Mobil Yaris Jatuh ke Jurang Sendi Lantaran Sopir Ikuti Google Maps, di Bali Truk Masuk Jurang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Kuncoro yang hancur setelah jatuh ke Jurang Sendi, Mojokerto. Mobil Yaris Jatuh ke Jurang Sendi Lantaran Sopir Ikuti Google Maps, di Bali Truk Masuk Jurang.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu unit mobil Yaris jatuh ke jurang setelah pengemudi mobil tersebut mengikuti aplikasi Google Maps.

Bagaimana peristiwa mobil Yaris jatuh ke jurang itu terjadi?

Korban yang mengalami kejadian nahas tersebut, Kurtono (58), pun menceritakan kronologi mobil jatuh ke jurang.

Warga asal Kertajaya, Surabaya itu mengaku mengikuti aplikasi Google Maps saat berkendara.

Berikut, fakta kasus mobil jatuh ke jurang sebagaimana dilansir Surya.co.di.

1. Tujuan ke Malang

 

Dalam wawancara dengan SURYA.co.id, Kurtono menceritakan pengalaman pahit yang kemudian membuat mobilnya ringsek.

Hal itu terjadi setelah mobilnya masuk ke Jurang Sendi, Sabtu (26/6/2019) malam.

Pulang dari Menghadiri Pemakaman Keluarga, Bripda Ronaldo Tewas Setelah Motornya Jatuh ke Jurang

Kurtono mengaku, dia berangkat dari Surabaya ke Malang untuk mencari bibit pohon hias dan liburan.

2. Tidak pernah melewati Jurang Sendi

Selain itu, Kurtono sebelumnya tidak pernah melewati jurang Sendi ketika hendak bepergian ke Malang.

"Baru pertama kali lewat jurang Sendi melalui navigasi dari Google Maps, tujuan saya ke Malang berlibur sama cari bibit pohon hias sama liburan," ujarnya.

3. Keterangan Saksi Mata

Saat melintasi kawasan itu, saksi mata bernama Udin (40) melihat mobil Toyota Yaris L 1787 WR yang dikemudikan Kurtono, menabrak tiang pembatas jurang.

"Mobil menuju ke arah Trawas, kecepatan mobil saat menuruni turunan jurang sendi sekitar 100 (km) lebih," terka Udin.

Sesaat kemudian, lanjut Udin, sopir tak bisa menguasai kemudi.

Hal itu diduga karena kampas rem mengalami panas karena sering diinjak.

"Setelah menabrak pembatas jurang, mobil menabrak sisi kanan pohon di sekitar jurang sendi. Mobil oleng lalu jatuh," kata Kurtono.

Bus Pariwisata Jatuh ke Jurang di Tawangmangu, 7 Penumpang Dikabarkan Tewas

4. Kondisi Korban

Meski demikian, Kurtono selamat.

Dia diketahui mengalami luka ringan dan segera dibawa ke Puskesmas Pacet.

Ketika ditemui wartawan Surya di Puskesmas Pacet, Kurtono merintih kesakitan pada bagian punggungnya.

Kurtono, (58), ketika ditemui wartawan di Puskesmas Pacet, Sabtu malam (29/6/2019). (SURYA/Febrianto Ramadani)

Ketika melayani pertanyaan dari wartawan, Kurtono bahkan meminta bantuan dari wartawan untuk membangkitkannya dari tempat tidur di Puskesmas Pacet.

Kepada SURYA, Kurtono mengaku bisa selamat karena mengenakan sabuk pengaman.

Selain itu, airbag mobilnya juga masih berfungsi.

"Mungkin beda cerita kalau saya tidak memakai sabuk pengaman dan airbag pada mobil saya tidak mengembang secara otomatis," kata Kurtono

5. Kasus Sebelumnya

Masih seputar Google Maps, pada Februari 2019 lalu pernah terjadi kecelakaan truk masuk sungai saat sang pengemudi mengikuti navigasi dari aplikasi tersebut.

Bawa 20 Penumpang, Mobil Masuk Jurang Sebabkan 4 Tewas di Aceh

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tersesat ke Jalan Sempit gara-gara Ikuti Google Maps, Truk Lalu Masuk Jurang', kecelakaan truk terjun ke sungai ini dialami oleh Agus Tri Pamungkas (23) saat menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh aplikasi navigasi Google Maps.

Sebuah truk terjun ke sungai setelah pengemudinya, Agus Tri Pamungkas (23) menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh aplikasi navigasi yang dipakainya (Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta)

Truk terjun ke Sungai Wos sedalam 20 meter di perbatasan Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Ubud-Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pecalang Desa Adat Gelogor, I Ketut Sumardika, mengatakan bahwa awalnya Agus berniat membawa batu padas menggunakan truk dari Banyuwangi ke Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Ubud.

Karena tak tahu jalan menuju tempat yang diinginkan, Agus pun memanfaatkan aplikasi tersebut.

Namun ternyata, lanjut Sumardika, jalan yang direkomendasikan hanya bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor.

"Jadi, dia (Agus) pakai aplikasi handphone. Saat berada di jembatan, dia sudah bingung mau balik arah, tapi karena jalannya tak lebih dari tiga meter, dia pun tak bisa berbalik," ujar Sumardika.

Meski demikian, Agus tetap mengikuti petunjuk tersebut. Sumardika mengatakan, sesampainya di sebuah jembatan, Agus kaget lantaran jalanan yang dilaluinya terlalu sempit untuk dilalui

Sumardika sempat berpikir untuk putar balik tapi kemungkinannya kecil, sehingga ia tetap melanjutkan perjalanan.

Saat tiba di sebuah jalan menanjak dengan kondisi jalan rusak, mesin truknya mati, lalu terpelanting ke jurang sungai.

"Naas menimpa saat ia berusaha naik ke jalan tanjakan yang kondisinya rusak. Lalu truknya mati, dan ngatrek, lalu terpelanting ke bawah,” katanya.

Warga yang mengetahui kejadian itu segera membantu mengevakuasi Agus dengan memangkas pohon bambu di sekitar lokasi.

Gara-Gara Asyik Liat Ponsel, Pria Ini Tewas Jatuh ke Jurang

Agus yang mengalami memar dan keseleo di bagian pundak saat ini sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Ayah Agus dan bosnya kembali ke desa itu untuk berterima kasih kepada warga yang sebelumnya telah membantu melakukan evakuasi

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Mobil Masuk Jurang di Mojokerto Saat Ikuti Google Maps, Kasus Sebelumnya Terjun ke Sungai

Berita Terkini