Berita Lampung

Pj Sekda Tulangbawang Komentari Raibnya Emas Inspektur yang Tak Dilaporkan LHKPN

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Tulang Bawang Haryanto menanggapi raibnya perhiasan dan emas senilai Rp 3,5 M milik Inspektur Inspektorat Tulangbawang.

|
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf
TANGGAPAN PJ SEKDA - Kendaraan Sekda Tulangbawang saat meninggalkan awak media usai doorstop pada Jumat (31/1/2025). Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Tulang Bawang Haryanto komentari hilangnya emas senilai Rp 3,5 M milik Inspektur Inspektorat Pemkab Tulangbawang, Untung Widodo. Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TulangbawangPj Sekretaris Daerah (Sekda) Tulang Bawang Haryanto menanggapi raibnya perhiasan dan emas senilai Rp 3,5 M milik Inspektur Inspektorat Pemkab Tulangbawang, Untung Widodo. 

Sebelumnya diberitakan peristiwa pencurian itu terjadi pada 26 Januari 2025 di rumah yang berlokasi di Perumahan Bukit Kencana, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi.

"Jadi menurut saya masih wajar besaran harta tersebut, mungkin perhiasan dan emas itu dikumpulkan sejak lama," ujar Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Tulang Bawang Haryanto saat ditemui di halaman kantor bupati, Jumat (31/1/2025).

Ia kemudian menyinggung kenaikan nilainya dari tahun ke tahun. 

"Bisa jadi dulu itu hanya Rp 50 ribu per gram," ungkapnya.

Dari kejadian tersebut, terungkap bahwa emas tersebut tidak dilaporkan di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Saat ditanya pendapatnya, Haryanto masih ingin menunggu audit resmi.

"Kita tunggu dulu lah auditnya," kata dia.

Sementara itu, dirinya masih belum terpikir terkait sanksi yang berpotensi terjadi. 

Menurutnya, kejadian tersebut adalah musibah. 

"Masih jauh itu," ucapnya. 

"Gini loh kita juga punya etika, orang sudah punya musibah, itu musibah besar. Terlepas apa itu, menurut saya musibah," ucapnya.

Ia pun langsung meminta kepada awak media untuk memiliki rasa empati atas musibah yang dialami sang inspektur.

"Tolonglah ada rasa di sini," ucapnya sambil menunjuk dada wartawan.

"Jadi ya sebagai kontrol sosial boleh, tapi juga harus punya etika," pungkasnya

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved