Diskusi Kekinian PT Pegadaian Bahas Ekonomi Kreatif, Barang Bekas Bisa Hasilkan Rupiah

Penulis: Bayu Saputra
Editor: soni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Kekinian Tribun Lampung dan PT Pegadaian, Barang Bekas Bisa Hasilkan Rupiah

Diskusi Kekinian PT Pegadaian Bahas Ekonomi Kreatif, Barang Bekas Bisa Hasilkan Rupiah

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tribun Lampung bersama PT Pegadaian (Persero) Area Lampung mengggelar diskusi kekinian, Senin (28/10).

Rangkaian acara "Ngopi Pay" yang juga didukung Kompas TV dan Radio Sonora tersebut kali ini diselenggarakan di The Gade Coffee and Gold beralamat di Jalan Teuku Umar Nomor 19, Sidodadi, Kedaton, Bandar Lampung.

Pada kesempatan kali ini, masyarakat mendapatkan pengetahuan atau cerita hidup dari Fitri Amin Bukhori, owner Ramones Art (pelaku seni rupa) di Pringsewu.

Fitri Amin Bukhori mengungkapkan, bila ekonomi kreatif menjadi sasaran bagi pelaku kreatif. "Jadi siapapun bila berkarya, termasuk yang hadir di diskusi ini, maka akan mendapatkan banyak hasil secara materi," bebernya.

Menurutnya, berkarya dari barang bekas juga bisa dijadikan pundi-pundi rupiah. Asal mau berkarya akan mendapatkan rezeki. "Termasuk peduli terhadap produk lokal, karena home made (karya) sendiri yang dibuat akan lebih berkualitas ketimbang barang cetakan dari pabrik," ujarnya.

Dicontohkannya, di tempatnya di kawasan Pringsewu terdapat pusat kegiatan seni rupa. "Mulai dari membatik, sablon lukis dan kriya kayu. Semuanya bisa menghasilkan uang. Yang sekarang ini terpenting adalah membangun brand," tambahnya.

Karena setiap daerah brand itu pasti ada. Bila mempunyai nama produk dan brand akan lebih berpotensi mendapatkan untung. Lalu imbasnya kepada lingkungan sekitar, yang menjadi pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja di tempat tersebut.

Dia juga menceritakan, di tempatnya berkarya ikut memberdayakan anak-anak disabilitas, tuna wicara hingga anak punk sebagai tenaga kerja. Fitri juga mengakui saat ini sedang membina empat kelurahan agar masyarakatnya lebih produktif dan religius.

"Sekarang berubah drastis, mulai taat agama dan selalu memberikan sedekah. 2,5 persen dari hasil jerih payah itu diberikan kepada yang membutuhkan," katanya. (byu)

Berita Terkini