Aliran Gafatar

Mudik ke Jawa Timur, Pengikut Gafatar Jalani Karantina 21 Hari

Editor: soni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan pengungsi eks Gafatar asal Mempawah makan malam usai tiba di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) pukul 19.30 WIB. Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang, pertama datang sejumlah 327 orang dari Moton Panjang dan sisanya 337 pada gelombang kedua dari Desa Pasir, Kabupaten Mempawah.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Kepulangan ratusan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan ke Jawa Timur akan disambut khusus. Sebelum dikembalikan ke rumah masing-masing, mereka akan dikarantina selama dua hari.

Di Surabaya, mereka akan ditampung di tempat khusus selama dua hari untuk didata dan dibina khusus.

"Akan ada kelas khusus untuk memberikan pemahaman tentang Islam kepada mereka. Pemahaman tentang Islam akan diluruskan kembali," kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Najib Hamid, Kamis (21/1/2016).

Pihaknya mengaku diminta Pemprov Jawa Timur bersama Ormas Nahdatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kanwil Kemenag Jawa Timur sebagai tim fasilitasi pemulangan pengikut Gafatar asal Jawa Timur.

Tidak hanya dibekali pemahaman Islam yang benar, mereka juga akan dibekali pengertian agar dapat berbaur dengan masyarakat di daerahnya dan membuka diri untuk kehidupan sosial, karena selama ini mereka menganggap apa yang dianutnya paling benar, dan yang lain salah.

"Kami berharap, warga juga bisa menerima kehadiran mereka kembali, karena mereka sebenarnya adalah korban," tambah Najib.

Catatan tim, ada sekitar 500 warga Jawa Timur dari berbagai daerah yang bergabung bersama Gafatar dan memilih tinggal di Kalimantan. Dari Kalimantan, dengan menggunakan kapal akan berangkat Jumat (22/1/2016) besok dan akan sandar di Pelabuhan Semarang pada Sabtu besok.

"Kami sedang berupaya agar yang dari Jawa Timur bisa langsung sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

Berita Terkini