Berita Terkini Nasional

Kapolres Blitar Kota Bantah Tangkap 3 Mahasiswa yang Bentangkan Poster Kritik ke Gibran

Tiga mahasiswa dikabarkan ditangkap polisi gegara bentangkan poster kritik saat kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kota Blitar.

Editor: taryono
IST/Tribunnews.com/Igman Ibrahim
MAHASISWA DIPITING - Viral video berdurasi 10 detik yang merekam mahasiswa dipiting oleh pasukan paspampres yang mengawal Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, usai Salat Iduladha 1446 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jumat (6/6/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BLITAR - Tiga mahasiswa dikabarkan ditangkap polisi gegara bentangkan poster kritik saat kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (18/6/2025).

Namun menurut Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, ketiganya bukan ditangkap, melainkan hanya dimintai klarifikasi oleh petugas di lokasi.

Titus menyatakan ketiga mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar tidak ditangkap, melainkan diminta klarifikasi secara baik-baik oleh petugas di lokasi.

"Perlu kami tegaskan, tidak ada penangkapan. Ketiganya hanya kami mintai klarifikasi secara baik-baik di lokasi," kata Titus dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).

Sebelumnya beredar video menampilkan dua orang diduga mahasiswa diringkus pertugas yang diduga Paspampres di Rumah Makan Bu Mamik Kota Blitar.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.55 WIB ketika iring-iringan Wapres Gibran memasuki sebuah rumah makan. Tiga orang mendekat dari arah gang sambil membawa spanduk bertuliskan kritik soal janji 19 juta lapangan kerja.

Poster itu bertuliskan, "Dinasti Tiada Henti", "Omon - omon 19 Juta Lapangan Kerja", "Semangat terus bikin bualan Mas Wapres Gibran", "Siapa percaya pengangkang konstitusi?!".

Petugas TNI menghalau mereka kembali ke trotoar.

Ketiga mahasiswa itu diketahui adalah Ketua Cabang PMII Blitar Toha Ma’ruf, serta dua kader lainnya, Alex Cahyono dan Reyda Hafis. 

Kapolres menyebut, setelah dimintai keterangan, justru ketiga mahasiswa itu diajak berdialog dan makan siang di tempat yang sama, bersama dirinya dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin yang juga alumni PMII.

"Kami menghadirkan para senior mereka, termasuk Wali Kota, untuk memberikan pembinaan. Pendekatannya dialogis dan kekeluargaan," jelas Titus.

Ia menegaskan tidak ada tindakan represif dalam insiden tersebut. Langkah aparat semata demi menjaga kondusivitas dan kelancaran agenda kenegaraan.

"Situasi tetap aman dan kondusif. Kami ingin jaga ruang demokrasi tetap terbuka, tapi juga mengedepankan ketertiban umum," tambahnya.

Wali Kota Blitar: Kritik Bisa Disampaikan Lebih Elegan

Menanggapi aksi itu, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyayangkan cara penyampaian aspirasi yang dilakukan secara mendadak saat kunjungan resmi Wapres.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved