TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akhirnya misteri kasus tewasnya seorang biduan dangdut di pinggir jalan Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, terungkap.
Penyanyi dangdut perempuan bernama Lisa (37) itu, diduga dibunuh teman kencannya usai bertemu di sebuah kafe.
Namun Teddy belum mau mengungkap siapa nama pelaku, lantaran saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Dari hasil visum, jelas korban meninggal karena dibunuh. Pelakunya saat ini sudah diamankan di Polres Deli Serdang," kata Iptu Teddy, Senin (31/3/2019).
Teddy menambahkan bahwa dari hasil visum korban tewas karena ada luka dibagian kepala.
Secara kasat mata memang tidak nampak, setelah diperiksa ternyata ada.
"Pelaku sudah diamankan, diduga merupakan pelanggan kafe remang-remang tempat korban bekerja," ujarnya.
• Biduan Tewas Mengenaskan, Ternyata Dihabisi Pacar. Polisi Ungkap Motifnya yang Mengejutkan
• Tak Mau Bantu Biayai Nikah, Seorang Anak Aniaya Ayah Kandungnya Sendiri hingga Meninggal Dunia
• Keceplosan Bilang Pernah Tidur Bareng Saat Nagih Utang, Perselingkuhan Pasangan Ini Terungkap
"Namanya cewek di kafe jadi pelaku mengajak kencan.
Entah masalah pembayaran pun nggak tahu, sekarang masih diselidiki," katanya.
"Jadi menurut kami dari kafe dibawa keluar, lalu ditemukan tewas di pagi hari," terang Teddy.
Teddy menuturkan bahwa polisi terus melakukan pengembangan terhadap motif dari tersangka menghabisi nyawa korban.
Paur Humas Polres Deli Serdang Iptu Masfan Naibaho membenarkan terduga pembunuhan biduan sudah diamankan di Polres Deli Serdang.
"Terduga pelaku, menyerahkan diri pada Sabtu (30/1/2019).
Dia mengaku sebagai orang yang menganiaya biduan itu," kata Masfan.
"Kita masih akan terus melakukan penyidikan mendalam terhadap kasus ini untuk mencari fakta-fakta.
Barang bukti yang dihubungkan apakah benar dia sebagai pelaku atau tidak," jelas Masfan.
• Wanita Ini Pingsan Usai Dipukul Polisi, Biduan yang Melihat Lakukan Hal Tak Disangka
Sebelumnya, penemuan sosok mayat dengan kondisi tanpa busana di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (29/3/2019) membuat geger warga setempat.
Diketahui, mayat perempuan yang memiliki tato mirip kupu-kupu ini, ternyata berpofesi sebagai biduan keyboard dan janda beranak dua.
Korban merupakan Nurhidayah alis Lisa (37).
Korban telah bercerai dengan suaminya Toni Hendra selama 4 tahun terakhir dan telah memiliki dua orang anak.
Kapolsek Galang, Iptu Tedy Napitupulu mengatakan sosok mayat perempuan tanpa busana di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan Galang, ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WIB dan sempat membuat geger warga sekitar.
“Mayat perempuan itu bernama Nurhidayah alias Lisa pekerjaan sebagai biduan," kata Tedy, Jumat (29/3/2019).
"Kondisi saat ditemukan baju terbuka tapi bajunya ada disekitar tempat kejadian perkara (TKP). Di tubuhnya ada tato mirip kupu-kupu,” sambungnya.
Atas peristiwa ini pihak kepolisian telah melakukan identifikasi dan olah TKP.
"Kita telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk membawa mayat wanita itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang guna visum, untuk mengetahui penyebab kematian korban," tutup Tedy.
• Pendeta Cantik Dibunuh, Irjen Polisi Zulkarnain: Sangat Kejam, Saya Akan Sikat Pelakunya
Wanita Cantik Dibunuh Dosen
Sebelumnya, kasus pembunuhan juga menimpa seorang wanita, di mana pelaku diketahui seorang dosen.
Kasus kematian Siti Zulaeha Djafar (40), pegawai pada Universitas Negeri Makassar (UNM), terus dikembangkan polisi.
Siti Zulaeha Djafar tewas diduga dibunuh Wahyu Jayadi (44), dosen UNM, berdasarkan hasil pengembangan kasus oleh polisi dari Unit Resmob pada Ditreskrimum Polda Sulsel dan Polres Gowa.
Mayat Siti Zulaeha Djafar ditemukan warga, Jumat (22/3/2019), sekitar pukul 10:00 Wita, di Jalan Poros Japing, depan gudang di kompleks perumahan Bumi Zarindah Permai, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Setelah penemuan mayat Siti Zulaeha, polisi dari Resmob Polda Sulsel melakukan prarekonstruksi.
Selain itu, di RS Bhayangkara, Makassar, dilakukan otopsi.
Dari hasil prarekonstruksi itu, polisi menemukan adanya sejumlah fakta terkait pembunuhan terhadap Siti Zulaeha Djafar, antara lain luka lebam bekas cekikan di leher korban yang ditutupi seat belt serta bekas benturan benda tumpul di pipi dan kepala.
Selain itu, ada luka bekas cakar di lengan Wahyu Jayadi yang teridentifikasi sebagai terduga pelaku.
Siti Zulaeha Djafar diduga dicakar saat dicekik Wahyu Jayadi.
Kronologi Pembunuhan
Seorang informan menyampaikan, sehari sebelum dirinya ditemukan tewas, Siti Zubaedah Djafar dan Wahyu Jayadi rupanya sempat kencan, Kamis (21/3/2019) sore.
Mereka janjian ketemu saat pulang dari kantor, sekitar pukul 17:00 Wita, di depan kantor PT Telkom Tbk, di Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, dekat kampus UNM.
Lalu, mereka sama-sama ke depan kantor PT Telkom Tbk dengan mengendarai mobil masing-masing.
Siti Zulaeha Djafar mengendarai mobil SUV Daihatsu Terios berwarna biru berplat nomor DD 1472 AM, sedangkan Wahyu Jayadi mengendarai mobil mid-size Suzuki Escudo.
Saat bertemu depan kantor PT Telkom Tbk, saat mobilnya berpapasan dengan moil Wahyu Jayadi, Siti Zulaeha Djafar sempat meminta kantong plastik.
Kabarnya, kantong itu digunakan untuk buang air kecil dari dalam mobil.
Setelah itu, mobil mereka sama-sama beriringan menuju ke kompleks pertokoan Permatasari, Jalan Sultan Alauddin, depan kampus UIN Alauddin, Makassar, sekitar 500 meter dari depan kantor PT Telkom Tbk.
Di kompleks pertokoan itu, Wahyu Jayadi kemudian menyimpan mobilnya, lalu pergi dengan Siti Zulaeha Jafar menggunakan mobil korban tersebut.
Entah, ke mana mereka pergi.
Hari-hari sebelumnya, saban hari kerja, Wahyu Jayadi selalu pulang ke rumahnya sebelum magrib.
Namun, pada malam Jumat lalu, hingga pukul 22:00 Wita, penantian sang istri belum berhasil.
Dia baru melihat suaminya tiba di rumah saat bangun untuk shalat subuh.
Jumat pagi, suami almarhumah, Muh Sukri menelepon Wahyu Jayadi yang tidak lain adalah rekan kerja Siti Zulaeha Djafar.
Muh Sukri menelpon untuk menanyakan keberadaan istrinya ( Siti Zulaeha Djafar) yang belum memberi kabar ke sang suami.
Namun, Wahyu Jayadi kepada Sukri mengaku tidak mengetahui keberadaan teman sejawat kantor, tetangga depan rumah, dan sekampung asal, Sinjai.
Berselang beberapa saat kemudian, kabar Sitti Zulaeha ditemukan tewas dalam mobilnya pun menyebar di media sosial.
Wahyu Jayadi yang pun mengabari Syukri, tentang penemuan mayat di dusun Japing, dari akun Makassar Info.
Wahyu Jayadi dan Sukri pun sepakat berangkat bersama ke RS Bhayangkara.
Hal ini dikuatkan keberadaan Sukri dan Wahyu Jayadi di RS Bhayangkara tiba bersamaan.
Wahyu pun mengantar Syukri ke ruangan otopsi RS Bhayangkara. Mereka ingin melihat langsung kondisi jenazah Siti Zulaeha Djafar.
Saat itulah polisi memutuskan mengamankan Wahyu untuk diperiksa sebagai saksi.
Sukri juga sempat dimintai keterangan di rumah sakit.
• Pria Ini Minta Dijemput Istri Pengusaha di Bandara Lalu Minta Jatah, Kapolsek Ungkap Motifnya
• Seputar Jasmine Shahnaz, Istri Cantik Bupati Zainudin Hasan yang Disebut Kesehatannya Menurun
• Ramalan Zodiak Untuk Besok, 3 April 2019. Taurus Jangan Terlalu Ambisius, Gemini Lagi Religius!
"Tapi karena pertimbangan masih berduka, dan shock akhirnya kita tak lanjutkan," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga kepada Tribun.
Informasi yang diperoleh, lebih kurang 12 jam keduanya diamankan di posko Resmob Polda Sulsel untuk kepentingan interogasi.
(mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuh Biduan Lisa Menyerahkan Diri Setelah Dikejar Polisi, Ajak Korban Keluar Kafe untuk Kencan