TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah si Joni pemanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di perbatasan mendapat beragam penghargaan dan juga hadiah.
Aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan tali yang terputus viral di media sosial.
Berkat aksi heroiknya itu, ia mendapatkan beragam penghargaan dan hadiah dari pemerintah, swasta maupun pribadi.
Namun, dibalik kesenangan dan berlimpahnya hadiah yang didapat Joni, ada kisah cukup miris yang dialami seorang bocah asal Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Bocah bernama Reza ini ternyata melakukan hal yang serupa dengan Joni, yakni memanjat tiang bendera saat upacara.
Dikutip dari media lokal Maluku lelemuku.com, bocah bernama Reza Mangar pernah memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-14 Kabupaten Kepulauan Aru Maluku di Lapangan Yos Sudarso pada 18 Desember 2017.
Diketahui Reza merupakan anak putus sekolah dari SD di desanya.
Menurut warga Kota Dobo, Karel Ridolof Labok yang mengunggah foto dan profil Reza di halaman facebooknya diakui bahwa anak yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley.
Ia juga menyebut kalau Reza merupakan anak yatim piatu.
"Reza Mangar penyelamat bendera Merah Putih itu, ternyata yatim piatu yang sudah putus sekolah saat masih SD karena miskin," ujar dia pada Senin (20/8/2018).
Reza juga hidup cukup memprihantinkan dan tinggal bersama neneknya.
Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Reza bekerja menjadi pembantu nelayan untuk mencari ikan dan memuat ikan hasil tangkapan.
Usai peristiwa heroik memanjat tiang bendera, Reza hanya mendapatkan apresiasi seadanya.
Ia hanya mendapatkan jabatan tangan dari dua pejabat daerah.
Selepas itu tidak ada apresiasi baik dari masyarakat di kabupaten tersebut, Provinsi Maluku dan juga dari masyarakat Indonesia.