Mabuk dan Bertengkar, Penumpang Garuda Indonesia Diturunkan dari Pesawat di Hong Kong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pesawat Garuda terparkir di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (15/3/2018).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang penumpang Garuda Indonesia terpaksa diturunkan dari pesawat karena menyebabkan keributan.

Penumpang perempuan tersebut kemudian diketahui dalam keadaan mabuk.

Peristiwa penumpang diturunkan dari pesawat terekam video yang beredar di Twitter.

Video itu memperlihatkan seorang penumpang Garuda Indonesia sedang bertengkar.

Penumpang perempuan itu bertengkar dengan perempuan penumpang lainnya di dalam pesawat.

Dalam video berdurasi 1 menit 2 detik itu, perempuan berpakaian biru itu tampak ditenangkan oleh dua kru kabin.

Seorang pria yang mengenakan baju berwarna hitam terlihat ikut melerai.

Sekeluarga Penumpang Pesawat Ditakut-takuti Akan Dipenjara lalu Diusir Turun

Penumpang itu sempat tenang dan mengeluarkan ponselnya.

Tampak, penumpang itu berupaya merekam penumpang lain yang bertengkar dengannya.

Namun, sejumlah penumpang di dalam pesawat menyorakinya.

Kru pesawat berupaya menahan perempuan berbaju biru tersebut.

Tiba-tiba, seorang pria yang mengenakan kemeja malah ikut bertengkar dengan penumpang tersebut.

Seorang pria mengenakan seragam berwarna putih yang diduga pilot pesawat, berteriak meminta agar seluruh penumpang diam.

"Yang lain diam, ini perintah, saya petugas di sini," ujar pria tersebut.

Pria itu tampak menahan perempuan tersebut dengan memegang pundak sembari memberitahukan bahwa dia yang memiliki wewenang di dalam pesawat.

Manajemen Garuda Indonesia mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA 863 rute Hong Kong-Jakarta, pada Kamis (27/12/2018) lalu.

Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan mengatakan, saat boarding, penumpang Garuda Indonesia yang duduk di kursi 40 K, melakukan keributan karena kakinya terinjak anak kecil.

Karena Pakai Kursi Roda, Perempuan Ini Diturunkan dari Pesawat dan Tak Boleh Ikut Terbang

Dari mulut penumpang itu, bau alkohol tercium.

"Ketiga petugas cabin crew berusaha menenangkan, diketahui ternyata penumpang tersebut sedang dalam keadaan mabuk, serta tercium bau alkohol pada saat penumpang berbicara," ujar Ikhsan melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/12/2018).

Penumpang itu sempat melakukan perlawanan sehingga pilot melakukan tindakan tegas.

Dengan pertimbangan keselamatan penumpang lainnya, maka penumpang tersebut diturunkan dari pesawat.

Ikhsan mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh awak pesawat dengan menurunkan penumpang dari pesawat sudah sesuai dengan prosedur.

Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan.

"Awak pesawat juga telah melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di bandara Hong Kong atas kejadian tersebut," ujar Ikhsan.

Penumpang Diturunkan karena Merokok

Peristiwa penumpang diturunkan dari pesawat pernah terjadi pada Februari 2018.

Petugas terpaksa menurunkan seorang penumpang penerbangan terakhir pesawat Citilink karena kedapatan merokok, saat pesawat tengah mengisi bahan bakar pada Minggu (25/2/2018).

Anggota DPRD Diturunkan dari Pesawat Gara-gara Mengaku Bawa Bom

"Kejadian ini bermula ketika kami mendapatkan informasi mengenai seorang penumpang yang masih merokok, saat menuju pesawat penerbangan terakhir Citilink tujuan Halim-Denpasar dengan kode penerbangan QG 156, yang sesuai jadwal penerbangan dilakukan pukul 21.35 WIB," ujar Corporate Communication Citilink, Benny Butar Butar melalui keterangan tertulis, Senin (26/2/2018).

Ia mengatakan, penumpang tersebut tetap merokok saat hendak menaiki tangga pesawat.

Saat bersamaan, pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya dekat dengan engine.

Menurut Benny, kondisi tersebut sangat mengancam dan membahayakan penerbangan, khususnya keselamatan dan keamanan penerbangan.

Mendengar laporan tersebut, lanjut Benny, aviation security (avsec) atau petugas keamanan bandara segera mengambil tindakan.

"Saat penumpang memasuki pesawat dan duduk di bangkunya, tidak lama datang petugas keamanan bandara bersama pihak Citilink meminta penumpang untuk turun," ujarnya.

Saat diminta turun, tambah Benny, penumpang sempat menolak bahkan terlibat adu mulut dengan petugas.

"Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam industri airlines, kami harus bisa memastikan tidak ada satu pun aturan keselamatan yang dilanggar sehingga operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman," ujarnya.

Dorong Pramugari

Sebelumnya, seorang penumpang diturunkan dari pesawat karena diduga mendorong pramugari.

Penumpang tersebut diturunkan dari maskapai Citilink.

Vice Presiden Citilink Indonesia, Benny S Butarbutar berkomentar tentang insiden penurunan penumpang dalam penerbangan QG 837 rute Kualanmu (Medan)–Cengkareng, Tangerang, pada Senin (4/9/2017) pukul 09.40 WIB.

Menurut Benny, langkah penurunan penumpang tersebut sudah sesuai dengan ketentuan penerbangan.

Benny menyebutkan, kejadian tersebut memang telah menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan sekitar satu jam.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, penurunan penumpang terjadi saat proses boarding ke dalam pesawat. Insiden berawal dari cekcok mulut antara penumpang pria yang duduk di barisan kursi depan dengan pramugari Citilink Indonesia terkait barang bawaan penumpang yang diketahui melebihi ketentuan penerbangan. Tidak terima atas pemberitahuan dari awak kabin, penumpang tersebut tiba-tiba saja mendorong pramugari,” kata Benny dalam keterangan pers yang diterima KompasTravel, Selasa (5/9/2017).

Benny menjelaskan bahwa pramugari merasa mendapat perlakukan tidak semestinya.

Sang pramugari pun segera melapor kepada kapten pilot.

Kemudian, pilot segera mengambil tindakan sesuai prosedur operasi standar (SOP) dengan menurunkan penumpang tersebut, agar penerbangan dapat segera dilanjutkan, mengingat para penumpang lainnya meminta untuk pesawat segera lepas landas.

“Kebijakan menurunkan penumpang memang sudah semestinya jika kapten pilot menilai ada hal yang dapat mengganggu jalannya penerbangan. Sedangkan, penumpang yang bersangkutan awalnya tidak mau diturunkan, namun akhirnya tetap bisa diturunkan,” katanya.

Benny melanjutkan, kedua penumpang yang duduk di kursi 1E dan 1F diturunkan dengan didampingi petugas keamanan penerbangan setempat (avsec), petugas keamanan Gapura serta staf Citilink Indonesia.

Kedua penumpang itu kemudian turun dari pesawat bersama barang bawaannya dan kapten pilot segera memulai proses penerbangan selanjutnya.

Pilot Vincent Raditya Bongkar Penyebab Pesawat Berbiaya Murah Lebih Sering Delay, Kerap Rusak?

"Penerbangan QG 837 yang mengangkut 147 penumpang itu seharusnya berangkat pukul 09.25 WIB, namun akhirnya baru terbang pada pukul 10.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Soekarno–Hatta, Cengkareng, pada pukul 12.47 WIB," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pasangan suami istri Rimon Sianipar dan Nursydha Sihombing diturunkan dari pesawat milik maskapai Citilink penerbangan QG 0837 tujuan Bandara Soekarno Hatta pada Senin (4/9/2017) siang.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, keributan antara penumpang dan awak kabin sesaat hendak take off di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengakibatkan terjadinya penundaan terbang hingga lebih dari satu jam.

Berita Terkini