Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Suami Bunuh Istri dan 2 Anaknya karena 'One Piece'

Julius mengaku pembunuhan yang dia lakukan kepada istri dan dua anaknya karena 'one piece'.

|
Kolase Foto Polres Berau
PEMBUNUHAN BERAU - Polisi mengamankan Julius (34), pelaku pembunuhan sadis yang tega membunuh istri dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/8/2025) pagi. Kini polisi masih mencari tahu soal motif pembunuhan yang dilakukan Julius. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kalimantan Timur - Publik dikejutkan dengan pengakuan Julius (34) seorang suami di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang tega membunuh istri.

Sebab Julius mengaku pembunuhan yang dia lakukan kepada istri dan dua anaknya karena 'one piece'.

Namun belum diketahui pasti one piece yang disebut-sebut Julius dalam pengakuannya tersebut adalah seri manga Jepang.

Atas pengakuannya itu Julius dibawa ke Poli Jiwa RSUD di Berau hingga terungkap kondisi kejiwaan pelaku.

Diketahui Julius seorang suami di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang tengah jadi sorotan gara-gara kelakuannya bunuh istri dan dan dua anaknya pada Minggu (10/8/2025).

Istri pelaku berinisial NO (32) dan kedua anak mereka NJ (5) dan NS (4).

Berau adalah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur dan beribu kota di kecamatan Tanjung Redeb. 

Sedangkan kasus pembunuhan itu terjadi di  Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.

Sampai saat ini belum diketahui maksud dari Julis mengatakan penyebab pembunuhan itu adalah one piece.

Dalam rekaman video yang diterima Tribunkaltim.co, Julius terlihat duduk di kursi belakang mobil polisi dengan tangan diborgol di belakang.

Saat perjalanan menuju Polres Berau, ia menjawab pertanyaan penyidik dengan kalimat yang sulit dipahami.

“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece. Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya.

Julius mengaku nekat menghabisi nyawa keluarganya karena masalah One Piece. Namun tidak diketahui arti dari One Piece yang diucapkan oleh Julius.

Polisi yang mencoba memastikan kembali jawabannya justru mendengar pernyataan serupa. Julius kembali menegaskan bahwa tindakannya terkait “One Piece”.

Ia bahkan mengumpamakannya seperti botol minuman yang akan habis jika keinginannya tak terpenuhi.

“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis. Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.

Pengakuan yang tak masuk akal itu membuat pihak kepolisian kesulitan mengorek motif sebenarnya di balik aksi keji tersebut.

“Selama di mobil dari lokasi kejadian menuju Polres Berau, jawabannya ngalor-ngidul, nyeleneh,” ujar Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem saat dikonfirmasi sebelumnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan bahwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya, Julius sementara dirawat di RSUD Abdul Rivai.

“Pemeriksaan belum bisa dilanjutkan karena masih berada di poli kejiwaan,” tutupnya.

Kejiwaan Pelaku Diperiksa

Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan hingga kini Julius masih berada di poli kejiwaan RSUD Abdul Rivai, Berau.

“Kalau di pemeriksaan awal, tidak ada indikasi sakit jiwa. Hasilnya tidak ada sakit kejiwaan. Tapi saat ini masih diperiksa,” kata Ngatijan, Selasa (12/8/2025).

Menurut Ngatijan, kondisi psikologis Julius masih terguncang sehingga pemeriksaan lanjutan belum dilakukan.

“Kalau sudah tenang, baru akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Ngatijan membenarkan bahwa korban perempuan, NO (32), yang merupakan istri Julius, sedang hamil lima bulan saat kejadian.

Tidak Pernah KDRT

Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem mengatakan Julius disebut tidak pernah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT.  Keterangan tersebut disampaikan Pilipus yang merupakan ayah korban.

“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Senin (11/8/2025).

Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.

Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak, namun nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya. 

Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan. 

Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang. 

“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa.

Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya. 

Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif.

Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama Senin (11/8) malam.

“Malam ini sudah proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.

Tentang Kampung Punan Mahakam dan Kabupaten Berau

Dikutip dari Tribunnews.com Kabupaten Berau terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota, Tanjung Redeb.

Jarak darat Tanjung Redeb dari Kota Samarinda, ibu kota Kaltim adalah 506 km sedangkan jarak udara (garis lurus) sekitar 284 km. 

Perjalanan darat dari Samarinda ke Tanjung Redeb sekitar 7-15 jam tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.

Kecamatan Segah berada di bagian barat daya Kabupaten Berau.

Kecamatan Segah berjarak sekitar 86–88 km dari Tanjung Redeb 

Waktu tempuh dari Tanjung Redeb ke Segah berkisar antara 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan.

Wilayah Kecamatan Segah dikenal sebagai daerah pedalaman yang masih didominasi oleh hutan tropis dan aktivitas perkebunan serta kehutanan.

Ibu kota kecamatannya adalah Tepian Buah.

Sementara Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 40-50 km dari Tepian Buah.

Waktu tempuh dari Tepian Buah ke Kampung Punan Mahakam sekitar 1,5–2 jam dengan kendaraan darat, melalui jalan tanah dan jalur perkebunan. 

Sekilas Tentang One Piece

One Piece adalah seri manga Jepang yang ditulis Eiichiro Oda dan terbit pertama kali pada 22 Juli 1997 di majalah Weekly Shonen Jump di Jepang.

Oda, dikenal sangat detail dalam membangun semesta One Piece dan kerap menyisipkan kejutan serta misteri untuk para pembacanya, seperti Void Century yang mengisahkan abad hilang dari sejarah peradaban. 

Ia juga disebut menggambar dan menulis sendiri One Piece sejak awal hingga sekarang. Hingga Agustus 2025, manga One Piece yang diterbitkan mencapai lebih dari 1.100 episode.

Belakangan,  muncul fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUK Kemerdekaan RI. Hingga kini, belum terjawab korelasi motif pembunuhan dengan serial One Piece. (*)

Baca Juga Sosok Farah dalam Perkara Kematian Tak Wajar Diplomat Arya Daru Jadi Sorotan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved