Laporan Reporter Tribun Lampung Dewi Anita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perseteruan Pokbal dengan Go-Jek sudah beberapa kali terjadi. Telah beberapa kali pula dilakukan mediasi dan perdamaian, namun kembali ribut lagi.
Saat pertemuan kedua kelompok dalam rapat dengar pendapat yang digelar di DPRD Kota, Rabu (7/8), dan difasilitasi dan dihadiri Ketua DPRD Wiyadi, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono, perwakilan dishub dan beberapa anggota DPRD dari Komis III, Rabu (2/8), kedua belah pihak kembali adu mulut.
Para anggota Pokbal yang hadir dalam pertemuan sesekali melontarkan kata-kata pedas terhadap pengemudi Go-Jek yang hadir dipertemuan.
Pokbal menuding pengemudi Go-Jek masih melakukan pelanggaran,salah satunya mengangkut penumpang di jalur yang sudah disepakati bukan area Go-jek. "Mereka masih melakukan pelanggaran, narik penumpang di wilayah kami. Dan satu hal yang paling penting masalah kami dengan Gojek, kalau tarif tidak seragam," kata Burhanudin, anggota Pokbal.
Sementara Miftahul Huda, perwakilan Go-Jek mengatakan, pihaknya kadang masih mendapatkan intimidasi, namun mereka berusaha untuk saling menghormati. Menurut dia, manajemen Go-Jek bukan tidak peduli terhadap ojek panggalan, karena jauh sebelum Go-Jek beroperasi, ojek panggkalan sudah diajak kerjasama bahkan disediakan 1.500 hape beraplikasi Go-Jek.(rri/det)