Kepsek SMAN 2 Bantah Terima Siswa Mampu Lewat Jalur Biling

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PPDB di kantor Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Rabu (26/6/2013) .

Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto


TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Kepala SMA Negeri 2 Bandar Lampung Sobirin memastikan di tidak ada siswa mampu yang diterima di sekolahnya melalui jalur Bina Lingkungan (Biling). Untuk itu, pihaknya terbuka jika ada masyarakat yang meragukan pelaksanaan program Biling di sekolah favorit ini.
 
Sobirin menjelaskan, SMAN 2 pada tahun ajaran baru ini menerima sebanyak 302 siswa baru dari berbagai jalur.

Menurut dia, semuanya lolos setelah melalui proses seleksi yang ketat, termasuk siswa dari jalur Biling. "Dari jalur Biling, saya lupa jumlah pastinya. Sekitar 42 orang," kata Sobirin via ponsel, Sabtu (13/7/2013).
 
Khusus bagi siswa yang masuk dari jalur Biling, terus Sobirin, pihak sekolah melakukan observasi langsung. "Jadi, tidak ada kalau anak orang mampu bisa masuk melalui jalur Biling. Itu tidak mungkin," tegasnya.

Sejumlah persyaratan ketat, kata Sobirin, diterapkan oleh sekolah. Termasuk di antaranya pengecekan langsung ke rumah calon siswa. "Kita lakukan observasi langsung. Jadi, tidak mungkin ada yang bisa masuk dengan mengaku-aku miskin," tambah Sobirin.

Sejumlah persyaratan administrasi juga tak luput dari perhatian, seperti surat keterangan dari ketua RT, keterangan pekerjaan orangtua, dan bukti pendukung lainnya yang menyebutkan bahwa calon siswa benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu.

"Ada juga surat dari ketua RT yang menyatakan bahwa calon siswa adalah anak kurang mampu. Kita telusuri juga pekerjaan orangtuanya, saudaranya, serta kakak-adik kandungnya," beber Sobirin lagi.

Dalam proses pembelajarannya, sambung Sobirin, tidak ada perbedaan antara siswa Biling dan jalur prestasi atau jalur lainnya. "Mereka nanti tidak ada pemisahan. Berdasarkan kemampuan akademik saja pemisahannya. Tidak ada pemisahan status sosial karena mereka berasal dari jalur Biling," ucapnya.

Terpisah, Kepala SMAN 9 Bandar Lampung Hendro Suyono mengatakan hal serupa. Dia menyebutkan, sekolahnya menerima 85 siswa dari jalur Biling, 68 siswa berprestasi, dan lima siswa yang merupakan anak dari guru setempat.

Hendro menjelaskan, 85 siswa yang masuk melalui jalur Biling merupakan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Dalam persyaratan petunjuk teknis dari disdik kota, dinyatakan bahwa Biling khusus untuk mereka yang tidak mampu," kata Hendro saat dihubungi via telepon, Sabtu.

Setelah dinyatakan lolos seleksi berkas, kata Hendro, pihak sekolah tidak serta-merta langsung menerima siswa Biling. Ada proses verifikasi yang dilakukan oleh tim sekolah.

"Setelah selesai administrasi, waktu dia mendaftar ditunjukkan. Lalu calon siswa tersebut mengisi pernyataan kesediaan untuk diverifikasi. Berdasarkan itu semua, baru kita terjun ke lapangan melihat kondisi sebenarnya," papar Hendro. "Ada wawancara dengan orangtua langsung. Melihat kondisi sebenarnya," tambahnya.

Pada proses akhir, panitia merapatkan hasilnya bersama disdik. "Alhamdulillah, hasilnya 85 siswa itu memenuhi syarat dan masuk semua. Mereka berasal dari warga sekitar, seperti Sam Ratulangi dan Gunung Terang," sebut Hendro.

Tags:

Berita Terkini