TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Nelayan Pekon Kerta, Kecamatan Kota Agung Timur menyesalkan aksi pembakaran perahu.
Hingga kini, motif aksi pembakaran perahu oleh orang tak dikenal itu masih menjadi misteri.
Sopyan Halim, nelayan yang perahunya dibakar kedua kalinya, mengaku masih berutang untuk membeli perahu.
Seusai pembakaran perahunya dua bulan lalu, dia berutang untuk beli perahu baru.
Duka lama belum sembuh, kini perahu barunya sudah terbakar lagi.
• Lagi, 8 Perahu Nelayan di Kota Agung Dibakar Orang Tak Dikenal
• 9 Perahu Dibakar Orang Tak Dikenal, Nelayan di Kota Agung Timur Geger
• Pembunuhan di Depan Musala Gegerkan Putra Rumbia, Terduga Pelaku Idap Gangguan Jiwa
• Sempat Berniat Pergi Pakai Angkot, Siska Malah Tewas Kecelakaan Naik Motor
"Saya utang dengan orangtua saya Rp 3,5 juta beli perahu baru. Terus beli peralatan tali, dayung dan lainnya total habis Rp 5 juta. Sampai sekarang utang itu belum lunas. Sudah kebakar lagi perahu saya," ujar Sopyan, Jumat (17/1/2020).
Ia menambahkan, hal sama juga dialami adiknya, Edi, dan nelayan lainnya.
Belum lunas pembelian perahu keduanya sudah dibakar lagi.
Sebab selama ini pendapatan selain untuk bayar utang dan juga biaya kebutuhan hidup.
"Sekarang tidak tahu lagi bagaimana ini. Kalau terus saya pikir bisa stres. Padahal saya masih senang-senangnya punya perahu baru, meski utang. Sekarang perahunya dibakar, utangnya tetap harus dibayar," ujar Sopyan.
Ia mengaku, padahal di antara nelayan lain, baik yang ada di pekon setempat atau lainnya tidak ada persaingan.
Mereka pun selalu membolehkan jika ada orang yang memancing atau sewa perahu.
"Dari sekian lama, baru ini saya mengeluarkan air mata. Sebab pembakaran yang pertama belum ketangkap orangnya, sekarang sudah kebakar lagi," ujar Sopyan. (tribunlampung.co.id/tri yulianto)