TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Wajah Gubernur Banten Ratu Atut memerah dan berkeringat saat meninggalkan kantor KPK menuju mobilnya.
Peristiwa itu terjadi usai Atut diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus suap Rp 1 miliar Ketua MK nonaktif Akil Mochtar terkait sengketa Pemilkada Kabupaten Lebak, Banten, di kantor KPK, Jakarta, Jumat (11/10/2013) malam.
Mulanya, sekitar seratus wartawan telah berbaris rapi di pinggiran anak tangga depan lobi kantor KPK. Sebuah pengeras suara disiapkan di depan lobi kantor KPK.
Atut yang tiba di kantor KPK pukul 13.25 WIB, akhirnya muncul dari dalam lobi kantor KPK sekitar pukul 21.45 WIB dengan kawalan sejumlah petugas KPK dan ajudannya. Saat itu, Atut hanya memberikan salam hormat dengan mengapitkan kedua telapak tangan kepada ratusan wartawan yang meliputnya.
Dalam kawalan petugas keamanan KPK dan ajudan, Atut menuruni anak tangga depan kantor KPK dan langsung bergegas menuju mobil Pajero Sport SUV B 22 AAH yang sudah terparkir. Tak ada kalimat yang keluar dari mulut Atut pada saat itu. Hal itu membuat sekitar seratus wartawan berusaha mendekati Atut agar mendapatkan komentar dan gambarnya.
Berada di tengah kawalan itu, tampak Atut tak kuasa karena terjepit di antara dorongan para wartawan. Di tengah himpitan itu, Atut sempat membetulkan posisi jilbab hitamnya. Atut pun tampak berkeringat saat berusaha melewati kerumunan para wartawan itu. Bahkan, sejumlah wartawan tampak terjatuh dan terinjak saat peristiwa itu terjadi.
Sebelum menaiki mobilnya, Atut hanya mengatakan, "Saya diperiksa sebagai saksi untuk STA. Terima kasih, ya."
Selanjut, gubernur perempuan pertama di Indonesia itu melambaikan tangan ke para wartawan dan bergegas masuk ke dalam mobil hitamnya.