Berita Lampung

Pemkab Pringsewu dan Food Station DKJ Kerjasama Bidang Pertanian Ketahanan Pangan

Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas pada kesempatan tersebut berharap kerjasama ini dapat berjalan baik dan memberikan dampak positif.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Kominfo
KERJASAMA - Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Pekon Candiretno, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Selasa (20/5/2025) kemarin. Pemkab Pringsewu dan Food Station DKJ kerjasama bidang pertanian ketahanan pangan. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dalam rangka optimalisasi ekosistem pertanian dan ketahanan pangan, Pemkab Pringsewu Provinsi Lampung dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, PT. Food Station (FS), menjalin kerjasama program Contract Farming. 

Penandatanganan nota kesepahaman sekaligus penanaman padi bersama dilakukan di areal persawahan Pekon Candiretno, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Selasa (20/5/2025) kemarin.

Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas pada kesempatan tersebut berharap kerjasama ini dapat berjalan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pringsewu. 

Terutama dengan potensi pertanian, dimana berdasarkan angka tetap BPS tahun 2024, produksi Gabah Kering Giling (GKG) di Kabupaten Pringsewu mencapai 143.902 ton, atau setara 91.835 ton beras. 

“Jumlah penduduk Pringsewu saat ini adalah 423.257 jiwa, dengan kebutuhan konsumsi beras masyarakat setempat sebesar 31.084 ton per tahun. Artinya masih terdapat surplus beras sebesar 60.769 ton, yang merupakan potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan baik di Lampung maupun Jakarta,” katanya. 

Menurutnya, selain beras, komoditas cabai juga memiliki peran strategis, dimana pada 2024, Pringsewu mampu memproduksi 5.355 ton cabai besar, sedangkan konsumsi lokal hanya sebesar 457 ton, sehingga menyisakan surplus cabai 4.848 ton. 

Begitupun dengan jagung dengan produksi mencapai 42.073 ton dan konsumsi lokal 1.371 ton, atau surplus jagung sebesar 40.702 ton. Hal ini juga menjadi peluang bagi menjaga ketersediaan sekaligus mendukung ketahanan pangan terpadu lintas wilayah, dan tentunya stabilitas harga.

“Untuk itu, saya berharap dukungan dan pendampingan baik Pemerintah Provinsi Lampung maupun DKJ, tentunya melalui Food Station, sehingga Pringsewu Makmur dapat segera terwujud,” harapnya. 

Sementara, Direktur Utama PT. Food Station Jakarta Karyawan Gunarso mengatakan kebutuhan beras warga Jakarta mencapai 82 ribu ton per bulan. 

Sementara areal pertanian sawah di wilayah Daerah Khusus Jakarta hanya 400 hektar, sehingga tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan warga Jakarta. 

“Sehingga salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta adalah melakukan program contract farming untuk  pemenuhan kebutuhan beras atau pangan warga Jakarta,” ujar Gunarso. 

Dikatakan Gunarso, Pringsewu menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk membantu ketahanan pangan di Jakarta melalui program contract farming  dengan PT.Food Station yang merupakan salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

“Terimakasih kepada Bupati Pringsewu beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu atas dukungannya. Jika Pringsewu memiliki produk lain bisa juga bekerjasama dengan kami, dan kami siap untuk memasarkan produk-produk dari Pringsewu,” katanya. 

Gunarso mengungkapkan pihaknya mempunyai jaringan sebanyak 36 ribu outlet retail di seluruh Indonesia, 33 ribu UMKM beserta ratusan pasar di seluruh wilayah Daerah Khusus Jakarta. 

Turut menghadiri kegiatan tersebut, Direktur PD Berkah Jaya Budiarto, anggota DPRD Pringsewu A.Hijar, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, sekaligus Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Pringsewu Hendrid, Kadis Pertanian Siti Litawati, Kadis Perikanan Nurfajri beserta jajaran pemerintahan, penyuluh pertanian, kapekon serta para petani setempat. 

(Tribunlampung.co.id / Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved