Berita Lampung

Pengakuan Pedagang Kambing Pringsewu, Harga Stabil Tapi Daya Beli Lemah

Pedagang kambing kurban di Pasar Kambing Terminal Pringsewu mengeluhkan turunnya permintaan tahun ini. 

Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
SEPI PEMBELI - Suasana di Pasar Kambing Terminal Pringsewu, Rabu (4/2025). Pedagang kambing keluhkan sepi pembeli. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Pedagang kambing kurban di Pasar Kambing Terminal Pringsewu mengeluhkan turunnya permintaan tahun ini. 

Padahal harga kambing yang ditawarkan pedagang masih berada di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5,5 juta per ekor, namun minat beli masyarakat dinilai menurun tajam.

Yanto, penjual kambing yang tiap tahun berjualan di lokasi itu menyebut, kondisi pasar saat ini jauh lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu masih ada ramai-ramainya, sekarang ini pembeli jarang sekali datang,” tutur Yanto, Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, harga kambing tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. 

Namun, meski harga relatif stabil, daya beli masyarakat melemah. 

“Harga tetap di angka tiga sampai lima jutaan, tergantung ukuran dan kondisi kambing. Tapi pembelinya nggak seperti yang lalu,” jelasnya.

Selain permintaan yang turun, Yanto juga mengeluhkan biaya pemeliharaan yang meningkat dalam setahun terakhir. 

Ia mengatakan, ongkos pakan dan perawatan kambing kini lebih mahal, naik dari sekitar Rp 1 juta menjadi Rp 1,5 juta per ekor.

“Beban biaya naik, tapi pas dijual malah sepi. Jadi kami terpaksa menyesuaikan harga,” ujarnya.

Diskon harga pun tak banyak diberikan.

Namun, menurut Yanto, ada kemungkinan negosiasi jika pembeli membeli dalam jumlah besar atau datang langsung ke lokasi.

Hal serupa dirasakan Noval, pedagang kambing lainnya. 

Sejak berjualan di tempat yang sama sejak 2017, ia mengaku baru tahun ini merasakan sepinya pasar menjelang Idul Adha.

“Tahun ini memang sepi. Tahun lalu masih ramai pembeli,” kata Noval.

Ia menyebut harga kambing di lapaknya dibanderol mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 6 juta, dengan pasokan berasal dari wilayah sekitar.

Dengan waktu yang tersisa hanya dua hari menuju hari raya kurban, para pedagang hanya bisa berharap ada peningkatan penjualan meskipun tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved