Ingin Mobil Tetap Kinclong dengan Biaya Murah Meriah?
Laporan Reporter Tribun Lampung Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Siapa pun mendambakan mobilnya kinclong alias berkilap dan bersih setiap hari.
Tapi, apakah itu memungkinkan, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini?
Kondisi cuaca yang kerap tak menentu membuat pemilik enggan mencuci mobil, alih-alih memolesnya atau mendatangi bengkel salon mobil.
Banyak alasan yang kerap dilontarkan.
Tidak sedikit yang keberatan merogoh kocek Rp 50 ribu Rp 100 ribu ke tempat cucian mobil.
"Sayang duitnya kalo ke tempat cucian mobil tiap hari. Belum lagi pas habis dicuci, mobil kehujanan lagi. Jadi sia-sia deh."
Ada pula yang malas mencuci mobil sendiri di rumah.
"Capek kalo cuci mobil sendiri. Pulang kerja udah capek, harus cuci mobil lagi. Terus kapan istirahatnya."
Begitu kira-kira alasan pemilik mobil yang sering kita dengar.
Padahal, seperti yang kita tahu, air hujan dapat merusak cat mobil.
Alangkah baiknya, mobil yang diguyur hujan langsung dicuci.
Atau, minimal disiram dengan air bersih untuk menghilangkan air hujan yang mengandung asam.
Jika Anda tak mau repot, ada cara lain agar cat mobil semakin kinclong dan tidak mudah rusak terpapar cuaca, baik hujan maupun panas.
• Beberapa Cara Atasi Mobil Terendam Banjir
Berikut caranya:
1. Mengaplikasikan Coating pada Bodi Mobil
Cara ini bisa digunakan ketika ingin mendapatkan penampilan mobil lebih cemerlang dan terlihat seperti baru lagi.
Selain itu, mengaplikasikan coating atau pelapis pada bodi mobil bisa membantu ketika ingin membilas setelah terguyur hujan deras.
Cairan coating bisa bermacam-macam, seperti waxing, nano coating, dan ceramic coating.
Fungsi dan kelebihannya tentu berbeda-beda, juga harga yang diberikan.
Pengaplikasiannya bisa tinggal datangi car care atau salon mobil yang menyediakan cairan tersebut.
2. Membilas Mobil Setelah Terguyur Hujan
Sebagian besar pemilik mobil punya kebiasaan buruk untuk membiarkan mobil kering setelah terguyur hujan.
Padahal membiarkan air hujan yang menempel hingga kering bisa memberi dampak buruk ke cat, bodi, dan kaca mobil.
Karena air hujan membawa sejumlah zat mineral dan partikel debu bisa menempel saat air hujan mongering, sehingga meninggalkan debu tipis.
Selain itu, membiarkan air hujan tidak dibilas bisa jadi penyebab jamur di kaca.
Penyebab jamur kaca adalah mineral seperti air hujan dan air tanah yang terdiri dari zat besi menempel dan mengering di permukaan kaca lalu menjadi bercak yang disebut water spot atau jamur.
3. Merawat Wiper Mobil
Kemampuan wiper dalam menyeka air hujan yang menempel pada permukaan kaca bisa tergantung dari kondisi dan perawatan komponennya.
Karena fungsinya yang penting untuk menjaga visibilitas ketika berkendara di musim hujan.
Bersihkan bilah wiper minimal dua kali seminggu dengan sampo khusus mobil, agar menghilangkan debu dan kotoran yang menempel di bilah wiper.
• Wiper Mobil Diangkat Saat Parkir di Bawah Terik Matahari, Mitos atau Fakta?
Jika pergi ke salon mobil, tentu kita harus merogoh kocek agak dalam.
Padahal, kita bisa melakukan poles-memoles mobil di rumah.
Tentu saja, biayanya tak menguras isi kantong.
Saat ini, berbagai jenis dan mereka bahan pengkilap bodi mobil tersedia di pasaran, termasuk pula di online shop dan media sosial.
Harganya pun ramah di kantong.
BEda Coating dan PPF
Perlindungan antigores dan cat mobil yang dikenal dengan paint protection film (PPF) memang sedang marak saat ini.
Dengan menggunakan PPF, mobil diklaim aman dari goresan benda tajam atau krikil serta mampu mempertahankan warna mobil dari proses pemudaran.
Namun bicara soal harga, memang tidak murah.
Dikutip dari Kompas.com, PT V-Kool Indo Lestari yang saat ini ikut mengembangkan bisnis perawatan mobil dengan teknologi PPF mematok harga yang cukup tinggi, yakni Rp 50 sampai 60 juta per mobilnya.
"Harga memang cukup mahal, karena bila dikalkulasikan sekitar 10 persen dari harga mobil, Rp 50 juta sampai 60 jutaan tergantung size mobil. Tapi bila kita hitung-hitung dari biaya perawatan bodi, seperti ke salon atau spa yang bisa dilakukan dalam satu tahun hingga beberapa kali, PPF masih jauh lebih murah," ujar Lianto Winata, Director of Bussiness Development V-Kool Indonesia, kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018).
Lianto menjelaskan, PPF juga memiliki kelebihan karena mudah dalam hal perawatan.
Bahkan diklaim memiliki sifat self healing yang bisa menghilangkan baret halus dengan sendirinya tanpa perawatan khusus hanya mengandalkan panas sinar matahari.
Christoper Sebastian selaku Presiden Direktur Top Coat Indonesia, juga mengatakan hal yang senada.
Menurut Christoper, secara biaya, PPF memang lebih mahal dibandingkan coating.
Faktor utamanya karena sampai saat ini masih minim tenaga ahli yang bisa mengaplikasi PPF dengan baik dan benar.
Selain karena harga, PPF masih memiliki beberapa kelemahan dibandingkan coating.
Salah satunya saat mobil bersenggolan dan membuat lapisan film terkelupas, otomatis pemilik mobil harus mengganti lapisan film tersebut satu panel.
• Banyak yang Keliru, Simak Cara Pengoperasian Mobil Bertransmisi Otomatis yang Baik dan Benar
"Sebenarnya antara coating dan PPF punya kelebihan dan kekurangan. PFF memang melindungi karena ada lapisan fisik, tapi saat lapisan film terkelupas, pemilik mobil mau tidak mau harus mengganti lapisannya satu panel, sementara bila coating itu bisa dilakukan per titik saja," ucap Christoper saat di konfirmasi Kompas.com, Jumat (9/11/2018).
Dari efisensi, Christoper mengatakan bahan kimia untuk coating saat ini juga memiliki durabilitas yang cukup lama, yakni tiga sampai lima tahun diiringi perawatan.
Meski lapisan PPF sebelumnya diklaim bisa bertahan sampai 10 tahun, tidak ada jaminan bila kelir mobil akan tetap kinclong seiring masa penggunaan mobil itu sendiri.
Apalagi PPF tidak memiliki sifat efek daun talas, yang memungkinkan jamur tumbuh karena air terlalu lama mengering pada permukaan bodi.
Namun demikian, Christoper mengakui secara fungsi, antara PPF dan dan coating memiliki kegunaan yang berbeda.
PPF untuk melindungi cat dengan lapisan film, sedangkan coating untuk mengembalikan warna mobil yang kusam menjadi seperti baru dan menjaganya dalam waktu yang cukup lama.
"PPF memberikan proteksi pada cat, kalau coating bersifat mengubah penampilan warna cat seperti baru lagi. Bila konsumen ingin maksimal, keduanya lebih bagus digabungkan, jadi setelah mobil di coating baru di PPF," ucap Christoper.
PT V-Kool Indo Lestari belum lama ini juga merilis produk terbaru berupa perlindungan bodi mobil, yakni paint protection film (PPF).
• Bocoran Spesifikasi dan Harga Avanza-Xenia Terbaru
Melalui produk tersebut, V-Kool sekaligus ingin mengedukasi masyarakat mengenai keunggulan dan perbedaan antara PPF dan coating.
Menurut Lianto Winata, Director of Bussiness Development V-Kool Indonesia, selama ini masih banyak pemahaman yang salah antara PPF dan coating, terutama dikalangan masyarakat umum.
"Banyak yang menggangap coating dan PPF itu hal yang sama, padahal jelas berbeda. Coating itu menggunakan bahan kimia pada bodi, contoh seperti waxing atau nano ceramic. Sementara kalau PPF itu kita benar-benar melapisi bodi dengan plastik, makanya dikenal juga dengan istilah laminating," ucap Lianto Winata kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018).
Lianto mengatakan, dengan penggunaan zat kimia yang dioleskan ke bodi pada proses coating memungkinkan lapisan cat masih bisa terkikis, sehingga kemungkinan permukaan cat untuk baret masih sangat memungkinkan.
Sedangkan untuk laminating PPF sifatnya benar-benar membungkus seluruh bagian bodi mobil dengan lapisan film.
Dengan demikian, proses PFF memiliki daya tahan yang lebih lama karena bentuknya fisik berupa lapisan film.
Beda dengan waxing atau coating yang menggunakan bahan kimia sehingga mobil dalam jangka waktu tertentu wajib terus mendapat perawatan agar tampilan tetap kinclong.
Untuk material PPF V-Kool sendiri menggunakan bahan thermoplastic urethane yang diklaim mampu melindungi cat kendaraan dari goresan benda tajam, krikil, pemudaran warna oleh paparan ultra violet atau akibat jamur hingga abrasi.
Daya tahan untuk sekali pakai diklaim bisa sampai 10 tahun.
"Lebih mudah diartikan coating itu bukan paint protection tapi color protection, karena fungsinya menjaga warna mobil tetap cerah. Jadi saat tersengol benda atau ketika mencuci mobil kemungkinan bodi mengalami baret tetap ada, sedangkan laminating PPF ini karena dibungkus dengan film maka bodi terlindungi dari baret halus dan warna mobil juga tetap cerah, makanya PPF itu fungisnya melindungi dan menjaga keorsinilan warna mobil," papar Lianto. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mana Lebih Baik, Coating atau PPF buat Bodi Mobil? dan Jangan Salah Paham Beda "Coating dan Paint Protection Film