TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH - Polres Lampung Tengah bergerak cepat menyelidiki kasus tewasnya polisi di Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020) lalu.
Saat ini polisi telah menetapkan 18 tersangka yang diduga terlibat dalam penganiayaan hingga berujung tewasnya Brigadir Ahmad Jamhari (41).
Mereka adalah warga Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak.
Mereka ditangkap Polres Lamteng dengan bantuan Polda Lampung.
Kapolres Lamteng Ajun Komisaris Besar I Made Rasma mengatakan, 18 tersangka itu merupakan warga Kecamatan Seputih Banyak.
• Buronan Tepergok Saat Culik Anak, Di Lampung Siswi SD Kabur Seusai Gigit Tangan Penculik
• VIDEO Muncul Kerajaan Mulawarman, Dipimpin Raja Labok hingga Beri Gelar Kehormatan pada Fadli Zon
• Video Perjuangan Siswa SD Pulau Rimau Pergi Sekolah Lewati Dermaga yang Rusak Parah
• Polisi Meninggal saat Tes Perwira di Lampung, Lari Kencang di Putaran Pertama, Pingsan di Putaran 2
"Setelah kita lakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, 18 orang ini kita tetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya korban Ahmad Jamhari di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020) lalu," kata Made Rasma saat menggelar ekspose perkara, Rabu (5/2/2020).
Made menambahkan, para pelaku melakukan pengeroyokan karena tersulut emosi.
Mereka mendengar teriakan sejumlah warga yang melintas di tempat kejadian perkara.
"Para pelaku saat kejadian masih ramai-ramai di acara organ tunggal. Mendengar teriakan sejumlah pengendara, lalu mereka mendekat ke tempat kejadian perkara," ujar Made.
Beberapa pelaku merasa kesal dengan ulah korban.
Lantas mereka melempar sejumlah benda keras seperti batu dan botol ke arah korban.
Sempat Keluarkan Golok
Sebelum tewas dikeroyok massa, Brigadir Ahmad Jamhari (41) ternyata sempat mengeluarkan golok.
Diduga, itulah yang menyebabkan anggota Polsek Way Bungur, Lampung Timur tersebut menjadi korban amukan massa.
Brigadir Ahmad Jamhari meregang nyawa saat berkunjung ke Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Senin (3/2/2020) dini hari.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Brigadir Ahmad Jamhari diketahui sedang berkunjung di Lampung Tengah.
"Yang bersangkutan sedang main ke wilayah Lampung Tengah," kata Pandra, Senin (3/2/2020).
Saat itu, kata Pandra, Brigadir Ahmad Jamhari tiba-tiba tersulut emosi.
Namun, belum diketahui secara pasti apa yang membuat Ahmad Jamhari marah.
"Tiba-tiba (Ahmad Jamhari) emosional dan mengeluarkan senjata tajam berupa parang dan menghampiri setiap orang yang ada," tuturnya.
Kejadian tersebut, lanjut Pandra, membuat warga yang ada di tempat itu merasa terancam.
Namun, terus Pandra, warga tidak mengetahui bahwa Ahmad Jamhari adalah anggota polisi.
"Sekitar pukul dua dini hari. Masyarakat merasa terancam sehingga terjadi pengeroyokan."
"Karena merasa terusik, akhirnya dikeroyok dan ternyata yang bersangkutan itu anggota," tandasnya.
Tidak Sedang Berdinas
Brigadir Ahmad Jamhari (41) tewas dikeroyok massa di Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Senin (3/2/2020) dini hari.
Saat peristiwa itu terjadi, Brigadir Ahmad Jamhari sedang tidak bertugas.
Dari informasi yang dihimpun, Brigadir Ahmad Jamhari bertugas di Polsek Way Bungur, Lampung Timur.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan informasi tersebut.
"Ya benar," kata Pandra, Senin (3/2/2020).
Pandra mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, Brigadir Ahmad Jamhari sedang ada kepentingan pribadi alias tidak berdinas.
"Di Lampung Tengah. Ada kegiatan pribadi," tandasnya.
Pandra juga memastikan Ahmad Jamhari merupakan anggota polisi yang bertugas di Lampung Timur.
Brigadir AJ meregang nyawa setelah dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal di Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Senin (3/2/2020) dini hari.
Dari informasi yang dihimpun, anggota polsek berpangkat brigadir itu tewas dikeroyok orang tak dikenal sepulang dari hajatan Senin sekitar pukul 03.15 WIB.
Kini, jenazahnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id di RS Bhayangkara, terlihat Wakapolda Lampung Brigjen Sudarsono.
Ia melihat jasad anggotanya yang tewas dengan luka di bagian kepala.
Sayangnya, jenderal bintang satu ini belum bersedia memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.
Kendati demikian, Sudarsono membenarkan ada anggotanya tewas dikeroyok warga.
"Iya benar," ujar Sudarsono.
Diselidiki
Polda Lampung menyelidiko tewasnya anggota Polsek Way Bungur, Lampung Timur Ahmad Jamhari (41).
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, peristiwa ini masih dalam penyelidikan.
Pandra mengatakan, saat ini, Bidpropam Polda Lampung tengah mendalami penyebab Brigadir Ahmad Jamhari mengeluarkan senjata tajam.
"Saat ini Bidpropam masih mendalami soal ini," katanya.
Disinggung apakah Ahmad Jamhari tengah berada dibawah pengaruh alkohol, Pandra belum bisa memastikan. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio