Kronologi Remaja Pringsewu 3 Hari Menghilang hingga Ditemukan Mengambang di Sungai Tegineneng

Penulis: heri
Editor: Ridwan Hardiansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD dan Basarnas mencari Muhammad Noval bocah tenggelam di Pringsewu

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang remaja asal Pardasuka, Pringsewu bernama Muhammad Noval (12) ditemukan tewas sejauh 20 kilometer dari desanya.

Berikut kronologi meninggalnya Noval hingga jenazahnya ditemukan warga mengambang diantara tumpukan kayu.

1. Bermain lalu tergelincir

Muhammad Noval hanyut saat bermain dengan empat orang temannya di sungai. Awalnya lima anak tersebut bermain dan mandi-mandian di sungai.

Muhammad Noval saat itu tergelincir dan jatuh ke sungai. Muhammad Noval tidak muncul lagi begitu tercebur ke sungai.

Saat kejadian, air sungai saat itu mengalir deras. Meskipun di sekitar Wargomulyo tidak hujan lebat, namun hujan diperkirakan deras di wilayah hulu sungai.

Muhammad Noval (12), warga Pekon Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten 
Pringsewu tenggelam di Sungai Way Rukem wilayah setempat, Selasa (5/3/2019), sekira pukul 15.00 WIB.

Noval tenggelam saat bermain di sungai bersama teman-temannya.

Warga sudah berusaha mencari keberadaan Noval tapi tak ditemukan.

2. BPBD cari hingga tiga hari

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu menerjunkan 18 penyelam untuk mencari Noval.

Kurang lebih personel yang terlibat pencarian sebanyak 45 orang. Rinciannya, penyelam 18 orang, tim BPBD sebanyak 20 personel dan tim Basarnas sebanyak tujuh orang.

"Sudah dua malam, tiga hari, belum ditemukan," ujar Kepala BPBD Pringsewu M Kotim, Kamis (7/3/2019).

Kotim mengatakan, tim Basarnas didampingi personel BPBD sudah mengupayakan pencarian korban sejak memperoleh laporan ada korban tenggelam.

Tim Basarnas didampingi BPBD dan masyarakat konsentrasi melakukan pencarian dari lokasi korban tenggelam Sungai Way Rukem, Sungai Way Gatel hingga Way Bulok Pekon Klaten.

3. Ditemukan di Tegineneng

Warga Desa Bumi Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, digegerkan dengan sosok mayat mengapung di antara kayu yang menyumbat di saluran Bendungan Argoguruh, Jumat (8/3/2019), pukul 11.00 WIB.

Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan soal adanya penemuan jasad yang berjenis kelamin laki-laki tersebut.

"Mayat anonim dengan jenis kelamin laki-laki, tinggi sekira 165 centimeter, tanpa memakai baju dan hanya memakai celana dalam warna biru," ujar Popon melalui Humas Polres Pesawaran, Jumat.

Dia menambahkan, bila tidak ada identitas yang ditemukan pada jasad tersebut.

Jasad pertama kali ditemukan oleh Gareng (50), pencari kayu yang menyumbat di saluran bendungan Argoguruh.

Sosok mayat tersebut mengapung di antara sampah dan kayu yang menyangkut di bendungan.

Gareng lantas melapor ke salah satu pegawai Argoguruh pukul 10.45 WIB.

• Promo Hokben hingga 10 Maret 2019, Dapatkan Diskon 50 Persen dengan Pesan Lewat GrabFood

• Jadwal Semifinal All England 2019 - Fajar/Rian Bersama 2 Wakil Indonesia Berebut Tiket Final

• 5 Berita Lampung Terpopuler Jumat 8 Maret 2019 - Tol Lampung Tembus Palembang saat Mudik Lebaran

4. Identifikasi di RS Bhayangkara

Penemuan itu lantas dilaporkan ke pamong yang diteruskan ke Polsek Tegineneng yang kemudian langsung melihat tempat kejadian perkara (TKP).

"Petugas bekerja sama dengan puskesmas dan Basarnas mengevakuasi mayat anonim," kata Popon.
Jasad tersebut kemudian dibawa ke RSUD Abdul Moeloek.

Atas temuan itu, Kepala BPBD Pringsewu M Kotim mengatakan, bila keluarga korban tenggelam di Sungai Way Rukem bersama pamong sedang mengecek ke RSUD Abdul Moloek.

Tujuannya untuk memastikan apakah jasad itu korban yang tenggelam di Kabupaten Pringsewu atau bukan.

Kepala Polsek Pardasuka AKP Martono membenarkan bila jasad yang ditemukan di Bendungan Argoguruh adalah Muhammad Noval.

Dia memastikan setelah ada hasil identifikasi di Rumah Sakit Bayangkara, Bandar Lampung.

Martono mengatakan bahwa pihaknya bersama keluarga korban sudah melihat langsung jenazah tersebut.

Menurut dia, ada ciri-ciri identik korban. Yakni pakaian dalam yang dikenakan korban. Serta ubun-ubun yang dikenali keluarga korban.

Selain itu, kata Martono, terdapat luka diatas telapak kaki kanan serta sidik jari korban yang identik.

5. Ditemukan 20 km

Setelah tiga hari tenggelam di Sungai Way Rukem, jasad Muhammad Noval (12) akhirnya ditemukan.

Jarak antara tempat tenggelam di Paradasuka, Pringsewu dan lokasi penemuan jenazah di Bendungan Argoguruh, Tegineneng, Pasawaran kurang lebih 20 kilometer.

Penelusuran Tribunlampung.co.id melalui google maps jarak antara Pardasuka dan Tegineneng tertulis 62 kilometer.

Namun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu, M Kotim ketika dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Sabtu (9/3/2019), menyebut jarak 20 km.

Sehari sebelumnya Kotim menjelaskan, bila Sungai Way Rukem muaranya hingga ke Bendungan Argoguruh Tegineneng.

Kotim mengatakan bahwa Sungai Way Rukem hulunya berada di Kabupaten Tanggamus.

Kemudian alurnya melalui Kecamatan Pardasuka muaranya di Sungai Way Mada Kabupaten Pesawaran.

Setelah itu, aliran sungai masuk ke Rawa Kijing dan bermuara ke Way Napal Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

Lalu bertemu di Sungai Way Tebu dan selanjutnya bertemu dengan Sungai Way Padangratu dari Pesawaran.

Baru kemudian masuk ke Way Gatel, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Sungai bermuara ke Sungai Way Sekampung yang kemudian ke Bendungan Argoguruh di Kecamatan Tegineneng.

6. Ayahanda Lemas

Ayahanda Muhammad Noval, Iliyas alias Gayus, langsung lemas begitu tiba di rumah, Jumat (8/3/2019) pukul 19.22 WIB.

Iliyas ikut dengan ambulans menjemput jasad putranya di RS Bayangkara Bandar Lampung.

Melihat kondisi tersebut, sejumlah orang yang sudah ramai di rumah duka, langsung membopong Iliyas masuk ke rumah permanen bata merah miliknya.

Sedangkan jasad Muhammad Noval disemayamkan di halaman rumah.

• Jadwal LIDA 2019 Sabtu 9 Maret 2019 Live Streaming Indosiar Malam Ini, Siapa Bakal Tersenggol?

• Sang Kekasih Rela Menunggu Sejak SMA, Kisah Cinta Anggota Kopassus Bayu Berakhir Tragis

• Promo Hokben hingga 10 Maret 2019, Dapatkan Diskon 50 Persen dengan Pesan Lewat GrabFood

Saat disemayamkan, kondisi Muhammad Noval sudah kaku dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Untuk menyamarkan bau tersebut, sejumlah orang membakar sabut kelapa yang diberi serbuk kopi di sekitar jenazah.

Kemudian seorang pria berkumis menyampaikam melalui pengeras suara bila jenazah disemayamkan sejenak.

Setelah itu, jenazah disolatkan yang kemudian diberangkatkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Hadir di lokasi rumah duka, Kepala BPBD Pringsewu M Kotim, Kepala Dinas Sosial Bambang Suharmanu, Kepala Kesbangpol Sukarman, dan anggota DPRD Pringsewu Suryo Cahyono.

(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan)

JANGAN LUPA SUBSCRIBERS VIDEO CHANNEL TRIBUN LAMPUNG DI BAWAH INI:

Berita Terkini