TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Ekonomi Lampung pada triwulan IV 2016 masih mampu tumbuh sedikit di atas 5% yang terutama didorong oleh akselerasi investasi dan perbaikan ekspor.
Secara keseluruhan di tahun 2016, ekonomi Lampung juga masih mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 5,15% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional (5,02%; yoy) dan tahun sebelumnya (5,13%; yoy).
Kepala Bank Indonesia KPw Lampung Arief Hartawan menjelaskan, dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Lampung belum banyak berubah yakni masih bertumpu pada konsumsi rumah tangga.
Namun, yang berbeda adalah kinerja investasi di akhir tahun mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun sebelumnya, terutama investasi non bangunan sejalan dengan peningkatan impor pada kelompok mesin-mesin/pesawat mekanik.
"Lonjakan investasi ini perlu dijaga momentumnya melihat Lampung memiliki banyak keunggulan dari letak geografis, kemudahan akses transportasi (jalan tol, kereta api, pelabuhan barang dan penumpang) serta sumber daya alam yang potensial. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian dalam jangka menengah panjang jika tetap didukung oleh penyediaan infrastruktur serta kemudahan berinvestasi di Lampung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2).
Sejalan dengan perbaikan investasi, kinerja ekspor juga mulai membaik meskipun masih tumbuh negatif karena masih lemahnya permintaan global terutama di Tiongkok sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama Lampung.
Sama halnya dengan sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran yang belum banyak berubah, struktur pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2016 masih ditopang oleh 3 sektor utama yaitu sektor Pertanian, Industri Pengolahan dan Perdagangan.
Hal yang membedakan dibandingkan periode sebelumnya adalah pertumbuhan di sektor konstruksi yang meningkat signifikan dari 2,64% (yoy) pada tahun 2015 menjadi 8,53% (yoy) di tahun 2016.
"Peningkatan yang tinggi juga terjadi pada sektor listrik dan gas serta sektor informasi dan komunikasi sejalan dengan pesatnya pertumbuhan pengguna internet yang didukung inovasi teknologi informasi 4G dan mulai berkembangnya e-commerce," imbuh Arief.
Kedepan, ekonomi Lampung masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang cukup berat baik yang bersumber dari domestik maupun eksternal.
Di sisi global, tantangan utamanya adalah permintaan dunia diperkirakan belum akan meningkat secara signifikan karena motor penggerak ekonomi dunia seperti Tiongkok dan Amerika Serikat masih tumbuh terbatas mengingat fokus kebijakannya masih pada pembenahan internal.
Di sisi domestik, ekonomi terutama masih dihadapkan pada berlanjutnya konsolidasi fiskal serta meningkatnya tekanan inflasi karena penyesuaian administered prices.
Selain itu, ekonomi Lampung juga dihadapkan pada tantangan untuk tetap meningkatkan produksi pangan sebagai penyangga utama kebutuhan pangan nasional di tengah perkembangan harga yang masih rentan terhadap gejolak. (ana/*)