Berita Terkini Nasional
Pesta Pernikahan Mencekam saat Gerombolan Pemuda Mengamuk, 1 Tewas Dua Luka
Aksi gerombolan pemuda tersebut mengakibatkan satu korban jiwa dan dua orang lainnya mengalami luka berat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NTT - Sebuah pesta pernikahan mendadak jadi mencekam setelah gerombolan pemuda datang mengamuk.
Aksi gerombolan pemuda tersebut mengakibatkan satu korban jiwa dan dua orang lainnya mengalami luka berat.
Kondisi tersebut menjadikan suasana pernikahan berbanding terbalik, yang seharusnya penuh kebahagiaan berubah drastis jadi tragedi yang menyedihkan.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, peristiwa ini terjadi di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (23/8/2025) pukul 02.00 WITA.
Menurut Wikipedia, Kecamatan Alok Timur berjarak sekitar 5 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sikka.
Pusat pemerintahan Kecamatan Alok Timur berada di Kelurahan Waioti. Sedangkan kejadian pesta pernikahan yang berujung pada pembunuhan itu terjadi di Kelurahan Kota Baru.
Tepatnya di komplek belakang Lembaga atau Rutan Kelas II B Maumere.
Tiga korban adalah warga Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Mereka diantaranya, Piluk (meninggal dunia), Charles dan Aril (sedang dalam perawatan medis).
Saat ini, jenazah berada di ruang jenazah RSUD TC Hillers dan 2 korban luka berat masih mendapat perawatan intensif.
Kronologis
Korban tewas bernama lengkap Apridus Mado alias Piluk warga RT 007/RW 005, kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Keluarga korban, Maria Anggelorum Mayestati kepada wartawan di Kabor, Sabtu, 23 Agustus 2025 pagi mengatakan, sebelum kejadian itu, korban sedang tidur di dalam rumah di tempat kejadian perkara (TKP).
Sekitar pukul 01:30 Wita, ada sekelompok anak-anak datang ke lokasi pesta itu untuk berjoget dengan gaya yang mengundang keributan.
Akan tetapi tidak direspons oleh anak-anak muda yang sedang berada di pesta itu.
Saat itu, seorang anak muda mengaku dipukul oleh anak-anak kompleks yang sedang berada di pesta namun tiba-tiba terjadi keributan.
Mendengar terjadi keributan itu, Piluk terbangun dari tidur dan berjalan menuju pintu keluar dan saat tiba di pintu keluar, ia langsung ditikam menggunakan senjata tajam.
"Anak itu tertidur di dalam rumah, mendengar ada keributan di luar, anak itu keluar baru di depan pintu rumah langsung dihajar, " ujarnya.
Korban kemudian dilarikan ke RSUD Tc Hilres Maumere, namun dalam perjalanan, korban bersama teman-temannya terjatuh karena panik. Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.
Dikatakannya, saat Piluk dinyatakan meninggal dunia, tiba-tiba datang lagi satu korban yang merupakan adik sepupu korban. Korban kedua ini ditikam di dada sebelah kiri.
Seketika itu, korban ketiga pun tiba di IGD Rsud TC Hilers Maumere. Saat ini, Kedua korban sedang menjalani perawatan Intensif di RSUD TC Hilers Maumere.
Ia mengaku, penyerang itu termasuk brutal karena para pelaku masuk dari rumah ke rumah.
"Mereka membabi buta, masuk dari depan samping, belakang bahkan rumah-rumah warga yang ada disitu, mereka serobot masuk dari rumah ke rumah, penyebabnya keluarga tidak tau, "jelasnya.
Menurutnya, para pelaku ini mencari seorang anak yang mereka duga disembunyikan di tempat pesta itu.
Ia menuturkan menyerahkan kasus ini kepada Polres Sikka untuk diproses hukum sesuai aturan dan dihukum seberat-beratnya.
Peristiwa pembunuhan di lokasi hajatan juga pernah terjadi di Lampung.
Insiden tersebut merenggut nyawa seorang ketua ormas atau organisasi masyarakat di Kota Bandar Lampung.
Aksi pembunuhan ketua ormas tersebut dilakukan secara berkelompok di Jalan Ir Sutami, Way Laga, Sukabumi, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu (3/7/2022) sekira 16.30 WIB.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung saat itu, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, satu pelaku pembunuhan ketua ormas diamankan berusia sekitar 30 tahun.
Ia menambahkan, kronologi meninggalnya korban berinisial HR lantaran penganiayaan berat senjata tajam.
Ini diduga karena pelaku dan korban saling tersinggung saat menghadiri hajatan warga di sekitar lokasi kejadian.
Sebelum bertemu dengan para pelaku, korban sedang menghadiri hajatan tak jauh dari lokasi kejadian.
Sempat terjadi selisih paham, antara korban dengan salah satu pelaku yang saat itu belum diketahui identitasnya.
Tak lama berselang, ternyata korban kembali lagi ke lokasi tersebut dengan mengajak dua orang rekannya.
Nahas kedatangan korban dan 2 orang rekannya ini disambut sekelompok pemuda dengan membawa senjata tajam.
Sekelompok pemuda yang belum diketahui jumlahnya menyerang korban.
Akhirnya, korban berinisial HR diduga meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara 2 orang rekannya mengalami luka-luka.
Korban HR merupakan warga Kaliasin, Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
HR adalah ketua ormas kepemudaan di Lampung tingkat kecamatan.
Polisi mengamankan satu orang terduga pelaku yang disebut menyerahkan diri beberapa jam pasca kejadian.
Ternyata yang menyerahkan diri itu adalah pelaku utama pembunuhan berinisial A, warga Bandar Lampung.
Akhirnya terungkap motif penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Karena ada ketersinggungan antara korban dan pelaku saat menghadiri hajatan warga di sekitar lokasi kejadian.
Penganiayaan yang dilakukan A terhadap korban bersama sejumlah terduga pelaku lainnya.
Namun polisi membantah jika penganiayaan tersebut dilakukan antar anggota organisasi masyarakat.
"Perorangan, bukan kelompok. Masih kita selidiki lagi dari keterangan saksi di sekitar lokasi," kata Dennis.
Karena itu, Dennis tak menampik bakal ada penambahan pelaku lainnya. Yang jelas, lanjut Dennis tersangka A merupakan pelaku utama.
Adapun peran tersangka A, yakni melakukan suatu tindakan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka A melukai kepala bagian belakang korban dengan menggunakan senjata tajam.
"Pelaku sudah mengakui perbuatannya, dan pengakuan ini diperkuat dengan alat bukti yang ada," kata Dennis.
Dennis menambahkan pihaknya masih melakukan pengembangan dari keterangan tersangka A.
Untuk menangkap kemungkinan terduga pelaku lainnya dalam tindak pidana penganiayaan berat tersebut.
Pasalnya, dari keterangan warga sekitar korban diserang sekelompok orang dengan menggunakannya senjata tajam.
Hasil pengembangan sementara, lanjut Dennis telah diamankan sejumlah alat bukti.
"Ada beberapa barang bukti yang sudah kami amankan seperti celurit dan parang," kata Dennis.(*)
Baca Selanjutnya Muncul Pria Misterius setelah 3 Bulan Kasus Pembunuhan Resma Reta Tak Terungkap
Sumiati Tewas Tergeletak di Tepi Jalan setelah Warga Dengar Gaduh Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Pelaku Pengintaian Kacab Bank BUMN Sempat Kabur Saat Akan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Soroti Kejanggalan Kekayaan Immanuel Ebenezer yang Capai Rp 17,6 M |
![]() |
---|
Peran Pelaku RS dalam Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.