Berita Terkini Nasional

Kepala Desa Roboh di Lapangan Sepak Bola Alami Luka Dada hingga Tembus

Ternyata kepala desa tersebot roboh di lapangan sepak bola lantaran ditikam oleh seorang pria yang diketahui sebagai residivis pembunuhan.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
GARIS POLISI - Foto ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP). Seorang kepala desa mendadak roboh di lapangan luka dada hingga tembus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi Selatan - Seorang kepala desa mendadak roboh di lapangan sepak bola dengan luka dada hingga tembus.

Ternyata kepala desa tersebot roboh di lapangan sepak bola lantaran ditikam oleh seorang pria yang belakangan diketahui sebagai residivis pembunuhan.

Residivis tersebut menikam kepala desa di lapangan sepak bola karena mempunyai dendam.

Mereka memiliki hubungan kurang harmonis karena pernah menjadi lawan politik.

Kini residivis pembunuhan tersebut harus merasakan kembali pengabnya udara di dalam sel tahanan.

Sementara si kepala desa meninggal dunia meskipun sempat dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Peristiwa ini terjadi di lapangan sepak bola yang saat itu dipakau untuk perkemahan HUT ke-80 RI, yakni di Dusun Lonrong, Desa Patti.

Kepala desa yang mengalami nasib naas adalah Munsir Hamid (53) merupakan kepala desa Salebba, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Ketika itu, Sabtu (16/8/2025) malam, Munsir yang sedang berada di perkemahan lapangan sepak bola Dusun Lonrong, Desa Patti, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone dihampiri pelaku berinisial AKT (43) 

"Pelaku ini residivis. Pernah menjalani hukuman kasus pembunuhan tahun 2016 dengan vonis tiga tahun, juga kasus kepemilikan sajam dengan vonis lima bulan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Alvin Aji saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Minggu (17/8/2025).

Pelaku langsung diamankan bersama Unit Resmob dan Polsek Ponre tak lama setelah kejadian.

Kasi Humas Polres Bone Iptu Reyendra mengatakan saat itu korban sedang duduk di stand perkemahan. 

Tiba-tiba pelaku masuk dan langsung menikam korban satu kali ke arah dada.

Korban seketika roboh dan tidak sadarkan diri.

Warga panik langsung melarikan korban ke RSUD Tenriawaru Bone.

"Namun, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk pada dada sebelah kanan," ujarnya.

Kapolsek Ponre bersama aparat kepolisian segera mengejar pelaku. 

"Pelaku diduga menyimpan dendam pribadi kepada korban," bebernya.

Hal itu terkait dinamika pemilihan kepala desa tahun 2024, di mana pelaku diketahui sebagai pendukung calon lawan korban.

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) adalah proses demokratis di tingkat desa di mana warga desa memilih langsung pemimpin mereka, yaitu kepala desa

Kepala desa bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat desa.

"Pelaku sudah diamankan dan saat ini menjalani pemeriksaan intensif. Motif sementara karena adanya dendam pribadi," tandasnya.

Rayendra menyebut kasus dugaan pembunuhan ini masih dalam proses hukum di Polres Bone. 

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bone AKP Alvin Aji mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, motif pelaku diduga karena dendam dan sakit hati.

Korban disebut sebagai lawan politiknya dalam pemilihan kepala desa periode ketiga.

"Sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat menenggak minuman keras," ujarnya.

"Dalam kondisi mabuk, ia mendatangi lokasi perkemahan lalu menghujamkan sebilah badik ke dada kiri korban hingga tembus," sambungnya.

Polisi masih mencari barang bukti berupa badik digunakan pelaku. 

AKT dijerat pasal pembunuhan atau penganiayaan berat hingga menyebabkan korban meninggal dunia.(*)

Baca Juga Kades Mengaku Khilaf Lecehkan Warga yang Urus Dokumen, Suami Korban Lapor Polisi

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved