Berita Terkini Nasional

Total 8 Orang Ditangkap Polisi dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Polda Metro Jaya telah menangkap total 8 orang dalam kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta. 

Editor: taryono
DOK. Istimewa
KASUS PENCULIKAN - Seorang Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh beberapa orang. Peristiwa penculikan itu sempat terekam CCTV. Total 8 Orang Ditangkap Polisi dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Tim Jatanras Polda Metro Jaya telah menangkap total 8 orang dalam kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta. 

4 orang sebagai dalang utama dan 4 orang lainnya sebagai pelaku penculikan.

Diduga penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta diduga karena motif kredit fiktif.

Aktor Intelektual (Dalang Utama)

DH, YJ, AA, dan C.

Ditangkap oleh tim gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak

DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah pada 23 Agustus 2025

C ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada 24 Agustus 2025

Eksekutor Lapangan (Pelaku Penculikan)

AT, RS, RAH, dan RW.

AT, RS, dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat. RW ditangkap saat hendak melarikan diri di Bandara NTT

Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian, termasuk kemungkinan adanya sosok “bos besar” asal Surabaya yang diduga menjadi penyokong aksi para pelaku

Dari delapan pelaku, salah satu yang menjadi sorotan adalah DH. DH adalah salah satu dari empat tersangka yang ditetapkan sebagai aktor intelektual atau otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

DH adalah pria berinisial yang dikenal sebagai sosok ramah dan dermawan oleh mantan rekan kerjanya. Ia bahkan disebut sering memberikan beasiswa kepada karyawan. DH diduga sebagai dalang utama dalam skenario penculikan dan pembunuhan MIP. Ia termasuk dalam kelompok empat aktor intelektual bersama YJ, AA, dan C.

Salah satu dugaan yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa motif pembunuhan berkaitan dengan kredit fiktif, meski polisi masih mendalami motif sebenarnya.

Siapa DH? Mantan karyawan mengungkap sosoknya.

“Dia baik, tapi…,” begitu pengakuan seorang mantan karyawan yang pernah bekerja dengan sosok otak pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipta (MIP) berinisial DH.

Kesaksian itu membuka tabir sisi kontras sang pelaku DH, yang di balik sikap ramah dan perilaku seolah tak mencurigakan.

Kini justru seorang pelaku yang dikenalnya itu diduga terlibat dan menjadi otak pembunuhan Ilham Pradipta.

Pengakuan itu disampaikan seseorang dengan akun TikTok obat nyamuk.

Ia mengaku mengenal secara jelas pria berkaos garis-garis itu berinisial DH yang baru saja ditangkap polisi menjadi otak pembunuhan MIP.

Pria itu disebut-sebut pernah mengisi sebuah seminar.

Akun itu menduga kalau motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta karena kredit fiktif.

"kredit fiktif si dugaannya," tulis dia dikutip dari TribunBogor, Senin (25/8/2025)

Ia pun mengungkap sosok DH saat ia masih bekerja dengannya.

Menurutnya, DH merupakan orang yang baik dan sering memberikan beasiswa.

Sebagai mantan karyawannya, ia mengaku kaget dengan berita tersebut.

Ia menyebutkan, sosok DH sangat baik, tapi sosok DH juga sering menebar kebaikan lainnya dengan memberikan beasiswa kepada karyawannya.

"engga kak,orangnya baik banget soalnya,suka kasih beasiswa juga,makannya lumayan kaget denger beritanya," tulis dia lagi.

Selain itu, DH pernah tampil sebagai pembicara seminar, menunjukkan citra profesional yang bertolak belakang dengan perannya sebagai dalang kejahatan.

Sisi gelap DH, yang kini ditetapkan sebagai otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, mulai terungkap berbagai kesaksian dan temuan penyidik.

Mantan karyawan menyebut DH sebagai pribadi yang ramah dan dermawan, bahkan sering memberi beasiswa.

Namun, di balik sikap baik itu, tersimpan sisi kontras yang tak terduga. DH diduga merancang penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Fakta lain, DH termasuk dalam empat aktor intelektual yang disebut sebagai otak pembunuhan.

Ia ditangkap bersama YJ dan AA di Solo, Jawa Tengah, dalam operasi dramatis yang melibatkan kejar-kejaran dan interogasi langsung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya.

Saat ditangkap, DH dan rekan-rekannya kedapatan membawa lebih dari 20 ponsel, yang diduga digunakan untuk koordinasi aksi penculikan dan pembunuhan.

Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap masing-masing tersangka untuk mengungkap peran spesifik mereka dalam penculikan dan pembunuhan

Beberapa pelaku menyebut adanya sosok yang memberi perintah dari Surabaya.

Polisi masih memburu figur ini yang diduga menjadi penyokong utama aksi kejahatan. 

Tim forensik masih menunggu hasil toksikologi untuk memastikan apakah ada zat beracun dalam tubuh korban

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, meminta Polda Metro Jaya segera merilis hasil penyelidikan secara tuntas paling lambat pekan depan.

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman terus mengikuti kasus pembunuhan Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Bank BUMN yang ditemukan tewas mengenaskan di area persawahan Bekasi, Jabar.

Habiburokhman pria kelahiran Metro Lampung 17 September 1974 ini mendesak Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab kasus tersebut segera merilis tuntas kasus yang menurutnya tidak bisa ditoleransi itu.

Habiburokhman yang juga Politisi Gerindra ini menargetkan Polda Metro Jaya merilis tuntas kasus tersebut ke publik pada Senin (25/8/2025) mendatang.

Sebagaimana dikutip dari akun media sosial platfrom X miliknya @habiburokhman, Minggu (24/8/2025).

"Saya juga sangat berharap dalam waktu tidak terlalu lama, kalau bisa hari Senin yang akan datang. Polda Metro Jaya bisa merilis peristiwa ini latar belakangnya apa, dan siapa saja yang terlibat," tegasnya.

"Saya dukung Polda Metro Jaya bersikap tegas terhadap kejahatan seperti ini, sangat tidak bisa ditoleransi. Jangan ada pihak-pihak yang merasa di atas hukum, bisa melakukan kejahatan sedemikian brutal seenaknya,” tambah Habiburokhman, lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Lampung itu.

 Jika ditemukan keterlibatan pihak lain, termasuk dari institusi atau jaringan keuangan, kasus ini bisa berkembang ke ranah korupsi atau kejahatan terorganisir.

Baca juga: Sosok DH Terungkap, Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN yang Pernah Beri Beasiswa

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com) 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved