Berita Terkini Nasional
Rekam Jejak Mayjen Kristomei Sianturi yang Resmi Jabat Pangdam XXI/Radin Inten
Diketahui, Panglima TNI menunjuk Mayjen Kristomei Sianturi menjadi Pangdam XXI/Radin Inten dengan teritori Lampung-Bangkulu.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Mayjen TNI Kristomei Sianturi resmi menjabat sebagai Pangdam XXI/Radin Inten.
Jenderal kelahiran Kotabumi, Lampung Utara ini menjadi salah satu pangdam yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Selain Kristomei, Prabowo juga melantik lima pangdam baru lainnya.
Mereka adalah Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada, Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin, Pangdam XXIII/Palaka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, dan Pangdam XXIV/Mandala Mayjen TNI Lucky Avianto.
Diketahui, Panglima TNI menunjuk Mayjen Kristomei Sianturi menjadi Pangdam XXI/Radin Inten dengan teritori Lampung-Bangkulu.
Lewat Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025 tertanggal 6 Agustus 2025, Mayjen Kristomei bakal menjabat sebagai Pangdam di Kodam yang baru, yakni Kodam XXI/Radin Inten.
"Iya benar," kata Mayjen Kristomei Sianturi saat dikonfirmasi terkait surat tersebut, Jumat (8/8/2025).
Rekam Jejak Kristomei Sianturi
Kristomei adalah nama yang tidak asing karena kerap mengisi panggung media dan pemberitaan lantaran menjabat Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI.
Meski kariernya cukup baik di dunia militer, Kristomei tidak lahir dari keluarga tentara.
Ayahnya adalah seorang pedagang dan ibunya seorang guru SMA di Kotabumi, Lampung Utara.
Adapun Kristomei lahir di Kotabumi, Lampung Utara, pada 6 Mei 1976.
Ia bergabung ke Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1997.
Setelah lulus, ia meniti karier mulai dari jabatan Wakil Komandan Yonif (Wadanyonif) Linud 328/Dirgahayu.
Ia kemudan jadi Pamen Kostrad (Dik Seskoad), Pabandya Lat Ops Kostrad, Pabandya Lat Ops Kostrad.
Kristomei mulai dipercaya menjadi komandan pada 2013-2014 sebagai Danyonif Linud 305/Tengkorak.
Setelah itu kariernya semakin moncer. Ia dipercaya menjadi Komandan Distrik Militer (Dandim) 0424/Tanggamus hingga 2016.
Meski tak langsung menjabat kepala, kariernya naik ke Waasops Kasdivif 2/Kostrad pada 2016-2017.
Kristomei juga dipercaya menjadi Sekretaris Pribadi Wakil Kepala Satuan Angkatan Darat (Sespri Wakasad) pada pada 2017.
Setelah itu, ia mulai dipercaya memimpin bidang komunikasi sebagai Kepala Pusat Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya selama 2017-2019.
Ia kemudian dipercaya jadi Pasis Sesko TNI, Asops Kasdam I/Bukit Barisan pada 2020-2022, Danrindam Iskandar Muda pada 2022, dan Paban IV/Opsdagri Sops TNI pada 2022-2023.
Kristomei kembali memegang bidang komunikasi setelah ditunjuk menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada 2023-2024.
Setelah itu, ia menjabat Danmentar Akmil, dan Wagub Akmil pada 2024. Puncak karier Kristomei sebelum dipercaya menjadi Pangdam adalah Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI pada 2025.
Lewat Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/838/V/2025 tanggal 6 Mei 2025, Kristomei menjadi salah satu dari 32 orang yang naik pangkat.
Kristomei yang semula berpangkat Brigjen kemudian naik pangkat menjadi Mayjen.
"Kenaikan pangkat juga merupakan kehormatan sekaligus amanah yang harus dijaga. Para perwira tinggi diharapkan dapat terus menunjukkan integritas, kepemimpinan, dan tanggung jawab yang tinggi dalam pelaksanaan tugas," ujar Kristomei saat itu.
Bentuk 6 Kodam Baru
Diketahui, Prabowo membentuk enam komando daerah militer (kodam) baru demi membuat pertahanan militer Indonesia meningkat.
"Indonesia tidak mau memihak blok mana pun. Tapi karena itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat, dan untuk itulah hari ini saya melantik enam Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Batalion Teritorial Pembangunan baru," ujar Prabowo.
"Saya telah melantik panglima-panglima, komandan-komandan brigade, orang-orang yang dipilih. Saudara-saudara sebagai pemimpin harus memimpin dari depan, Panglima TNI, panglima pasukan TNI, komandan-komandan brigade, komandan-komandan batalion memimpin dari depan, memimpin dari tengah-tengah pasukan, berada selalu di tempat yang paling berbahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis, tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang," imbuh Prabowo.
Presiden menitipkan pesan khusus kepada para panglima yang baru dilantik untuk memimpin tiga pasukan elite TNI serta satu panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
“Saya titip saudara-saudara sekalian, jaga pasukanmu sebaik-baiknya, bina anak buahmu sebaik-baiknya," kata Prabowo.
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus memperlakukan anak buah layaknya anak kandung sendiri.
“Anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik. Jaga mereka dengan baik. Latih mereka dengan keras, tapi tidak dengan kekejaman," kata Prabowo.
Adapun dalam upacara kehormatan militer ini, Presiden Prabowo juga melantik empat panglima sekaligus.
Mereka adalah Panglima Komando Pasukan Khusus (Pangkopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi, Panglima Korps Marinir (Pangkormar) TNI AL Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkorpasgat) TNI AU Marsda TNI Deny Muis, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra.
Anugerah Jenderal Kehormatan
Dalam kesempatan yang sama, sebanyak enam purnawirawan jenderal TNI dianugerahi jenderal kehormatan bintang 3.
Adapun mereka adalah Mayjen (Purn) Suhartono Suratman, Marsda (Purn) Bambang Eko Suhariyanto, Mayjen (Purn) Chairawan, Mayjen (Purn) Musa Bangun, Mayjen (Purn) Glenny Kairupan, dan Mayjen (Purn) Tony SB Hoesodo.
Mereka tampak mengenakan seragam militer TNI berwarna hijau. Selain itu, baret satuan mereka masing-masing saat masih aktif dulu juga terpasang di kepala mereka.
Prabowo pun memberikan satu tanda bintang kepada masing-masing dari mereka. Ia menempelkan langsung bintang tersebut ke seragam mereka.
Dengan begitu, enam orang tersebut kini memiliki pangkat Letnan Jenderal (Kehormatan) TNI.
Presiden juga menganugerahkan pangkat kehormatan bintang empat kepada lima perwira tinggi purnawirawan TNI.
Kelima penerima kehormatan tersebut adalah Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Letjen TNI (Purn) M Herindra, Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, dan Letjen TNI KKO (Purn) Ali Sadikin.
Pesan Khusus
Presiden Prabowo Subianto menitipkan pesan khusus kepada TNI dalam upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Dalam amanatnya, Prabowo menekankan pentingnya semua tentara mengingat bahwa mereka lahir dari rakyat.
"Dan selalu ingat, kita adalah tentara rakyat, kita lahir dari rakyat, kita adalah anak kandung rakyat, kita mengabdi untuk rakyat, kita membela rakyat dan kita siap mati untuk rakyat kita saudara-saudara sekalian. Itulah TNI," kata Prabowo diiringi tepuk tangan meriah hadirin.
Prabowo menyampaikan, semangat tersebut menjadi inti jati diri TNI. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia menganut konsep pertahanan rakyat semesta, di mana seluruh elemen bangsa terlibat dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara.
Menurut dia, pertahanan Indonesia bersifat defensif, tetapi bukan berarti tak bisa menang. Prabowo menilai, sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang mempertahankan Tanah Air hingga ke pelosok mampu bertahan dari ancaman.
"Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap bukit, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah kita pertahankan. Seluruh bangsa Indonesia pertahankan," tegas dia.
Ia juga menyerukan bahwa kemerdekaan harus dipertahankan dengan segala pengorbanan. "Bagi kita tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati saudara-saudara sekalian," tandasnya.
Presiden menyinggung bahwa saat ini perang sedang terjadi di mana-mana, meskipun Indonesia tidak suka berperang. Menurutnya, perang yang membantai orang-orang tak bersalah itu tidak bisa dihentikan begitu saja.
"Keadaan dunia penuh ketidakpastian. Walaupun kita tidak suka perang, perang terjadi di mana-mana, di kontinen Eropa, perang besar terjadi, di Timur Tengah kita melihat bagaimana bangsa yang lemah diperlakukan, orang tua, ibu-ibu, anak kecil dibantai dan tidak ada yang bisa menghentikan itu," ujar Prabowo.
Melihat situasi peperangan tersebut, Prabowo menekankan Indonesia juga harus memiliki pertahanan yang kuat.
Ia meminta para panglima dan komandan TNI yang baru dilantik untuk menjadi contoh yang baik dengan memimpin dari depan, bukan di belakang saja. (Kompas.com)
Berita Terkini Nasional
Tribunlampung.co.id
Prabowo Subianto
Kristomei Sianturi
Kodam
Kodam XXI/Radin Inten
Terkuak Modus Kades dan Kaur Korupsi Dana Desa, Ternyata Sunat BLT Warga |
![]() |
---|
Orangtua Santri Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ngaku Ikhlas, Yakini Anaknya Syahid |
![]() |
---|
Kaki Kanannya Diamputasi, Syaiful Tetap Ingin Kembali ke Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Rani Sembunyi di Balik Mobil Sebelum Lepas Tembakan, Intai Korban dan Istrinya |
![]() |
---|
Sosok Anak Eks Wali Kota Tepergok Curi Sepatu di Masjid, Ayahnya Terjerat Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.