Baca tanpa iklan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bagi sejumlah orang, melihat topeng buto dalam sebuah pertunjukannya kesenian akan terasa menyeramkan.
Mata buto yang melotot, wajah garang dan taring gigi yang panjang seolah siap menyantap siapa saja yang berada di depannya.
Baca: Ashanty Unggah Foto Karangan Bunga, Netizen Malah Soroti Ini
Namun siapa sangka, di balik seramnya topeng buto, justru muncul wajah wanita cantik yang jauh dari kata menyeramkan.
Padahal kebanyakan, seniman yang memakai topeng buto adalah laki-laki.
Foto-foto bagaimana sejumlah wanita sedang memainkan kesenian rampak gedruk, diposting oleh netizen Chicharito Westprogo di grup Facebook Aku Cinta Kulon Progo.
Ia mengaku kagum karena sejumlah wanita di foto itu tak gengsi memakai topeng buto, yang identik dengan laki-laki.
Rupanya kata Chicharito, emansipasi wanita juga merambah hingga kesenian tradisional seperti gedruk.
Chicharito menulis: emansipaasi wanita menular pada seni budaya kita. Ternyata apa yang para lelaki lakukan bisa dilakukan para cewek juga.
Baca: Mantap Nikahi Celine Evangelista, Stefan William Unggah Video Tak Biasa
Seni rampak gedruk ternyata ada juga para seniman ceweknya. Di balik topeng nan menakutkan terlihat kelembutan dan wajah ayunya mereka tidak gengsi dan malu mereka tak takut kepanasan dan hitam kulitnya.
Beda dengan Kuda Lumping
Apa bedanya gedruk dengan kuda lumping? Bukankah keduanya sama-sama menyebabkan pelakunya "kesurupan"?
Saat berhasil dikonfirmasi, Chicharito menuturkan bahwa foto pentas kesenian rampak gedruk yang ia unggah diselenggarakan di daerah Kulonprogo, Yogyakarta.
Baca: Raline Shah Kegerahan, tapi oleh Fedi Nuril Diperlakukan seperti Ini
Ia pun tak tahu sejak kapan kesenian tersebut dimainkan oleh para wanita.
Sebelum menyukai kesenian, ia hanya tahu bila rampak gedruk dimainkan pria.
Menurut Chicharito, perbedaan antara gedruk dan kuda lumping bisa dilihat dari kostum serta tariannya.