TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir banjir dukungan pasca mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara yang diduga terlibat penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Dukungan terhadap langkah Erick Thohir ini diberikan asosiasi karyawan industri penerbangan, tokoh publik, hingga Presiden Joko Widodo.
Bahkan sejak Jumat pagi, kantor BUMN telah dipenuhi karangan bunga dari asosiasi karyawan industri penerbangan sebagai wujud dukungannya kepada langkah Erick Thohir.
Pantauan wartawan, di beberapa karangan bunga itu tertulis kalimat, "Kami mendukung Menteri BUMN atas pemecatan terhadap Direktur Utama Garuda Indonesia".
Ada juga kalimat, "Terima kasih Menkeu & Menteri BUMN yang membebaskan kami dari kepemimpinan yang dzolim. Ganti Dirut yang menyejahterakan karyawan bukan menyejahterakan pejabat."
Perwakilan Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt Bintang Hardiono mengatakan, APG mendukung seluruh langkah pemerintah dalam menegakkan aturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjujung aturan dan taat terhadap aturan.
• Sepak Terjang Ari Ashkara: Anak Emas Rini Soemarno, Dipecat Erick Thohir
• Dirut Garuda Dipecat Gara-gara Bawa Motor dan Sepeda Ratusan Juta
APG juga mengimbau seluruh anggota (pilot) untuk tetap menjalankan tugas bekerja secara profesional dengan tetap mengutamakan keselamatan meski situasi manajemen tengah kalut.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Menteri BUMN.
Andre Rosiade menuturkan kejadian penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton merupakan peringatan bagi jajaran komisaris dan direksi BUMN lain.
"Ini pelajaran bagi kita semua dan ini juga peringatan bagi direksi maupun komisaris BUMN bersungguh-sungguhlah bekerja. Jangan lagi ada penyalahgunaan wewenang dan melihat langkah-langkah yang dilakukan Pak Erick ini menjadi peringatan juga," tambahnya.
Langkah Tepat
Presiden Joko Widodo menilai langkah Erick yang mencopot Ari karena kasus penyelundupan Harley Davidson sudah sangat tepat.
"Sudah diputuskan oleh menteri BUMN. Udah itu tegas sekali. Saya kira pesannya tegas sekali," kata Jokowi usai meresmikan tol Kunciran-Serpong di Gerbang Tol Parigi, Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).
Jokowi pun menegaskan bahwa pemecatan itu telah memberi pesan kepada seluruh pejabat negara agar tidak lagi bermain-main dan memanfaatkan jabatan demi kepentingan pribadi.
"Menteri BUMN sudah tegas sekali. Sudah itu pesan untuk semuanya. Jangan main-main. Jangan ada yang mengulang seperti itu lagi," kata Jokowi.
Adapun pencopotan Ari ini dilatarbelakangi oleh temuan Bea dan Cukai atas motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-900 NEO. Pesawat tersebut melakukan perjalanan perdananya dari pabrik Airbus di Perancis menuju Jakarta. Ari berada dalam pesawat itu.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir pada Kamis.
Tunjuk Plt
Setelah pemecatan Ari Ashkara, Dewan Komisaris Garuda Indonesia resmi menetapkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama pada Jumat (6/5).
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan mengatakan, penetapan Fuad Rizal sebagai Plt Direktur Utama Garuda Indonesia akan berlaku hingga dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia dalam waktu dekat.
"Plt Direktur Utama memastikan bahwa kegiatan bisnis dan operasional akan tetap berjalan sesuai dengan rencana kerja Perseroan," tulis Ikhsan dalam keterangannya, Jumat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Fuad akan menggantikan sementara Ari Ashkara yang diberhentikan Menteri BUMN Erick Thohir akibat kasus penyelundupan onderdil Harley.
Selain itu, Budi menyatakan akan melayangkan surat nominal denda kepada Garuda Indonesia atas penyelundupan barang mewah di pesawat baru tipe Airbus A330-900 Neo. Selain itu, Garuda Indonesia dikenai denda karena tidak mematuhi peraturan penerbangan.
• Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Kasus Penyelundupan Harley Davidson di Pesawat Garuda Indonesia
Ancaman Pidana
Sementara ancaman pidana untuk kasus penyelundupan yang dilakukan Ari ini paling singkat satu tahun dan paling lama 10 tahun. Selain itu, bagi mereka yang terbukti melakukan penyelundupan barang impor secara ilegal akan dipidana denda sekira Rp 50 juta-Rp 5 miliar.
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 118 Tahun 2018 tentang Ketentuan Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru, yang kemudian diubah ke dalam Peraturan Menteri Perdagangan 817, onderdil Harley Davidson tidak ada dalam daftar barang tidak baru yang diimpor.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Ashkara. Selain onderdil Harley, terdapat juga dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya. Barang-barang buatan Eropa itu dibawa ke Indonesia tanpa membayar bea masuk, menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia.
Dalam konferensi persnya bersama Menteri Keuangan dan Bea Cukai, Erick Thohir menyatakan akan memberhentikan dan mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra alias Ari Ashkara.
“Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar Erick.
Ari Ashkara, menurut Erick, telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972. Ia memesan motor tersebut sejak tahun 2018. "Dari komite audit disebutkan mempunyai kesaksian tambahan siang ini, motor Harley Davidson diduga milik saudara AA," ujar Erick, Kamis (6/12).
Dalam prosesnya, Ari Ashkara melakukan transfer sejumlah uang ke rekening pribadi bagian keuangan Garuda Indonesia yang berada di Amsterdam. Diketahui finance Garuda Indonesia yang berada di Amsterdam berinisial IJ.
"Saudara AA memberikan intruksi untuk mencari motor klasik Harley Davidson tipe shovelhead het pada tahun 2018. Proses transfer dari Jakarta dilakukan dari rekening pribadi finance manager Garuda di Amsterdam," ujar Erick.
Erick sangat menyesalkan kejadian penyelundupan yang dilakukan oleh para petinggi di jajaran Maskapai Garuda. Menurut Erick, proses yang telah terbongkar ini merupakan proses yang dilakukan secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN. Proses penyelundupan ini dilakukan secara terorganisasi dan bukan dilakukan secara individu.
KPK dan Polri Tunggu Bea Cukai
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan menunggu pendalaman penyidikan yang dilakukan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan terkait penyelundupan yang diduga melibatkan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra.
Ari Ashkara, sapaan I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, diduga telah mencari-cari komponen atau onderdil sepeda motor mewah tersebut sejak 2018.
Dalam kasus terakhir, barang selundungan yang diperkirakan merugikan negara sekitar Rp 1,5 miliar, memasukkan secara ilegal dari Prancis, komponen motor Harley Davidson dan sepeda lipat merek Brompton, dan mengangkutnya di lambung pesawat Garuda Indonesia.
Ketua KPK memastikan, jika terdapat potensi dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi, lembaganya tak akan ragu untuk segera turun tangan menyelidikinya.
"Kalau mereka menemukan juga tindak pidana korupsi pasti nanti akan melibatkan polisi atau KPK. Dalam hal penanganan oleh kepolisian, seluruh sprindiknya tentu dilaporkan ke KPK. Kemudian KPK akan mengkoordinir dan supervisi," kata Agus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).
Bila hasil pendalaman Bea Cukai hanya menentukan penyelundupan itu sebagai pelanggaran perpajakan dan kepabeanan, Agus menambahkan, KPK tidak akan ikut melakukan penindakan.
"Kita tunggu PPNS Ditjen Bea Cukai dan PPNS Ditjen Pajak. Kalau hanya pelanggaran bea masuk dan pajak, hanya mereka yang berwenang menindak," kata Agus.
PPNS adalah penyidik pegawai negeri sipil. Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2012, yang dimaksud dengan PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ditunjuk selaku Penyidik dan mempunyai wewenang untuk melakukan penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.
Sementara Markas Besar Kepolisian RI menyampaikan penyidikan kasus penyelundupan motor Harley Davidson yang diduga melibatkan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra (Ari Ashkara) diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bea Cukai.
• Erick Thohir Pecat Dirut Garuda, Asosiasi Karyawan Garuda Indonesia Ramai-ramai Kirim Karangan Bunga
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono, penyelidikan kasus tersebut ialah wewenang dari PPNS. Kepolisian, kata dia, bisa berkoordinasi dengan PPNS tersebut.
"Kemudian penyidik pegawai negeri sipil nanti juga kita koordinasikan di polri juga sudah ada Korwas PPNS atau nanti dari Bea dan Cukai PPNS-nya," kata Argo di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).
Ia kembali menegaskan bahwa kapasitas polisi hanya membantu dan berkoordinasi PPNS dalam melakukan penyidikan. "Jadi namanya PPNS itu mempunyai kewenangan apa? menyidik kan. Ada itu di bea cukai juga ada kan, kita juga asistensi juga," ujar Argo. (tribun network/ham/igm/kompas.com)