Ketika Jokowi Cemburu dan Surya Paloh Tak Bisa Memeluknya . . .

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puan Maharani abadikan momen pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkelakar kepada Presiden Joko Widodo dalam pidato sambutannya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem ke-8 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Surya Paloh awalnya meminta Jokowi menyampaikan pidato di hadapan seluruh kader dan tamu yang hadir.

Namun, setelah itu Surya melemparkan candaan bahwa ia ingin memeluk erat mantan Wali Kota Solo itu.

"Ingin saya peluk lebih erat tapi tidak bisa," kata Surya.

Sontak candaan tersebut direspons seluruh kader.

Para kader berteriak meminta Surya memeluk Jokowi.

"Peluk, peluk, peluk," teriak seluruh kader.

Surya pun menenangkan, kemudian meminta Jokowi untuk menyampaikan pidato di depan seluruh kader.

Prabowo Dapat Perintah Pertama dari Jokowi: Panglima Tertinggi Saya, Perintah yang Paling Saya Suka

6 Dokumen Wajib Ada, Syarat dan Tata Cara Pendaftaran CPNS 2019 di sscasn.bkn.go.id

Sebelumnya, Surya mengucapkan rasa syukurnya atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan, seluruh masyarakat memiliki harapan besar kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk melanjutkan kepemimpinan agar sampai pada tujuan.

"Kita berharap besar pada dirinya untuk melanjutkan kepemimpinan dengan seluruh aspek kehidupan, agar semakin bisa menghantarkan perjalanan kehidupan bangsa lebih mendekati tujuan bangsa," ujar Surya.

Akui cemburu

Presiden Joko Widodo mengakui ia cemburu saat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memeluk erat Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan di penutupan Kongres Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019) malam.

Jokowi awalnya mengaku bersyukur sampai saat ini Nasdem terus mendukungnya sejak pilpres 2014 hingga saat ini.

Ia lalu masuk ke pertemuan Surya dengan Sohibul beberapa waktu lalu dan bicara soal pelukan hangat keduanya.

Ia menegaskan bahwa momen tersebut tak lantas menandakan Nasdem berkoalisi dengan PKS yang merupakan partai oposisi.

Kendati demikian, Jokowi mengakui tetap ada kecemburuan saat melihat momen tersebut.

"Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan.

Masalah kecemburuan karena saya memang tak pernah dirangkul seerat itu," kata Jokowi.

"Jadi setelah ini, saya akan peluk erat bang Surya lebih erat dari beliau peluk Sohibul Iman," sambung Jokowi disambut riuh para kader Nasdem.

Jokowi pun menegaskan, meski ia cemburu, namun ia juga menilai tidak ada yang salah dengan pelukan Surya dan Sohibul.

Jokowi justru menilai momen tersebut positif bagi bangsa.

"Rangkulan itu apa yang salah. Itu bagus.

Sekali lagi semua kembali pada niatnya.

Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah. Apa yang keliru," kata dia.

Bukan sekali ini saja Jokowi bicara soal pelukan erat Surya dan Sohibul.

Jokowi juga sebelumnya sempat menyinggung soal momen pelukan itu saat menghadiri HUT Golkar yang juga dihadiri Surya Paloh.

Namun, Jokowi menegaskan ia hanya bercanda dan tak ada maksud untuk menyindir.

"Biasa candaan seorang sahabat yang sudah dekat biasa.

Jangan ditanggapi ke sana ke sini.

Ada yang curiga, ada yang sinisme, ada yang enggak percaya. Apanya yang salah," kata Jokowi.

Setelah turun dari panggung dan kembali ke kursinya, Jokowi pun memenuhi janjinya dan langsung memeluk Surya Paloh.

Momen itu disambut riuh para kader Nasdem yang hadir.

Pelukan erat Presiden Jokowi dan Surya Paloh (Facebook.com/Prananda Paloh)

Jangan ragukan

Kemudian, Surya Paloh mengatakan, jangan ada lagi pihak yang meragukan hubungan baiknya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal ini disampaikan Surya dalam pidato sambutan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem ke-8 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019) malam.

"Jangan diragukan lagi sayang saya ke mbak Mega," kata Surya.

Awalnya, Surya menutup pidatonya dengan menyatakan rasa sayangnya pada tokoh-tokoh bangsa.

Ia menyebutkan nama-nama tokoh seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.

"Inilah kita dengan seluruh kelebihan dan kekurangan, kita sayang pada tokoh-tokoh bangsa ini, kita sayang pada Pak Jokowi, pada Pak Maruf dan, Pak JK," ujarnya.

Lalu, Surya menekankan bahwa hubungannya dengan Megawati berjalan dengan baik.

Ia pun menyinggung ketika Megawati tidak menyalaminya di acara pelantikan Ketua DPR RI.

Menurut dia, peristiwa itu menggemparkan seluruh Indonesia.

Surya mengaku sampai meminta tim intelijen untuk menelusuri peristiwa tersebut.

"Ini penting sekali, karena gak salam (dengan Megawati) rusak Indonesia. Saya tanya Intelijen, itu hasilnya tidak sengaja," pungkasnya.

Postingan Prananda Paloh Viral di Media Sosial

"Malam ini kita menyaksikan pelajaran berharga dari tiga tokoh bangsa.

Ibu Megawati, Bapak Surya Paloh dan Bapak Presiden Jokowi menunjukkan pada kita semua seperti apa kedewasaan dan sikap negarawan dalam politik.

Ibu Megawati menunjukkan persahabatan dan persaudaraan.

Dia datang di Kongres Partai Nasdem, kemudian berjabat tangan dengan Bapak Surya Paloh.

Senyumnya terus mengembang di sepanjang acara. Dia menunjukkan silaturahmi dalam koalisi akan selalu solid, tanpa ada tanda-tanda retak.

Bapak Surya Paloh juga menunjukkan kedewasaan.

Dia menerima Ibu Megawati, berjabat tangan, kemudian memberikan apresiasi di hadapan banyak orang.

Berkali-kali dia berkata: “Ibu Mega yang saya sayangi.” Dia menyebut Ibu Mega sebagai sahabat Partai Nasdem yang paling dekat.

Bapak Presiden Jokowi juga menunjukkan sisi kenegarawanan.

Beliau mengatakan, rangkulan Pak Surya Paloh ke Sohibul Iman (Presiden PKS) hanya kecemburuan.

Beliau merasa tidak pernah dirangkul seerat itu.

"Jadi setelah ini, saya akan peluk erat bang Surya lebih erat dari beliau peluk Sohibul Iman," sambung Jokowi disambut riuh para kader Nasdem.

Sorak-sorai semakin kencang saat Bapak Jokowi turun dari panggung, kemudian mendatangi Bapak Surya Paloh dan merangkul lebih erat.

Pada ketiga elite politik ini, kita melihat butiran pelajaran berharga.

Mereka tidak pernah berseteru. Mereka tidak pernah bertengkar hingga tak saling tegur sapa. Mereka saling merindukan, saling menyayangi, dan saling bersilaturahmi sebagai sesama anak bangsa.

Malam ini Presiden Jokowi menjernihkan banyak hal yang kabur. Kata Pak Jokowi, Ibu Megawati tidak pernah mengabaikan jabat tangan dari Pak Surya Paloh. Dalam suasana yang ramai, Ibu Megawati tidak melihat uluran tangan Pak Surya.

Yang menarik, Pak Surya Paloh juga menjernihkan anggapan publik dan media. Nasdem belum tentu akan memberikan kursi calon presiden kepada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah. Nasdem akan memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa untuk mengikuti konvensi yang akan diadakan partai.

Malam ini langit Jakarta terlihat lebih terang. Bintang gemintang tampak terang di sana. Namun, hati kita menjadi lebih terang benderang, saat semua prasangka dan salah paham diluruskan. Kepada tiga tokoh bangsa ini, kita belajar kedewasaan serta sikap sebagai seorang negarawan.

Semoga Ibu Megawati, Bapak Surya Paloh, dan Bapak Presiden Jokowi selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk selalu menjadi teladan bagi semua anak bangsa. Negeri ini masih perlu menyerap banyak pelajaran dari mereka." Demikian postingan Prananda Paloh, Senin (11/11/2019) malam. 

Kemudian Prananda Paloh mengunggah video momen salaman Surya Paloh dengan Megawati Soekarnoputri.

Saat Pak Surya Bertemu Ibu Mega

Di luaran sana banyak yang mengira koalisi sedang rapuh, sedang tidak solid.

Padahal kami yang melakoni dunia politik justru melihat semua hal baik-baik saja. Silaturahmi dalam koalisi tetap terjaga.

Kami baik-baik saja dan saling menjabat tangan, penuh keakraban.

Malam ini, Pak Surya Paloh bertemu Ibu Megawati. Kedua pimpinan partai politik ini saling sapa dan berjabat tangan.

Keduanya saling menjaga keakraban dan tertawa bersama. Tak ada marah. Tak ada hal yang tidak solid.

Semua tahu bahwa semua pihak sama-sama bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.

Semuanya untuk Indonesia maju."  tulisnya. 

(Kompas.com/Tribun-medan.com/Facebook.com)

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Surya Paloh ke Jokowi: Ingin Saya Peluk Erat, tapi Enggak Bisa...

 

Berita Terkini