Ia lalu kembali merajut kasih asmara dengan seorang pria yang konon adalah pengusaha asal Mesir, yang juga seorang diplomat Mesir yang kala itu sedang bertugas di Jakarta, yang bernama Hassan Gamal Ahmad Hasan.
Baca: Gandeng Pacar Baru, Andika Kangen Band Dapat Pujian Netizen karena Ketampanannya
Namun, pernikahan Mega yang kedua kali ini tak berlangsung lama, hanya bertahan tiga bulan, sebab pernikahan Megawati dengan Hassan (suami kedua) menjadi sorotan media massa dengan alasan bahwa waktu itu dia masih terikat perkawinan yang sah dengan Surindro.
Keluarga Bung Karno pun tak tinggal diam, mereka kemudian menyewa seorang pengacara, Sumadji namanya, guna membatalkan pernikahan Megawati yang kedua yang kontroversial itu melalui penetapan keputusan oleh Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.
Akhirnya Hassan pun mengalah dan menyerah.
Baca: 5 Zodiak Paling Setia Meski Disakiti dan Dikhianati oleh Pacar, Coba Cek Kamu Termasuk?
Dari pernikahan dengan suami keduanya yang kandas ini, Megawati tidak dikaruniai anak.
Kebahagiaan dan kedamaian hidup rumah tangga Megawati baru benar-benar terjalin dan dirasakan saat ia menikah dengan Moh Taufiq Kiemas, rekannya sesama aktivis di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Taufiq, selain aktif di GMNI, ia juga bergabung dengan Inti Pembina Jiwa Revolusi, yaitu suatu organisasi yang menegakkan ajaran Soekarno.
Oleh Guntur, Taufig diberi julukan "si Bule".
Taufiq menikahi Megawati pada akhir Maret 1973.
Pesta pernikahan mereka ini berlangsung sederhana di Panti Perwira, Jakarta Pusat.
Dari pasangan ini, maka lahirlah Puan Maharani, yang merupakan anak ketiga dari Megawati dan adalah anak pertama Taufiq satu-satunya.
Puan kini sukses mengikuti karier ibunya.
Pada era pemerintahan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla, Puan diberi jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI pada Kabinet Kerja.