Beda dengan yang Lain, Begini Cara Ustaz Abdul Somad Komentari Puisi Sukmawati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukmawati dan Ustadz Somad

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan puisi Sukmawati yang ia bawakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.

Aksi ini dianggap kontroversial lantaran membanding-bandingkan Azan dengan Kidung Ibu Indonesia.

Puisi dengan judul 'Ibu Indonesia' digadang-gadang sebagai karyanya sendiri.

 

Menanggapi hal tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan,"apakah Aisyah mengenakan cadar? apakah isteri-isteri nabi itu juga iya?

'Wahai nabi, jika katakan pada isterimu, kepada anak-anak perempuanmu, kepada perempuan yang beriman, hendaknya mereka menurunkan kain panjang mereka'.

Bagaimana caranya? Ditariknya kain panjang, tertutup mata kiri dan yang terbuka mata kanan waktu mau keluar rumah.

Hampir dua puluh hadist yang menyebutkan mereka untuk menutupkan muka, yang nampak cuma mata.

Gara-gara itulah Syekh Abdul Aziz di Saudi Arabia mengatakan cadar wajib.

Namun Syekh Albani mengatakan ada hadist-hadist lain yang mengatakan bahwa ada juga jaman itu yang mana wajah perempuan itu nampak.

Baca: Joan Angkat Koper, Abdul dan Maria Lolos ke Babak Grand Final Indonesian Idol 2018

Baca: Melihat Gadis Masih Perawan atau Tidak Lewat Caranya Berjalan, Bisakah?

Nah maka saya condong ke pendapat kedua yang mana cadar tak wajib.

Cadar hanya anjuran. Kalau cadar itu wajib, kebalikannya haram. Berarti yang tidak bercadar, hukumnya haram dong?", ujarnya.

Lihat videonya di bawah ini.

Video yang diunggah oleh akun Media Islami ini sudah ditonton lebih dari 3 juta penonton dan menduduki peringkat pertama trending di Youtube.

Dikabarkan sebelumnya, berikut isi lengkap puisi Sukmawati tersebut:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

(TribunWow/Dian Naren)

Berita Terkini