Pilgub Lampung 2018

Adik Ketua MPR Pakai Ilmu Ini Atasi Kader Membelot di Pemilihan Gubernur

Editor: Safruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW PAN Lampung Zainudin Hasan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasangan calon gubernur yang akan mengikuti pemilihan gubernur 2018 hari in, Kamis 11 Januari 2018 mengikuiti tes kesehatan secara bertahap.

Tes kesehatan dipusatkan di Rumah Sakit Abdul Moeloek, Bandar Lampung.

Tercatat empat bakal calon gubernur sudah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung.

Masing-masing adalah, Mustafa-Ahmad Jajuli, Herman HN-Sutono, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, serta Ridho Ficardo Bachtiar Basri.

Para bakal calon akan mengikuti tes kesehatan secara bertahap, karena digabung dengan tes bakal calon bupati dari Tanggamus dan Lampung Utara.

Baca: Vicky Prasetyo Digandrungi Wanita, Ternyata Kata Mbah Mijan Vicky Punya Beginian

Baca: Selain Olivia Nova, Ini 3 Bintang Film Porno yang Meninggal Tragis di Usia Muda

Hiruk pikuk pilgub masih akan mewarnai politik Lampung dalam beberapa waktu ke depan.

Saat ini yang menjadi sorotan adalah, adanya kader yang bermain dua kaki.

Artinya, partai mengusung A, tetapi kader malah setia dengan calon di partai B.

Terbaru, saat pendaftaran pasangan Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, sejumlah kader PAN terlihat mengantar pasangan ini.

Sebut saja ada Saad Sobari. Lantas Bachtiar mengatakan wajar jika ada kader PAN dibarisannya.

Pasalnya, Bachtiar sendiri adalah Wakil Ketua Umum DPP PAN.

Pendaftaran Arinal-Nunik di KPU Lampung (Tribunlampung/Romi)

Sementara secara resmi, PAN mengusung pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim di Pilgub Lampung 2018.

Koalisinya adalah, Golkar, PKB dan PAN yang masuk belakangan.

Ketua DPW PAN Lampung Zainudin Hasan yang datang mendaftarkan pasangan Arinal –Nunik bersama sekretaris Iswan Cahya, Ketua MPP PAN Irfa Nuranda Djafar mengatakan dukungan PAN sudah clear dan bulat diputuskan ke pasangan Arinal –Nunik.

Ia mengatakan kebimbangan dukungan PAN kemarin hanya karena dinamika politik yang dinamis.

Ini disebabkan ada beberapa butir kesepakatan dalam rekomendasi PAN ke Arinal-Nunik ada yang tidak clear.

Terkait sanksi kader atau pengurus PAN yang membelot mendukung Ridho Bachtiar, adik kandung Ketua MPR Zulkifli Hasan ini mengatakan enggan berandai-anda.

Ia cmenyerahkannya kepada yang kuasa, karena dia akan menyelsaikan menggunakan filosofi air.

“Saya tidak mau beranda-andai kalau hidup beranda-andai nanti tidak ada kesimpulan. Kita yakin saja setiap orang punya takdir dan garis tangan," katanya.

"Saya pakai ilmu air saja, dengan kelembutan seperti air, bisa menembus batu dan gunung dan bisa sampai ke laut, dan dukungan kita ini bulat,” tambah dia.

Diketahui ada sejumlah pengurus PAN Lampung yang membelot mendukung pasangan Ridho-Bachtiar dan dan tidak mendukung pasangan Arinal Nunik, yang sudah diputuskan DPP PAN.

Di antara kader itu terdapat Saad Sobari dan Habibi.

Fenomena politisi yang berseberangan dengan partai sendiri pada pemilihan kepala daerah juga bukan hanya terjadi di PAN.

Pasangan Ridho-Bachtiar daftar Pilgub di KPU Lampung, Rabu, 10 Januari 2018 (Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)

Baca: Wanita Indonesia Ditampar Pria Malaysia Gara-gara Tak Gunakan Jilbab

Pada pemilihan gubernur Lampung 2018, sejumlah politisi diketahui menyeberang di kubu lawan, ketimbang berada di calon yang diusung partai sendiri.

Saat pasangan Mustafa-Ahmad Jajuli mendaftar di KPU Lampung, 8 Januari 2018 lalu.

Dua politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Midi Iswanto dan Khaidir Bujung ikut mengawal Mustafa-Jajuli yang diusung Nasdem, PKS dan Hanura.

Padahal, PKB yang merupakan partai tempat politisi ini bernaung mengusung Arinal Djunaidi- Chusnunia Chalim di Pilgub Lampung.

Keduanya pun mengaku tidak takut bila ada sanksi dari partai.

Fenomena dukung mendukung dan berseberangan dengan partai juga terlihat di kubu Ridho Ficardo.

Baca: Hakim Tetapkan Sidang Cerai Ahok-Veronika 31 Januari

Sejumlah tamu undangan yang siap mengantar Ridho - Bachtiar ke KPU yang berkumpul di Villa Citra, Bandar Lampung tampak beberapa tokoh.

Selain dari partai koalisi Demokrat, PPP dan Gerindra, ada pula dari partai lain seperti PAN dan PDI Perjuangan.

Politisi PAN misalnya Habibi, Helmi politisi PDI Perjuangan yang hadir yakni karib Ridho, yang kini menjabat Bupati Tulang Bawang Barat Umar Akhmad.

Umar yang juga Bupati Tulangbawang Barat dikenal sebagai salah satu orang dekat Ridho.

Meski PDI Perjuangan mengusung Herman-Sutono, Umar Akhmad tetap berada barisan Ridho dalam pemilihan gubernur 2018.

Benar kata Zainudin, sekarang tinggal bagaimana partai menyikapi kader yang membelot. (*)

Berita Terkini