Tribun Pesawaran

Karena Tidak Diberi Uang, Anak Tega Injak dan Bacok Ibu Kandungnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukinah (kiri), warga Dusun Muntilan, Desa Margorejo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, menceritakan kronologi penganiayaan yang dilakukan anak kandungnya.

Karena Tidak Diberi Uang, Anak Tega Injak dan Bacok Ibu Kandungnya

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TEGINENENG - Seorang anak tega menganiaya ibu kandungnya hanya gara-gara tak diberi uang.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Muntilan, Desa Margorejo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, Senin, 10 Desember 2018.

Kapolsek Tegineneng Iptu Syamsu Rizal mengatakan, AT (28) menganiaya Sukinah (45), ibu kandungnya.

AT membacok ibu kandungnya hanya karena tidak diberi uang.

"(Korban) Tidak memberikan uang yang tersangka minta, kemudian terjadilah cekcok mulut yang berujung penganiayaan,” ujar Syamsu, Selasa, 11 Desember 2018.

Kesal Motor Dijual, Seorang Anak Gelap Mata dan Bacok Ayahnya hingga Tewas

Dengan amarah memuncak, AT menginjak leher korban.

Selanjutnya ia membacok korban dengan menggunakan golok.

Akibatnya, korban mengalami luka di wajah dan pergelangan tangan kanan.

Belum cukup sampai di situ, tersangka menyeret ibu kandungnya.

Seusai kejadian, petugas Polsek Tegineneng langsung mendatangi TKP dan mengamankan tersangka.

Petugas juga membawa korban ke puskesmas.

“Tersangka kita kenakan pasal 44 ayat 2 UU PKDRT subsider pasal 351 ayat 2 KUHP,” tandasnya.

Bacok Ayah hingga Tewas

Pada hari yang sama, peristiwa penganiayaan anak terhadap orangtua terjadi di Pekon Suka Agung Barat, Kecamatan Bulok, Tanggamus.

Hanya gara-gara masalah sepele, seorang anak tega membacok ayahnya sendiri hingga tewas.

Sanwani (34), warga Pekon Suka Agung Barat, Kecamatan Bulok, Tanggamus, tega membunuh ayahnya, Saliman (60), karena kesal motornya dijual.

Sanwani ditangkap petugas Polsek Pardasuka saat bersembunyi di rumah saudaranya, di Pekon Wargomulyo, Kecamatan  Pardasuka, Pringsewu, Selasa, 11 Desember 2018 pukul 09.00 WIB.

Ibu di Mesuji Tewas Luka Bacok, Anaknya Kena Tembak, Polda Lampung dan Bupati Turun Tangan

Kapolsek Pardasuka AKP Martono mengungkapkan, Sanwani tega membacok ayahnya lantaran kesal.

Ia keberatan ayahnya menjual motor Sanwani kepada keponakan.

"Motor dijual dengan cara dicicil. Uang muka Rp 1,6 juta," ujar Kapolsek mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma.

Ditambahkan Kapolsek, dari uang muka Rp 1,6 juta tersebut, Rp 1 juta diambil oleh ibunya.

Kemudian uang sisanya Rp 600 ribu diserahkan kepada Sanwani. 

Mengetahui motornya dijual, Sanwani gelap mata.

Terjadi perdebatan antara Sanwani dan ibunya.

Saliman pun berniat melerai perdebatan antara ibu dan anak tersebut.

Namun, pertikaian makin meruncing.

Sanwani, yang telanjur naik pitam, menghunuskan golok yang dibawanya ke perut sang ayah.

Belum cukup sampai di situ, Sanwani juga membacok kepala korban.

Saliman pun tersungkur dengan bersimbah darah.

Nggak Terima Diingetin Untuk Minum Obat, Anak Bacok Ibunya Sendiri

Korban meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan.

Sementara Sanwani kabur ke kediaman saudaranya di Kecamatan Pardasuka.

Hanya berselang tiga jam, polisi berhasil menangkap Sanwani.

Martono mengatakan, kini Sanwani mendekam di sel tahanan Mapolsek Pardasuka.

Ia terancam pasal 338 juncto 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati. (*) 

Berita Terkini