Berita Lampung
Novriwan Jaya Gulirkan Program Bolo Ngarit di Tulangbawang Barat
Pemkab Tulangbawang Barat membuat terobosan dengan menggulirkan program Bolo Ngarit guna mendukung program swasembada pangan.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang Barat - Banyak cara yang dilakukan pemerintah daerah dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Tak melulu fokus pada sektor pertanian, tapi bisa juga fokus pada sektor peternakan yang berkaitan erat dengan pertanian.
Seperti yang dilakukan Bupati Tulangbawang Barat Novriwan Jaya.
Pemkab Tulangbawang Barat membuat terobosan dengan menggulirkan program Bolo Ngarit guna mendukung program swasembada pangan.
“Bolo Ngarit ini salah satu upaya mengembangkan sektor peternakan. Kenapa peternakan? Kalau kita hanya fokus di bidang pertanian, dunia peternakan belum tentu bisa ikut. Tapi kalau kita dorong dunia peternakan, maka pertanian pasti ikut,” terang Novriwan ketika menerima kunjungan jajaran Tribun Lampung di rumah dinasnya, Selasa (5/7/2025).
Hadir dalam kunjungan itu, Pemimpin Redaksi Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah dan Pemimpin Perusahaan Erniwaty Madjaga.
Novriwan diampingi sejumlah pejabat eselon II dan III Pemkab Tubaba.
Dia menerangkan, secara harfiah, bolo diambil dari bahasa Jawa yang berarti kawan.
Sementara ngarit adalah istilah yang mengandung arti mencari rumput.
“Jadi bisa diartikan sebagai kawan mencari rumput. Kita bentuk kelompok peternak di setiap wilayah. Sewaktu-waktu nanti ada kopdar (pertemuan) Bolo Ngarit,” terang Novriwan.
Dia mengutarakan, program Bolo Ngarit merupakan salah satu intervensi yang dilakukan Pemkab Tubaba untuk mengembangkan sektor peternakan yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan dan penguatan sektor pertanian.
Program ini mencakup pelatihan khusus bagi peternak untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka.
Novriwan mengutarakan, banyak manfaat positif yang didapat dari program Bolo Ngarit.
Menurut dia, petani di Tubaba saat ini sudah tidak lagi bergantung pada pupuk kimia.
Mereka sudah banyak yang beralih ke pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak.
“Semakin banyak jumlah ternak yang ada di Tubaba, produksi kotoran ternak juga semakin meningkat. Sehingga petani menggunakan limbah ternak untuk dijadikan pupuk kandang,” papar mantan Sekkab Tubaba ini.
“Jadi itu salah satu hal positifnya,” sambung dia.
Selama ini, Novriwan mengutarakan, petani biasanya menjadikan peternakan hanya sebagai usaha sampingan dan investasi.
Namun melalui program Bolo Ngarit, Pemkab Tubaba mencoba untuk mengubah pola pikir itu.
“Karena sesungguhnya kebutuhan penting mereka itu bisa terpenuhi dari peternakan. Misalnya untuk membiayai anak sekolah, untuk memperbaiki rumah dan sebagainya. Justru (kebutuhan) ini dari peternakan. Nah, inilah yang mesti kita putar, bagaimana menjadikan peternakan ini menjadi fokus utama petani kita,” tandas Novriwan.
Sesungguhnya, terus dia, peternakan bukan hal baru bagi petani di Tubaba.
Menurut dia, pertanian dan peternakan harus seiring sejalan.
“Setiap petani biasanya pasti ada ternak. Jadi tinggal bagaimana mengemasnya saja,” papar Novriwan.
Tak hanya membuat program, ia juga memberikan contoh dengan mengembangkan peternakan di Tubaba.
Di kompleks rumah dinasnya, Novriwan membangun kandang kambing.
“Jadi menurut saya, kita harus memberi contoh. Jadi saya buat kandang kambing untuk beternak. Nggak banyak-banyak, tapi mudah-mudahan ada hasil maksimal,” papar dia.
Novriwan mengatakan, program Bolo Ngarit digulirkan lantaran Tubaba merupakan salah satu lumbung ternak di Pulau Sumatera, bahkan produksinya sudah mulai merambah ke Pulau Jawa.
“Inilah yang kita dorong, karena saya berpikir ini bagian dari swasembada dan ketahanan pangan,” tandas Novriwan.
(Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)
Siswi Lampung Tengah Sulap Buah Pisang Menu MBG Jadi Kue Bolu |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Pasar Gudang Lelang Berpotensi Munculkan Tersangka Baru |
![]() |
---|
Nanda Indira dan Antonius Jalani Geladi Bersih Pelantikan Bupati Pesawaran |
![]() |
---|
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran Disiarkan Live, Berikut Rangkaiannya |
![]() |
---|
Perbaikan Trotoar di Bandar Lampung Makan Anggaran Rp 5 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.