Berita Terkini Nasional

Fakta Sebenarnya Perobekan Bendera Merah Putih di MAN I Padang Diungkap Kemenag

Ternyata peristiwa perobekan Bendera Merah Putih itu beredar luas di media sosial melalui potongan video hingga viral.

Istimewa/TribunPadang.com
PEROBEKAN BENDERA - Potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka sempat beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di MAN 1 Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu. Fakta sebenarnya perobekan bendera merah putih di MAN I Padang diungkap Kemenag. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Padang - Terungkap fakta sebenarnya perobekan bendera Merah Putih oleh sejumlah siswa berseragan Pramuka.

Ternyata peristiwa perobekan Bendera Merah Putih itu beredar luas di media sosial melalui potongan video hingga viral.

Setelah ditelusuri kejadian itu terjadi di MAN I Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu.

Dalam video itu terlihat pelajar berseragam pramuka menggunting pinggiran Bendera Merah Putih dengan pisau cutter.

Alhasil tindakan pelajar itu menimbulkan perdebatan dari masyarakat karena dianggap melecehkan simbol negara.

Dikutip dari TribunPadang.com, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat langsung melakukan penelusuran atas kejadian viral itu. 

Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, menjelaskan bahwa kejadian itu memang benar terjadi di MAN 1 Padang, namun dalam konteks kegiatan ujian Pramuka.

“Peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025 dalam kegiatan ujian kenaikan tingkat Pramuka dari Bantara ke Laksana. Salah satu materi yang diberikan adalah ujian ideologi, yaitu pemahaman siswa tentang makna bendera sebagai lambang negara. Namun, ujian ini disalahpahami oleh siswa,” kata Edison kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Ia menuturkan, dalam ujian tersebut para siswa diminta menunjukkan pemahaman mengenai kehormatan Bendera Merah Putih

Namun, siswa justru langsung menggunting pinggiran bendera dan menyerahkannya kepada kepala madrasah.

“Tidak ada niat dari kepala madrasah maupun siswa untuk menghina bendera. Hanya saja, karena kesalahpahaman, siswa melakukan tindakan itu. Sebagai konsekuensi, sebanyak 37 siswa yang ikut ujian dinyatakan tidak lulus,” jelas Edison.

Menurut Edison, setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, tidak ditemukan unsur pelecehan terhadap Bendera Merah Putih. Kendati demikian, ia menyayangkan beredarnya potongan video tersebut.

“Kami sudah menerima laporan resmi dari kepala madrasah. Kepala MAN 1 Padang juga telah menyampaikan permohonan maaf karena video yang beredar menimbulkan persepsi keliru,” ujarnya.

Edison menegaskan, Kemenag akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat pemahaman siswa terkait nasionalisme.

“Kami terus menekankan pentingnya menanamkan cinta tanah air dan penghormatan terhadap lambang negara di madrasah maupun pesantren,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Padang, Afrizal, juga memberikan klarifikasi. 

Ia memastikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari ujian Pramuka, bukan upaya merendahkan bendera Merah Putih.

“Itu bukan tindakan pengguntingan dengan maksud melecehkan, tetapi bagian dari ujian integritas untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap bendera Merah Putih. Hanya saja, mereka salah menafsirkan instruksi. Yang jelas, tidak ada sedikitpun unsur kebencian atau penghinaan terhadap bendera,” tegas Afrizal.(*)

Baca Juga Kades Mengaku Khilaf Lecehkan Warga yang Urus Dokumen, Suami Korban Lapor Polisi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved