TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Foto seorang wanita sakit dipaksa turun dari ambulans beredar di media sosial dan menjadi viral.
Foto tersebut viral setelah diunggah akun Facebook Shanty pada Senin (4/2/2019) lalu.
Dalam keterangan foto, akun tersebut menulis bahwa peristiwa wanita sakit dipaksa turun dari ambulans terjadi di Desa Lokodidi, Kecamatan Gadung Buol, Sulawesi Tengah.
Dilansir Tribun-Video.com, wanita itu dan keluarganya dipaksa turun saat menuju RS Unit Buol.
Mereka dipaksa turun oleh sopir ambulans.
Sang sopir melakukan hal tersebut setelah dihubungi pihak Kades Lakodidi.
• Rusak Parah dan Mangkrak 5 Tahun, Mobil Ambulans Milik Dinkes Pringsewu Tiba-tiba Terbakar
Hal itu lantaran ia membawa orang yang sakit tanpa izin.
Setelah foto wanita sakit dipaksa turun dari ambulans beredar, sebuah klarifikasi disampaikan.
Hal itu sebagaimana diunggah Akun Facebook Febby Febrianty.
Pemilik akun itu mengaku sebagai anak wanita sakit tersebut.
Ia meminta masalah tersebut tidak lagi diungkit.
Hal tersebut ia sampaikan di Grup Facebook LOKODIDI Kampungku pada Selasa (5/2/2019).
Ia mengatakan bahwa pihak keluarganya telah memaafkan sopir ambulans dan Kades Lokodidi.
Pihak keluarganya juga meminta maaf kepada pemerintah desa.
Hal itu karena telah meminjam ambulans tanpa seizinnya.
Namun, dirinya dan keluarga tidak terima jika kabar tersebut disebut hoaks.
• Polisi Setop Mobil Iring-iringan Presiden Jokowi demi Dahulukan Ambulans
"Sebenarnya kami keluarga tidak akan lagi mengungkit persoalan ini karena kami sekeluarga sudah memaafkan om sopir dan om kades,,
dan kami juga sudah meminta maaf kepada pihak pemdes karena kami telah meminjam ambulance tanpa sepengetahuan beliau,,
tapi kami sekeluarga atau saya sebagai anaknya pribadi tidak akan terima jika mama saya sakit disebut hoax dan ingin viral,,
jadi siap2 saja tulisan saudara2 akan saya screenshoot untuk dijadikan barang bukti," tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Tribun Video masih mencoba untuk menghubungi Febby Febrianty untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya, sepasang suami istri membawa jenazah bayi mereka menggunakan angkot saat keluar rumah sakit.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulau Raya kemudian memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut.
Direktur RSUD DSR, Otniel Sriwidiatmoko mengatakan, keluarga Hendra dan Emilia Sari adalah pasien BPJS Kesehatan.
• Sempat Ditolak Beberapa Rumah Sakit, Ibu Muda Akhirnya Meninggal di Ambulans Usai Melahirkan
"Namun saat masuk ke sini (RSUD DSR), BPJS keluarga tersebut sudah tidak bisa digunakan, dan baru bisa diproses Hari Senin (9/10/2017). Jadi, pasien tersebut pasien umum," kata Otniel Sriwidiatmoko, Selasa (10/10/2017).
Karena itu, berdasarkan hal tersebut, pihak rumah sakit menarik biaya administrasi perawatan anak mereka selama dirawat di RSUD DSR.
Sebelumnya diberitakan, pasangan Hendra dan Emilia Sari, warga Kampung Kibang, Kecamatan Menggala, Tulangbawang membawa jenazah anak yang baru dilahirkan dengan menggunakan angkot, yang ternyata merupakan milik kerabatnya.
Kejadian itu terjadi pada Minggu (8/10/2017) lalu di RSUD Demang Sepulau Raya.
Peristiwa pertama kali diketahui oleh Irul, warga yang saat kejadian ada di lokasi.
Ia mengatakan, saat itu, Hendra terlihat menggendong anaknya sambil menangis.
"Dia (Hendra) cuma bilang kalau anaknya sudah meninggal," kata Irul, Senin (9/10/2017).
Hendra berlalu seraya menaiki kursi depan angkot, sambil menggendong bayi dengan menggunakan kain berwarna merah jambu.
Hendra mengatakan bahwa anaknya sudah meninggal dan akan dibawa pulang ke Tulangbawang.
Saat ditanya mengapa tidak memakai ambulans milik RSUD, Hendra saat itu mengatakan ia tak bisa menyelesaikan administrasi pembayarannya.
Kisah itu lantas menjadi viral di media sosial.
Melalui akunnya, Masrul Irul mengunggah foto Hendra menggendong jenazah anaknya di dalam angkot.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Khairul Azman membantah RSUD Demang Sepulau Raya tidak memberikan pelayanan ambulans gratis kepada Hendra.
• Pulang Antar Jenazah, Mobil Ambulans RSUDAM Terbalik di Jalan ZA Pagar Alam
Ia menjelaskan, pihaknya telah menawarkan kepada ayah sang bayi untuk memakai ambulans gratis.
"Dia memang pasien BPJS Kesehatan. Namun, kartunya baru aktif Senin. Sementara bayinya kan meninggal Minggu (8/10). Tapi kita tetap tawarkan ambulans gratis. Namun, karena mungkin keluarga korban kecewa, ia menolak tawaran yang kita ajukan," kata Khairul, Senin malam.
Terkait angkot yang ditumpangi Hendra, Khairul menjelaskan, bahwa kendaraan itu milik kerabat keluarga pasien.