TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Selatan mengingatkan pengguna jalan yang melintas di jalinsum Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, untuk berhati-hati.
Ini dikarenakan jalinsum Katibung dikenal sebagai wilayah rawan kecelakaan lalu lintas.
Kanit Laka Lantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, pihaknya telah memasang banner imbauan berhati-hati di jalinsum Katibung.
Imbauan berupa mengingatkan pengemudi akan adanya tikungan tajam, jalur jalan menurun tajam dan juga titik-titik rawan kecelakaan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pengemudi, khususnya untuk sopir truk angkutan barang.
• Jalinsum Katibung Dikenal Jalur Neraka, Ini yang Ditakutkan Pengemudi saat Malam Hari
• Sepekan 2 Kecelakaan Maut Terjadi di Jalinsum Katibung Lampung Selatan, 5 Nyawa Melayang
• BREAKING NEWS Kecelakaan Maut di Jalinsum Lampung Selatan, 1 Orang Tewas
• Identitas 4 Korban Tewas Kecelakaan di Jalinsum Lamsel
Seperti untuk berhenti sejenak mengecek kondisi rem sembari mendinginkan mesin kendaraan ketika hendak memasuki jalur turunan tajam.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Lampung Selatan, Deni Wirawan menambahkan, untuk kendaraan yang mogok, harus memasang tanda segitiga dengan jarak 3-4 meter untuk mengingatkan pengendara lainnya.
“Kalau ada kendaraan yang mengalami kendala di badan jalan, pengemudi harus memasang tanda untuk mengingatkan pengendara lainnya untuk hati-hati,” ujar Deni.
Jika kendala terjadi pada malam hari, kata dia, pengemudi harus memberi tanda lampu untuk mengingakan pengendara lainnya. Seperti menghidupkan lampu reting.
“Lalu sedapat mungkin segera mengatasi kendala yang ada. Jika butuh waktu lama, sedapat mungkin meminta bantuan untuk bisa menepikan kendaraan agar tidak menghalangi kendaraan lainnya,” kata Deni.
Ruas jalinsum di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, masuk dalam wilayah rawan kecelakaan lalu lintas.
Di awal tahun 2020 ini saja sudah terjadi dua kecelakaan maut di jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Lima nyawa melayang akibat kecelakaan maut tersebut.
Dua kecelakaan maut ini terjadi hanya dalam waktu satu pekan.
Pengguna jalan ruas jalinsum Katibung, Lampung Selatan, mengakui bahwa jalur ini merupakan 'jalur neraka'.
Selain konturnya yang ekstrem dimana terdapat turunan tajam, kurangnya lampu penerangan juga ditengarai jadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan di jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Keluhan Penggguna Jalan di Jalinsum Katibung
Inilah yang dikeluhkan para pengguna jalan yang melintas di ruas jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Pada saat malam hari, jalur jalinsum Katibung gelap gulita.
“Rambu-rambu lalu lintasnya kurang. Terutama untuk penerangan jalan. Lampu jalannya banyak yang mati,” terang Agung, seorang sopir truk kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (28/1/2020).
Seharusnya, saran Agung, pada titik-titik rawan kecelakaan, ada penambahan rambu-rambu lalu lintas serta penerangan jalan.
"Sehingga pengendara yang melintas bisa lebih hati-hati dan lebih awas dengan kendaraan yang ada di depannya," tutur Agung.
Tentang hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, Mulyadi Saleh mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) wilayah Bengkulu-Lampung, untuk menambah rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan.
“Sudah kami usulkan di tahun 2020 ini. Tapi kami belum tahu apakah nanti dapat untuk penambahan rambu-rambu dan penerangan jalan untuk Jalinsum di Katibung,” kata dia kepada Tribunlampung.co.id.
Pikap Tabrak Truk
Peristiwa kecelakaan maut terjadi di ruas Jalinsum kilometer 25/26 di Desa Babatan, Lampung Selatan, pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 20.30 WIB.
Kecelakaan terjadi antara mobil pikap Suzuki Carry dengan truk Nissan.
Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil pikap Suzuki Carry melaju dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung.
Setiba di lokasi kejadian, sopir terkejut adanya truk Nissan yang mengalami mogok di depannya.
Karena jarak yang dekat, sopir mobil pikap yang bernama Jailani (58), warga Gunung Agung, Bandar Lampung, tidak lagi bisa melakukan pengereman.
Kecelakaan pun tak terhindarkan.
Mobil pikap menabrak bagian belakang truk Nissan.
Mobil pikap mengalami kerusakan parah pada bagian depan.
“Satu korban meninggal dunia pada peristiwa lakalantas tersebut. Korban bernama Sutikno (52), warga Sungai Langka, Gedong Tataan. Korban merupakan penumpang mobil pikap Suzuki Carry,” kata Ipda Ilham, Selasa (28/1/2020).
Sutikno mengalami luka parah pada bagian kepala.
Sementara Jailani mengalami luka pada bibi dan memar pada dada.
Korban luka dibawa ke puskesmas terdekat.
Kecelakaan ini telah ditangani oleh unit lakalantas Sat lantas Polres Lampung Selatan.
Dua Truk Terguling
Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalinsum ruas Dusun Sukabanjar Desa Tarahan Kecamatan Katibung, Lampung Selatan sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (20 Januari 2020).
Identitas keempat korban meninggal yakni, Simin (60), warga Talang Kepala, Banyu Asin Sumatera Selatan.
Korban merupakan sopir dum truk Hino BG 8197 LR.
Lalu Sumarno (45), warga Kelurahan Kaliawi, Bandar Lampung. Korban merupakan sopir dum truk Hino BE 9068 BU.
Lalu M Khairul (23), warga Rulung Helok, Natar
Korban merupakan pengendara sepeda motor Honda Beat BE 5326 OS.
Serta Yanti Rosmala (48), warga Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Merupakan penumpang dum truk BE 9068 BU.
Sementara satu korban mengalami luka berat yakni Wawan (26), warga Reluk Helok, Natar.
Kanit Lakalantas IPDA Ilham mewakili Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Agustinus Rianto, mengungkapkan kronologi kecelakaan maut di Jalinsum ruas Dusun Sukabanjar Desa Tarahan Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, sekitar pukul 11.00 WIB, Senin 20 Januari 2020.
Dari keterangan saksi kecelakaan bermula saat dump truk BG 8197 LR yang melaju dari arah Bakauheni dengan kecepatan sedang.
Saat melaju pada jalur menurun Tarahan truk mengalami rem blong.
Truk melaju pada sisi kanan dan dump truk BE 9068 BU yang ada di depannya.
Kedua kendaraan dump truk terguling.
“Dump truk yang di depannya terdorong, lalu menabrak pengendara sepeda motor Honda Beat,” kata IPDA Ilham.
Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah.
Begitu juga dengan sepeda motor.
Para korban lalu dibawa ke RSUD Bob Bazar, Kalianda.
(tribunlampung.co.id/dedi sutomo)