Berita Terkini Nasional

Jenis Ular yang Dilepas Bupati Lucky Hakim ke Sawah, Tak Berbahaya Buat Petani

Ternyata ular yang dilepas Bupati Lucky Hakim ke sawah dinilai tidak berbahaya bagi petani Indramayu.

TribunJabar/Handhika Rahman
LEPAS RIBUAN ULAR - Bupati Indramayu, Lucky Hakim saat melepas ular, burung hantu, hingga biawak di sawah Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Minggu (17/8/2025). Terungkap jenis ribuan ular yang dilepas Bupati Lucky Hakim ke sawah Indramayu tak berbahaya buat petani. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Barat - Terungkap jenis ribuan ular yang dilepas Bupati Lucky Hakim ke sawah di Indramayu, Jawa Barat.

Ternyata ular yang dilepas Bupati Lucky Hakim ke sawah dinilai tidak berbahaya bagi petani Indramayu.

Sebab ular yang dilepas itu mempunyai karakteristik akan melarikan diri ketika bertemu orang atau petani.

Menurut Lucky Hakim, ular tersebutberjenis ular lanang sapi dan ular koros.

"Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus, kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak," ujar Lucky dalam keterangan tertulis, Jumat, (8/8/2025).

Program Lucky yang bertajuk "Ular Sahabat Petani" itu disambut baik oleh para petani Indramayu, termasuk Haryono (69), petani di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat.

Haryono berharap reptil itu bisa membasmi tikus yang merajalela dan membuat petani kelelahan.

Sebelumnya, sudah banyak cara dilakukan petani, termasuk penggunaan racun, gropyokan tikus, dan lain-lain. Namun, tikus tetap menyerang lahan pertanian.

"Semoga setelah dilepaskan bisa berkurang hama tikusnya," kata Haryono, Senin, (18/8/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Menurut dia, serangan tikus di sawahnya memang sangat parah. Tanaman padi rusak sehingga ada petani yang terpaksa menanam ulang dan melakukan penyulaman tanaman.

Serangan hama itu membuat petani harus mengeluarkan modal yang lebih besar. Di samping itu, hasil panen juga turun.

Haryono mengklaim mulanya dia takut ketika Lucky berencana melepaskan ular untuk membasmi tikus.

Namun, dia akhirnya tenang sesudah medapat penjelasan, jenis ular yang dilepaskan tidak berhaya. Oleh karena itu, dia merasa para petani tidak perlu khawatir.

Kata dia, ular itu juga takut kepada manusia. "Dia enggak akan gigit, langsung lari," ujar dia.

Haryono di sawah miliknya sudah jarang ditemui ular. Ketiadaan ular itu membuat jumlah tikus berkembang pesat dan susah dikontrol.

Ia pun menilai, tidak adanya ular ini membuat populasi tikus makin menjadi-jadi sehingga sulit dikendalikan.

"Harapan ke depan, padi bisa bagus lagi lah, aman lagi, enggak diserang tikus lagi," katanya.

Awalnya Petani Resah
 
Awalnya, banyak petani di Indramayu resah atas program pelepasan karena mengira ular tersebut berbisa.

Lucky beberapa waktu lalu mengakui masih kurangnya sosialisasi ke[ada petani atas pelepasan ular tersebut meski telah mengundang influencer untuk menyosialisasikannya.

"Karena memang mungkin ini salah saya juga karena sosialisasinya tidak benar-benar merata. Karena banyak petani-petani belum memiliki media sosial," kata Lucky yang dikenal sebagai pecinta hewan, khususnya reptil seperti ular, biawak, dan kadal.

"Walaupun saya kemarin press conference besar-besaran dan bahkan mengundang influencer yang mereka punya followers jutaan," katanya.

Lucky bahkan akan mendemonstrasikan di depan para petani untuk membuktikan, ular yang dilepas tidaklah berbisa.

"Mungkin kita akan melakukan sosialisasikan lebih giat lagi. Dan mungkin saya akan contohkan biar ularnya menggigit saya," ujarnya.

Jebakan setrum listrik dan burung hantu kurang efektif

Lucky berkata awalnya para petani juga memasang jebakan setrum listrik guna membasmi tikus.

"Mengapa mereka sampai memasang setruman listrik? Karena mereka diserang tikus itu, luar biasa sekali, bukan cuma sedikit-sedikit tetapi sampai gagal tanam," kata bupati kelahiran 12 Januari 1978 itu.

"Dan ini terjadi tidak hanya di satu atau dua kecamatan, tapi hampir merata."

Lucky menjelaskan penyebab masifnya hama tikus di Indramayu karena sudah tidak ada predator alami yang memangsa tikus seperti biawak, ular, maupun burung hantu.

Di sisi lain, pembasmian hama tikus di Indramayu juga telah dilakukan dengan berbagai cara dan dianggapnya tetap tidak efektif.

Akhirnya, Lucky pun terpikirkan untuk membasmi hama tikus tersebut dengan melepas ular di sawah.

Sebenarnya, dia mengaku sempat mencoba menggunakan burung hantu untuk membasmi hama tikus. Namun, menurutnya, cara tersebut tidak efektif lantaran burung hantu hanya berburu di malam hari.(*)

Baca Juga Kades Mengaku Khilaf Lecehkan Warga yang Urus Dokumen, Suami Korban Lapor Polisi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved