TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Artis Via Vallen mengalami kenaikan berat badan hingga 4 kilogram.
Berat badan Via Vallen setelah Via Vallen liburan ke Bangkok Thailand.
Via Vallen berhasil meraih penghargaan kategori Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler dan Lagu Dangdut Terpopuler di Indonesian Dangdut Awards.
• Via Vallen Pose Mesra dengan Cristiano Ronaldo, Warganet: Harusnya Aku yang di Sana
Berat tubuh pemilik nama lengkap Maulidia Octavia itu naik seiring nafsu makannya yang terus bertambah ketika berlibur ke Bangkok, Thailand, bersama keluarga.
"Biasa kalau aku liburan makannya nggak ada aturannya. Suka nyobain menu-menu baru," ucap Via Vallen di Studio Emtek, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Pelantun Sayang, Meraih Bintang, dan Selow itu awalnya kaget badannya melar setelah pulang berlibur selama lima hari ke Bangkok.
Namun Via Vallen tidak mau ambil pusing melihat tubuhnya yang terus melar itu.
Jika terlalu memikirkan bentuk tubuh yang membesar, pekerjaan Via Vallen pasti terganggu. "(Gendutan) Dibawa santai saja," ujar Via Vallen.
Saat ini pelantun banyak lagu hits itu hanya ingin kembali mewujudkan niat untuk menguruskan berat badan dengan diet setelah berlibur.
• Dulu Makan Nasi Pakai Garam, Wanita Ini Kini Jadi Artis Tajir Indonesia
"Cuma ya nggak boleh dibawa terlalu serius, nyantai saja. Setelah kemarin liburan, baru sekarang dilanjutkan lagi dietnya," jelas pedangdut kelahiran Surabaya, 1 Oktober1991, itu.
"Paling diet karbo," lanjut Via Vallen.
Baju dan Pakaian Dalam Via Vallen Dibawa ART, Via Vallen Lapor Polisi Jika Tidak Ada Itikad Baik
Pedangdut Via Vallen (27) sempat mencurahkan isi hatinya, terkait beberapa barang yang ia miliki dibawa kabur asisten rumah tangga (ART).
Via Vallen mengatakan bahwa saat ini, ART-nya berada di kampung halaman dan tidak kembali ke rumahnya setelah berpamitan ingin pulang kampung beberapa hari.
Via mengungkapkan bahwa ART-nya sering menggunakan pakaian dalam miliknya.
Bahkan, sang ART pun mengabadikan momen dirinya menggunakan pakaian Via yang diunggah ke Instagram.
"Jadi tahunya dikabarin sama saudara aku yang bilang, katanya baju aku dipakai sama dia (ART). Karena posting pakai baju aku di Instagram," kata Via Vallen.
Pernyataan Via Vallen disampaikan saat ditemui di sela-sela acara jumpa pers 'Smartfren WOW Konser', di gedung Tribrata Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2019).
Meski jarang di rumah karena sibuk bekerja, wanita berusia 27 tahun tersebut mengaku sudah menemui ART-nya sebelum pulang kampung, untuk menyelesaikan masalah pengambilan pakaian dan pakaian dalamnya.
Akan tetapi ART-nya dianggap Via banyak alasan dan seakan tak mau mengakui kesalahannya, sudah mengambil baju dan pakaian dalam.
"Aku bilang, 'mba itu kan bajunya Via kenapa dipakai?' Terus dijawab, 'enggak kok itu kembar beli di online' gitu," ucapnya.
• Sosok Pedangdut Cantik Angely Emitasari yang Menang Jadi Kades
Kemudian, pelantun 'Sayang' ini meminta kepada ART-nya menunjukan baju yang punya Via dan juga punya ART itu, guna mengetahui benar atau tidaknya kembaran.
Akan tetapi, Via mengatakan bahwa ART lagi-lagi berkelit. ART itu mengeluarkan banyak alasan lagi supaya tidak ketahuan sudah mengambil barang-barang Via.
"Dia (ART) selalu ngelak. Intinya enggak mau nyariin karena punya aku," tuturnya.
Pemilik nama lengkap Maulidia Octavia itu menunggu itikad baik dari ART yang sudah berani mengambil barangnya. Via hanya ingin penjelasan logis dan baju serta pakaian dalam kembali.
"Lagi di kampung nih dia (ART). Dia alasannya apa ada acara nikahan. Cuman dia udah enggak balik-balik. Aku sama keluarga lagi nunggu itikad baik dia aja dua hari ke depan," ujarnya.
Jika nantinya sih ART tak kembali pulang ke rumahnya, Via tidak tahu apa langkah ke depannya. Jika gelap mata, kemungkinan dirinya akan melaporkan ART ke polisi.
"Mungkin akan dilanjutkan (proses hukum). Cuman belum tahu, nunggu itikad baik aja dari dia," ujar Via Vallen.
Dengan 3 Gaya Hidup Ini Dipastikan Anda Akan Terhindar dari Obesitas
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan pemberitaan wanita bernama Titi Wati asal Palangkaraya yang mengalami obesitas dengan bobot 220 kg.
APA sih yang membuat tubuh bisa menjadi obesitas?
Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan pada gaya hidup untuk terhindar dari obesitas.
Kepada Kompas.com, dr Raissa Djuanda M.Gizi., SpGK mengungkapkan, tiga hal tersebut adalah pola makan, aktivitas fisik, dan pola tidur.
Tiga hal dasar ini mungkin terkesan umum, namun memiliki risiko besar jika salah penerapan.
Berikut tip untuk menerapkan gaya hidup sehat berdasarkan tiga hal tersebut.
1. Pola makan
Menurut Raissa, aturan dasar dalam pola makanan adalah, asupan kalori tidak melebihi kebutuhan harian tubuh.
Jika asupan tersebut terus berlebih, dan dilakukan setiap hari, risiko yang terjadi pada kemudian hari adalah obesitas.
Ada pun kalori harian rata-rata yang dibutuhkan tubuh adalah 1500 - 2500 kkal tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan.
Raissa mengingatkan, menjaga asupan kalori bukan berarti tidak makan, melainkan memilih makanan yang tepat.
"Misalnya, ada nasi putih dan merah, pilih nasi merah. Kemudian ayam goreng dan sup, pilih sup ayam," kata Raissa.
2. Aktivitas fisik Ilustrasi olahraga di kantor
Makanan sehat, tanpa aktivitas fisik pun akan jadi sia-sia.
Aktivitas fisik, menurut Raissa, berpengaruh pada berat badan seseorang.
"Kalau kita gerak biasanya kalorinya kan ada yang terbakar tuh, nah makanan yang kita asup ada yang dibakar dan dibuang," ujar Raissa.
"Kalau kita enggak gerak sama sekali, lama kelamaan makanan yang kita makan akan numpuk dan badan akan menjadi gemuk."
Menurut Raissa, jika tak sempat aktivitas fisik seperti olahraga tau pergi ke gym, cara termudah adalah dengan berjalan kaki minimal 30 menit non-stop.
Hal itu juga dianggap sebagai aktivitas fisik.
"Bisa mengakali dengan parkir lebih jauh atau turun di pemberhentian mana, sehingga bisa jalan lebih jauh," ujar Raissa.
3. Pola tidur
Dari dua hal sebelumnya, pola tidur seringkali dianggap remeh.
Padahal, pola tidur yang baik--kisaran 6 - 8 jam per hari--maka bisa mengatur berat badan.
"Karena saat tidur, badan kita recovery lagi, kemudian metabolisme lebih teratur. Metabolisme enggak melambat," ujar Raissa.
Penelitian di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, juga mengungkapkan, waktu tidur yang teratur membuat jantung dan metabolisme tetap sehat.
Menurut studi tersebut, orang-orang yang pergi tidur pada waktu yang tidak teratur lebih beresiko kelebihan berat badan, memiliki gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi.