Berita Terkini Nasional
Terbongkar Persembunyian Bripda Alvian di NTB Ternyata Daerah Wisata Bahari
Bripda Alvian Maulana Sinaga adalah terduga pelaku pembunuhan terhadap Putri Apriyani (21).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Barat - Akhirnya terbongkar persembunyian Bripda Alvian Maulana Sinaga di Nusa Tenggara Barat ternyata daerah yang populer sebagai tempat wisata bahari.
Bripda Alvian Maulana Sinaga adalah terduga pelaku pembunuhan terhadap Putri Apriyani (21).
Selama ini Bripda Alvian dicari karena diduga sebagai sosok yang paling beranggungjawab atas kematian Putri Apriyani di dalam kamar kos Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu pada Sabtu (9/8/2025).
Bripda Alvian yang disebut sebagai kekasih korban sempat menghilang sehingga diburu polisi terkait tewasnya Putri Apriyani.
Selang 14 hari pencarian Bripda Alvian, beredar video penangkapan oknum polisi tersebut di media sosial Instagram dan Tiktok.
Penangkapan Bripda Alvian ternyata dilakukan di wilayah Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (23/8/2025).
Daerah yang menjadi tempat penangkapan Bripda Alvian itu terkenal sebagai tempat wisata bahari terutama olahraga selancar.
Daerah tersebut mempunyai banyak tempat wisata pantai di Kabupaten Dompu, yakni Kecamatan Hu'u.
Kecamatan ini terletak di Pulau Sumbawa berjarak sekitar 25 kilometer dari ibu kota Kabupaten Dompu ke arah selatan.
Aksi penangkapan terhadap oknum polisi Bripda Alvian di Kecamatan Hu'u direkam video ponsel dan tersebar di media sosial Instagram dan TikTok.
Dalam video yang beredar terlihat sejumlah polisi berpakaian preman mengejar sorang pria yang diduga AMS.
Aksi kejar-kejaran hanya berselang beberapa saat, dan AMS pun berhasil ditangkap oleh beberapa polisi bersenjata.
Plh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Irfan Nurmansyah pun membenarkan informasi tersebut.
“Yang sudah diamankan,(terduga pembunuhan Putri), di NTB” ujar Irfan, Sabtu (23/8/2025) dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunCirebon.com.
Irfan mengatakan, saat ini tim kepolisian tengah dalam perjalanan membawa pelaku ke Polres Indramayu.
Nantinya, AMS akan dibawa ke Bidang Propam Polda Jabar, guna penyelidikan lebih lanjut.
“Masih dalam perjalanan ke Polres Indramayu,” katanya.
Putri Apriyani (21) sebelumnya ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar kos, di wilayah Singajaya, Kabupaten Indramayu.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan, Polres Indramayu Polda Jabar saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Fakta yang didapat, korban ditemukan tewas dengan kondisi kamar kosnya hampir terbakar.
“Pertama, kami melakukan olah TKP dan mengerahkan Tim Inafis. Untuk mengetahui penyebab kebakaran, kami juga mendatangkan tim Laboratorium Forensik. Sementara, terhadap korban telah dilakukan otopsi,” ujar Fajar.
Bripda Alvian Pasrah Ditangkap
Video detik-detik penangkapan Bripda Alvian Maulana Sinaga, tersangka pembunuh Putri Apriyani di Indramayu beredar di media sosial.
Dari pantauan Tribuncirebon.com dalam video tersebut, Alvian ditangkap saat berada di sebuah saung di wilayah Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penangkapan Alvian Maulana Sinaga ini dilakukan oleh tim gabungan bersenjata dari Polres Indramayu, Polda Jabar, Polres Dompu, dan Polsek Hu’u.
Tampak pula dalam video tersebut, proses penangkapan Alvian ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar.
Ketika ditangkap, Alvian pun tampak pasrah, ia tidak melakukan perlawanan apapun.
Dikonfirmasi terkait viralnya video penangkapan ini, pihak keluarga mengaku bersyukur dan mengapresiasi kerja keras pihak kepolisian.
Hanya saja, pihak keluarga masih menanti keterangan resmi dari Polres Indramayu soal penangkapan tersebut.
“Saya sudah berupaya konfirmasi menelepon Kasat Reskrim Polres Indramayu guna memastikan bahwa yang ditangkap itu benar Bripda Alvian Maulana Sinaga, namun belum diangkat-angkat ponselnya,” ujar pengacara keluarga Putri Apriyani, Toni RM kepada Tribuncirebon.com.
Toni menyampaikan keluarga sangat berharap Kapolres Indramayu segera melakukan konferensi pers untuk memastikan kebenaran berita penangkapan Alvian Maulana Sinaga.
Terlebih sejak video penangkapan itu beredar banyak pihak yang menanyakan keaslian dari penangkapan tersebut.
“Meski belum terkonfirmasi penangkapan Bripda Alvian Sinaga ini, saya dan keluarga korban mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kapolres Indramayu, Kasat Reskrim, Tim Penyidik, Tim Resmob juga kepada Bapak Kapolda Jawa Barat,” ujar dia.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Polres Indramayu belum memberikan keterangan resmi karena masih menunggu hasil penyelidikan dari penangkapan tersebut.
Mengingat, tersangka dan penyidik saat ini masih berada di Kabupaten Dompu, NTB dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Toni RM Bongkar Motif Pembunuhan
Kuasa Hukum keluarga Putri Apriyani, Toni RM menduga motif dibalik pembunuhan korban dikarenakan uang.
Toni RM pun mendorong agar polisi segera menangkap terduga pelaku hingga kasus yang menggegerkan tersebut bisa secepatnya terungkap.
Dari hasil penyelidikan sendiri, polisi berhasil menarik benang merah dalam kasus ini. Bukti-bukti yang menguatkan terduga pelaku pun telah diketahui.
Sosok tersebut adalah Bripda Alvian Maulana Sinaga oknum kepolisian yang bertugas di Polres Indramayu sekaligus pacar dari Putri Apriyani.
“Patut diduga motifnya ini dikarenakan Bripda Alvian Maulana Sinaga berusaha menguasai uang milik Putri,” ujar Toni RM kepada Tribuncirebon.com, Jumat (15/8/2025).
Toni RM menjelaskan, ia baru saja mendapatkan rekening koran tabungan milik korban dari ayah Putri sebagai ahli waris yang sah.
Di sana terungkap ada perpindahan uang dari rekening Putri kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Kejadian berawal saat ibu korban yang merupakan TKW di Hong Kong mengirim uang sebanyak 3 kali kepada Putri untuk keperluan gadai sawah.
Pertama pada tanggal 4 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta. Di hari yang sama, masuk pula uang ke rekening Putri sebesar Rp 4 juta.
Terakhir masuk kembali uang ke rekening Putri pada 7 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta.
Sehingga total kurang lebih uang yang masuk untuk gadai sawah dari ibunya itu sebesar Rp 37 juta.
Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2025, ada transferan dari rekening Putri ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga. Nominalnya, kata Toni RM, sebesar Rp 32 juta.
“Kemudian saldo akhir di rekening Putri per hari ini tinggal Rp 92 ribu,” ujar dia.
Toni RM menyampaikan, pihaknya juga menanyakan lebih detail soal waktu transfer uang ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Dari pihak bank menjelaskan transferan itu terjadi pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.
Esok harinya pada Sabtu (9/8/2025) pagi, Putri Apriyani kemudian ditemukan dalam kondisi tragis. Tubuhnya ditemukan gosong karena luka bakar dan menggeger warga.
Toni RM menyampaikan, kebenaran motif ini bisa terungkap jika polisi sudah berhasil menangkap Bripda Alvian Maulana Sinaga yang sekarang buron.
“Tapi kalau saya menduga, motifnya ini sepertinya cekcok karena uang,” ujar dia
Dugaan Toni RM ini diperkuat dengan fakta soal permintaan pengambilan uang oleh ayah korban kepada Putri pada sorenya di hari uang tersebut ditransfer ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Saat itu Putri berbohong dan mengaku agen bank tempat ia mengambil uang tidak berfungsi.
Kemudian malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, Putri tidak bisa dihubungi lagi.
“Pada jam yang sama, ibunya di Hong Kong juga menghubungi Putri tapi ditolak teleponnya, kuat kemungkinan Putri bingung karena uangnya sejak dini hari itu sudah ditransfer ke atas nama Bripda Alvian Maulana Sinaga,” ujar dia.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan membenarkan soal Bripda Alvian Maulana Sinaga yang kini jadi tersangka kasus kematian Putri Apriyani.
Polisi juga sudah memecat oknum yang bersangkutan dari instansi kepolisian secara tidak hormat.
Selain itu, disampaikan Hendra, Polda Jabar juga sudah menerbitkan surat DPO untuk Bripda Alvian Maulana Sinaga karena kabur usai melakukan aksinya tersebut.
“Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” ujar dia.
Bripda Alvian Terekam CCTV
Kematian Putri Apriyani dalam keadaan gosong di dalam kamar kos di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu masih menjadi misteri.
Namun polisi berhasil menarik benang merah dalam kasus ini. Bukti-bukti yang menguatkan terduga pelaku pun telah diketahui.
Sosok tersebut adalah Bripda Alvian Maulana Sinaga oknum kepolisian yang bertugas di Polres Indramayu sekaligus pacar dari Putri Apriyani.
Kuasa hukum keluarga Putri Apriyani, Toni RM mengatakan, Bripda Alvian Maulana Sinaga dan Putri Apriyani terekam kamera CCTV tengah bersama di dalam kamar kos tersebut sebelum kejadian dugaan pembunuhan terjadi.
“Jadi pada pukul 20.00 WIB, Putri dan Alvian masuk ke kosan, di mana Putri masuk duluan pakai motor Scoopy, kemudian Alvian belakangan pakai motor Vario putih,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (15/8/2025).
Kemudian, kata Toni RM, diketahui pula dalam bukti rekaman CCTV itu, terduga pelaku keluar dari kosan menggunakan sepeda motor pukul 05.04 WIB dini hari.
Tidak lama, terduga pelaku masuk kembali ke dalam kosan pukul 05.30 WIB.
“Setelah itu terpantau keluar lagi jam 08.00 WIB pagi,” ujar dia.
Toni RM menyampaikan, saat keluar tersebut terduga pelaku terlihat seperti orang kebingungan lalu pergi jalan kaki.
“Kemudian terpantau juga oleh penyidik dari CCTV di daerah Singajaya jalan kaki ke arah Cirebon, kemudian terpantau juga di Celancang Cirebon itu terpantau turun dari mobil elf,” ujar dia.
Sosok Putri Apriyani
Putri Apriyani (24) ditemukan tewas dengan kondisi gosong di dalam kamar kos di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu pada Sabtu (9/8/2025).
Kondisi tersebut menimbulkan asumsi di tengah masyarakat korban tewas diduga karena dibakar.
Kepolisian pun tengah menyelidiki kasus yang menggegerkan warga tersebut untuk mengungkap penyebab hingga kronologi kejadian yang sebenarnya terjadi.
Kepergian Putri ini turut meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Sang ayah, Karja menceritakan bahwa anaknya itu dikenal sebagai sosok anak yang baik.
“Dia anak yang baik gak pernah aneh-aneh,” ujar Karja (48) saat ditemui Tribuncirebon.com di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
Karja menceritakan, Putri Apriyani merupakan anak kedua sekaligus anak bungsunya.
Ibu dari Putri sendiri merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan bekerja di luar negeri.
Putri sendiri usai lulus SMK Farmasi melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Hanya saja, karena pandemi Covid-19 lalu, Putri pulang ke Indramayu, ia juga berhenti kuliah saat itu.
Dari situ, Putri bekerja sebagai karyawan apotek di Indramayu. Ada beberapa apotek tempat Putri pernah bekerja.
Karja menyampaikan, putrinya itu bekerja sebagai karyawan apotek diketahui sudah sekitar beberapa tahun terakhir ini, selama bekerja itu ia juga ngekos untuk tempat tinggal.
“Jadi untuk ngekos itu memang sudah dari dulu,” ujar dia.(*)
Baca Selanjutnya 14 Hari Pelarian Bripda Alvian Tersangka Pembunuhan Putri Apriyani Tertangkap di NTB
Ayah Diplomat Arya Daru Minta Bantuan Presiden Prabowo Ungkap Misteri Kematian Anaknya |
![]() |
---|
Pesta Pernikahan Mencekam saat Gerombolan Pemuda Mengamuk, 1 Tewas Dua Luka |
![]() |
---|
Terungkap Sosok Nurminah Wanita Pekerja Warung Sate Tewas Dicor Kekasih |
![]() |
---|
14 Hari Pelarian Bripda Alvian Tersangka Pembunuhan Putri Apriyani Tertangkap di NTB |
![]() |
---|
Anak BJ Habibie, Ilham Akbar Bakal Segera Diperiksa KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.