Lebih Memilukan dari Pengantin di Palembang, Ditipu WO Makanan Tak Ada Kue Pernikahan dari Gabus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan pengantin ditipu WO

Lebih Memilukan dari Pengantin di Palembang, Ditipu WO Makanan Tak Ada Kue Pernikahan dari Gabus

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasangan pengantin dan keluarganya harus menanggung malu saat menggelar pesta pernikahan tanpa hidangan makan untuk para tamu undangan sebanyak 1.000 orang. 

Mereka ditipu oleh pemilik wedding organizer (WO) yang tiba-tiba menghilang pada hari H pesta pernikahan tanpa menyelesaikan kewajibannya.

Penipuan wedding organizer (WO) yang menimpa pasangan pengantin asal Palembang, Sumatera Selatan MAP dan FW menghebohkan masyarakat Kota Palembang.

Katering untuk makanan para tamu undangan tak diantar.

Pesta Pernikahan Tanpa Hidangan Makan Akibat Ulah Wedding Organizer, Pengantin Akan Lapor Polisi

Bisa dibayangkan bagaimana sedihnya pihak mempelai dan keluarganya.

Begitu teganya penipu ini merusak momen paling bahagia bagi sepasang insan yang memiliki niat baik ini.

Kejadian seperti ini rupanya juga terjadi di belahan dunia lain, tepatnya di Pasig City, Filipina.

Melansir dari akun Instagram @kabar aceh yang mengutip dari Serambi Tribunnews, Shine Tamayo (26) dan suaminya, Jhon Chen (40) membayar 140 ribu peso (sekitar Rp37 juta) untuk membayar jasa Wedding Organizer.

Naas bagi keduanya ketika tiba di tempat acara resepsi pernikahan, makanan untuk tamu undangan tidak ada.

Acara resepsi yang digelar Kamis (3/1/2019) berujung pilu hingga membuat pihak keluarga memutuskan membeli makanan restoran untuk tamu undangan.

Kesedihan pasangan ini tak sampai di situ, ketika soal makanan sudah teratasi.

Kini giliran kue pernikahan yang membuat pasangan ini semakin tersakiti.

Bagaimana tidak kue yang juga dipesan keduanya di tempat yang sama ternyata dibuat dari gabus.

Dalam rekaman video terlihat bagaimana pengantin wanita histeris dengan apa yang dialaminya.

Tamu undangan dan kerabatnya berusaha menenangkan dan membantu Tamayo untuk membuat laporan ke kepolisian.

Setelah kasus diserahkan pada polisi, Tamayo berkata:

Saya tidak menerima permintaan maaf darinya (WO), maaf tidaklah cukup. Ia harus masuk penjara karena telah merusak pernikahan saya. Saya tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidup saya.

Hari ini seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup saya, tapi justru menjadi hari paling buruk, ungkap Tamayo seperti yang diberitakan Daily Mail.

Seorang juru bicara kemudian memberi pernyataan bahwa kasus ini sedang diinvestigasi. Kami telah mengkonfirmasi bahwa uang dalam jumlah banyak telah dibayar pada WO, tapi tidak disalurkan dengan baik.

Tersangka telah ditahan dan kasus ini akan dibawa ke pangadilan, ucapnya.

Caleg Palembang Penipu Pengantin Menambah Rentetan Kasus

Sejumlah barang dan perlengkapan sisa acara pernikahan MFA dan FW, korban penipuan Wedding Organizer (WO) milik RI alias Uut hingga kemarin masih berada di rumah pengantin.

Seperti ramai diberitakan sebelumnya MFA dan FW merupakan mempelai yang jadi korban penipuan. WO milik RI alias UUT kabur saat acara resepsi berlangsung di Gedung Sukaria IBA Sabtu lalu. Alhasil tamu undangan yang hadir tak makan karena ketering tak pernah diantar.

Menurut sang pengantin perempuan MFA, barang tersebut di pesan Uut dari berbagai tempat serta sanggar di sekitaran kota Palembang dan hampir semuanya mengaku belum dibayar lunas oleh Uut.

"Tadi barusan ada yang ambil baju pengantin. Mereka bilang baju itu belum dibayar lunas sama dia (Uut)," ujarnya, Senin (7/1/2019).

Tinggal seperangkat box hantaran yang masih tergeletak di ruang keluarga rumah pengantin baru tersebut.

"Box hantaran nanti malam baru mau diambil. Sama seperti baju, pemiliknya belum dibayar lunas sama Uut. Tapi nominal uangnya kita nggak tahu,"ungkapnya.

Akibat ulah Uut, MFA dan FW harus mengahadapi keluhan dari berbagai pihak yang juga turut menjadi korban penipuan.

"Tadi barusan ada yang nagih uang tenda. Jujur saya prihatin sama mereka yang belum dibayar sama Uut. Tapi mau bagaimana lagi, kami tidak bisa banyak membantu. Karena dari awal, seluruh biaya pernikahan sudah dibayar lunas. Tidak ada yang tertinggal, bukti-buktinya lengkap. Intinya kami semua sama-sama korban dari Uut,"ungkapnya.

MFA mengaku sangat sedih sekaligus kecewa dengan kejahatan yang telah Uut lakukan.

Ia mengaku sampai kapan pun tidak akan bisa melupakan rasa malu yang didapat saat hari resepsi pernikahannya.

Lantaran tamu undangan di hari istimenya tersebut sama sekali tidak mendapat makanan karena Uut sebagai WO menghilang tanpa kabar hingga saat ini.

"Kalau Uut mau minta maaf, akan saya maafkan. Tapi proses hukum tetap jalan. Sakit sekali hati saya. Kejadian memalukan itu juga akan tetap berbekas di hati saya sampai kapan pun,"ujarnya.

Meskipun telah memiliki cukup bukti untuk melakukan tindakan penipuan yang dilakukan olah Uut, namun hingga kini MFA dan keluarganya masih belum melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

"Karena kami masih berkonsultasi dengan pihak keluarga. Tepatnya kasus ini mau masuk ke pasal apa. Terus akan kami laporkan kemana, apa ke Polresta, Ke Polda atau Polsekta di rumah Uut atau lokasi resepsi pernikahan yang lebih tepat,"ujarnya.

"Tapi yang jelas, kasus ini tetap akan kami bawa ke ranah hukum. Kami ingin Uut mendapat ganjaran setimpal atas perbuatan yang sudah dia lakukan,"tegasnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Lebih Sadis Dari Palembang, Pasangan ini Ditipu WO, Makanan Tak Datang Kue Pernikahan dari Gabus

Berita Terkini