Memalukan! Bupati dan Wakil Nyaris Baku Hantam Disaksikan Warga

Editor: martin tobing
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video pertengkaran antara Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dan Wakilnya, Abdul Rahman H Buding, viral di media sosial.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah video pertengkaran antara Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dan Wakilnya, Abdul Rahman H Buding, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 59 detik itu terlihat wakil bupati yang mengenakan kemeja biru langit  marah-marah dan naik ke atas panggung saat bupati sedang melantik pejabat fungsional dan struktural di gedung wanita Tolitoli.

Kompas.com yang mencoba menghubungi Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan via telepon enggan berkomentar.

“Maaf saya lagi ada rapat di KPU. Coba hubungi (bagian) humas saja,” katanya singkat, dan sambungan telepon pun terputus.

Sementara itu, Kompas TV melaporkan, pertengkaran itu terjadi karena Wakil Bupati Abdul Rahman H Buding tidak diundang dalam pelantikan itu. 

Abdul Rahman meminta pelantikan dibatalkan.

Dalam kejadian itu, wakil bupati tampak menendang kursi yang diduduki bupati di atas panggung.

Sementara itu, Ketua DPRD Tolitoli Andi Syarif mengatakan, saat insiden itu terjadi, ia sedang tidak berada di lokasi kejadian. 

Namun, ia mengaku melihat insiden itu dari media sosial. 

Ia menyayangkan peristiwa itu terjadi, apalagi  video itu sudah beredar luas.

“Saya menduga ini ada komunikasi yang tersumbat antara bupati dan wakil bupati". 

"Komunikasi yang tersumbat itu harusnya dibicarakan lebih awal". 

"Jadi kami berharap bupati dan wakil bupati itu bisa kompak dengan berkomunikasi dengan intens,” kata Andi, Rabu (31/1/2018).

Saat ditanya soal kekompakan keduanya, Andi mengaku tak mempunyai kapasitas untuk menilai itu. 

Tapi, ia melihat saat keduanya tampil di muka publik, semuanya berjalan normal. Tidak terlihat ada gejolak.

Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan melaporkan wakilnya Abdul Rahman H Buding ke Mapolres Tolitoli. 

Laporan tersebut dibenarkan Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Iqbal Al Qudusi.

Iqbal menjelaskan, melaporkan kasus ke polisi merupakan hak semua orang. 

Namun, walau sudah melaporkan ke polisi, pihaknya masih berupaya memediasi keduanya. 

Hingga kini, mediasi tersebut masih terus dilakukan. 

“Kalau saya lihat kasus ini terjadi miskomunikasi antara keduanya sehingga mengundang kesalahpahaman". 

"Saya yakin mereka berdua pasti akan menyadari dan bisa bekerjasama kembali," ujar Iqbal.

"Yang pasti, tadi Pak Bupati sudah di BAP dan hasilnya akan kita gelar apakah unsur-unsurnya memenuhi atau tidak,” tambahnya.

Wakil Bupati Abdul Rahman H Buding mengaku sudah mengetahui laporan tersebut. 

Ia dilaporkan ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. 

Atas pelaporan itu, dirinya siap diperiksa. 

Rahman mengaku memiliki alasan atas tindakannya saat pelantikan pejabat fungsional dan struktural. 

Menurutnya, tak ada masalah dengan pelantikan terhadap pegawai fungsional. 

Permasalahannya justru pada pelantikan empat orang pejabat struktural. 

“Terus terang saya kecewa dengan perubahan pelantikan terhadap empat pejabat strutural itu". 

"Yang bikin kecewa nama-nama pejabat struktural berubah esok harinya saat pelantikan digelar,” pungkasnya. (Kompas.com/Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati)

Tags:

Berita Terkini