Bhayangkara Presisi Lampung FC

Polemik Tiket Bhayangkara Presisi Lampung FC, Manajemen Minta Maaf

Tiga hari berselang, manajemen Bhayangkara FC memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun Instagram resmi klub.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
MINTA MAAF - Suporter berfoto di depan Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, jelang pertandingan Bhayangkara Presisi Lampung FC vs PSM Makassar, Sabtu (16/8/2025). Manajemen Bhayangkara FC menyampaikan permohonan maaf atas polemik pendistribusian tiket pada laga kandang perdana. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pendistribusian tiket laga Bhayangkara Presisi Lampung FC kontra PSM Makassar pekan lalu menuai polemik.

Pihak manajemen The Guardians of Saburai pun menyampaikan permohonan maaf atas polemik tersebut. 

Bhayangkara FC menjamu PSM Makassar dalam lanjutan Super League 2025-2026 di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025) lalu.

Namun, pendistribusian tiket pada laga kandang perdana Bhayangkara FC tersebut dikeluhkan penonton. 

Tiga hari berselang, manajemen Bhayangkara FC memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun Instagram resmi klub.

Manajemen mengakui adanya kesalahan dalam proses penukaran tiket yang menimbulkan ketidaknyamanan penonton. 

"Dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih atas kritik dan masukan yang telah disampaikan kepada kami," tulis pernyataan resmi klub. 

Pihak manajemen berjanji segera melakukan evaluasi menyeluruh agar masalah ini tidak terulang pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

Assistant General Manager Bhayangkara Presisi Lampung FC Bambang Suhendro menjelaskan bahwa masalah yang terjadi merupakan human error.

"Yang kemarin soal tiket penonton itu, mereka beli untuk tribune barat-utara, tapi tiketnya malah dapat untuk tribune utara-barat," ungkap Bambang saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025). 

Meski begitu, ia memastikan penonton akhirnya bisa duduk di kursi sesuai dengan tiket yang dibeli.

Bambang menjelaskan, semula pihaknya berencana membuka layanan penukaran tiket mulai H-2 pertandingan.

"Tapi karena banyak penonton dari luar kota, seperti Jambi, Bengkulu, dan beberapa daerah lain, sehingga enggak mungkin mereka harus menginap dua hari di Bandar Lampung," kata dia.

Disinggung terkait banyak kursi kosong saat pertandingan, Bambang menyebut hal itu disebabkan adanya undangan dari PT LIB untuk pihak-pihak tertentu, termasuk fans Bhayangkara FC dari luar kota yang ternyata banyak tidak mengambil tiketnya. 

"Dari 475 kursi undangan yang kita sediakan, ternyata yang ngambil tiket itu cuma ada 78 orang," jelasnya.

Ke depan, Bambang menyatakan pihaknya akan memperbaiki sistem pelayanan agar lebih optimal dan tidak ada lagi keluhan dari penonton maupun suporter. 

"Tentu kesalahan-kesalahan ini akan kita perbaiki sistemnya ke depan agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved