga singkong menjadi sorotan utama dari Kepengurusan HIPMI Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Ketua Hipmi Lampung Tengah, Dani Satria. 

Tribulampung.co.id, Lampung Tengah - Isu ketidakstabilan harga singkong menjadi sorotan utama dari Kepengurusan Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

Ketua Hipmi Lampung Tengah, Dani Satria mengatakan, anjloknya harga singkong menjadi keluhan utama para petani di akhir tahun 2024 ini.

"Kami sangat perihatin mendengar dan menerima keluhan para petani, khususnya petani singkong dengan anjloknya harga yang hanya Rp 900 per kilogramnya," kata Dani, Jumat (20/12/2024).

Dia menegaskan persoalan harga jual hasil tani harus segera diatasi dengan langkah-langkah konkret agar petani singkong bisa menemukan solusi yang terbaik.

"Kami berharap Bupati Kabupaten Lampung Tengah, untuk segera turun tangan. Persoalan ini harus menjadi perhatian serius. Stabilisasi harga singkong adalah langkah awal yang penting untuk menjamin kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian," ujarnya.

Sebagai langkah kongkret lanjut Dani, Hipmi Lamteng bakal berupaya mencari solusi bagi para petani khususnya petani singkong.

“Kami akan berusaha berkomunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk  membahas standarisasi harga agar petani tidak terus dirugikan dan mendapatkan kepastian,” jelasnya.

Menurutnya dengan anjloknya harga singkong banyak menimbulkan utang petani dan apabila utang menumpuk akan berdampak dalam sektor ekonomi dan keamanan.

"Banyak petani yang terpaksa berutang demi menutupi kebutuhan operasional mereka. Saya sempat menerima laporan bahwa petani harus berutang, baik melalui bank maupun rentenir untuk membeli pupuk dan biaya operasional lainnya," ujar dia.

"Dan apabila ini tidak ada solusi dikhawatirkan terjadi insplasi besar yang berdampak terhadap keamanan warga," ucapnya.

"Kami sangat berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan solusi nyata agar petani tidak lagi menjadi pihak yang dirugikan dalam rantai produksi dan distribusi hasil pertanian mereka.” pungkas dia.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved