Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jajaran Dinas Perhubungan Lampung pada Rabu 20 Februari 2019 menyambangi kantor Tribun Lampung di Jalan ZA Pagar Alam.
Rombongan dipimpin langsung Kadishub Lampung Qudratul Ikhwan.
Turut mendampingi, Kepala Bidang Pembinaan Keselamatan Bambang Soembogo, Kabid Pengembangan dan Penelitian Samsul Rizal, Kepala UPT 1 Prayudi dan jajaran.
Jajaran Dishub Lampung disambut Pemimpin Redaksi Tribun Lampung Andi Asmadi, Pimpinan Perusahaan Ellys Rahmayani, Manajer Online Syafruddin, Manajer Iklan Lismawati.
• Kunjungi Kantor Tribun Lampung, Kadishub Lampung: Saya Sangat Bersemangat
Dalam kesempatan tersebut, Qudratul menyampaikan, jika kunjungan tersebut merupakan silaturahmi dalam rangka sosialisasi perkembangan di bidang perhubungan.
"Saya jujur sangat bersemangat sekali untuk hadir di sini (kantor Tribun Lampung). Mudah-mudahan dari pertemuan ini ada manfaatnya ke depan," ujar Qudratul, Rabu 20 Februari 2019.
Qudratul juga menyampaikan terkait perkembangan Bandara Radin Inten II Lampung Selatan yang saat ini sudah mendapatkan status internasional.
Menurut Qudratul, meski sudah mendapatkan surat keputusan internasional tersebut, tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan.
“Ketika SK keluar, konsekuensinya banyak. Setelah saya dalami tidak mudah. Harus koordinasi, sinergi, antar lembaga. Kemenkeu, Kemenkes, Kemenkumham. Belum lagi Kementerian Pertahanan, BAIS, kepolisian dan Kemenlu,” kata Qudratul.
Kemudian, lanjut Qudratul, pihaknya merunut satu per satu persyaratan yang harus dilengkapi. Dimulai dari penataan ruang.
Menurut Qudratul, terminal keberangkatan internasional itu harus terpisah dengan keberangkatan lokal.
• Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Kurangi Penerbangan dari Bandara Radin Inten II, Ini Alasannya!
“Sementara sekarang ini, ruangan yang ada hanya itu. Kawan-kawan yang di sebelah itu (dari kementerian), ya namanya orang. Mereka juga menuntut itu, ruangan bagus, fasilitas lengkap dan lain sebagainya,” ucap Qudratul.
Sebenarnya, terus Qudratul, dengan keluarnya SK internasional tersebut sudah merupakan langkah maju bagi Radin Inten II.
“Sekarang yang penting jalan dulu. Penerbangannya juga kan belum seperti di Soekarno-Hatta. Sudah bagus (ada penerbangan) satu hari sekali. Bisa-bisa malah seminggu hanya dua kali. Jadi, maksud saya terima lah dulu (ruangan yang ada), yang penting ada tempat dulu. Tetapi ya begitu, masih tetap tarik menarik,” papar Qudratul.
Butuh Alat Rp 18 Miliar
Perkembangan terbaru, lanjut Qudratul, untuk administrasi hanya tinggal menunggu surat rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan sebuah alat keimigrasian seharga Rp 18 miliar.