Kasus Corona di Lampung

BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Lampung Tambah 2 Orang, ODP 1.530 Orang dan PDP 37 Orang

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiskes Lampung Reihana saat diwawancara di kompleks Kantor Diskes Lampung, Rabu (18/3/2020). BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Lampung Tambah 2 Orang, ODP 1.530 Orang dan PDP 37 Orang.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung kembali merilis data terbaru kasus virus corona atau Covid-19 di Lampung.

Kadiskes Lampung dr Reihana mengatakan, sampai Minggu (5/4/2020), terdapat tambahan 2 pasien positif corona di Lampung.

Sebelumnya, kata Reihana, pada Sabtu (4/4/2020), terdapat 11 pasien positif corona.

Dengan demikian, lanjut Reihana, pasien positif corona di Lampung saat ini menjadi 13 orang.

"Ya ada 2 tambahan pasien positif corona, 9 masih dirawat di ruang isolasi, 2 sudah dinyatakan sembuh dan 2 lagi Meninggal Dunia," kata Reihana, Minggu (5/4/2020).

Sayang, Reihana belum bisa menjelaskan secara detail riwayat 2 pasien positif corona terbaru tersebut.

Sedangkan untuk ODP pada Minggu (5/4/2020) terdapat 1.530 orang dan PDP 37 orang.

Kadiskes Reihana Ungkap Kronologi Pasien Positif Corona Asal Lambar Meninggal Dunia

Satu pasien positif corona di Lampung yang Meninggal Dunia berasal dari Lampung Barat.

Kadiskes Lampung Reihana menjelaskan riwayat perjalanan dan kronologi meninggalnya pasien positif corona asal Lampung Barat tersebut.

Menurut Reihana, pasien 10 asal Lampung Barat tersebut Meninggal Dunia pada Jumat (3/04/2020) pukul 00.00 WIB.

"Pasien berusia 71 tahun ini sempat dirawat di RSUDAM dan memiliki riwayat melakukan perjalanan dengan rombongan ke Gowa selama 5 hari," ungkap Reihana, Sabtu (4/4/2020).

Kemudian, lanjut Reihana, pasien tersebut pada Jumat, 27 Maret 2020 melakukan perjalanan pulang ke Lampung.

Di hari yang sama, terus Reihana, pasien mendatangi puskesmas di Lampung Barat dengan keluhan lemas, mual, diare disertai sesak nafas.

"Selanjutnya, sejak 6 hari sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluh buang air besar 5 sampai 6 kali cair dan disertai dengan mual," beber Reihana.

Kemudian, kata Reihana, rumah sakit setempat menghubungi Diskes Lampung pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 01.30 WIB, untuk merujuk pasien ke Bandar Lampung.

Pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 07.00 WIB, terus Reihana, pasien dirujuk menggunakan ambulans rumah sakit setempat.

"Pada saat dirujuk, kondisi umum pasien memang sudah tidak stabil dan mengalami sesak, secara umur sudah lanjut usia ini yang membuat berat," tuturnya.

Selain sudah lanjut usia, sambung Reihana, pasien tersebut juga memiliki penyakit penyerta yakni hipertensi dan paru kronis.

"Selama menjalani pemantauan di RSUDAM, kondisi umum (KU) pasien memang tidak stabil, selalu sesak (nafas)," ujar Reihana.

Pada Sabtu, 28 Maret 2020, pukul 10.00 WIB, kata Reihana, kondisi oksigen atau saturasi dalam darah pasien tersebut mulai menurun dan sudah diberi alat bantu serta obat-obatan secara maksimal oleh dokter yang merawat di ruang isolasi.

Pada 3 April 2020 pukul 00.00 WIB, lanjut Reihana, pasien tersebut dinyatakan Meninggal Dunia.

Rilis Data Terbaru

Dinas Kesehatan Lampung merilis data terbaru kasus corona di Lampung.

Kadiskes Lampung Reihana mengungkapkan, sampai Sabtu (4/4/2020), ada sebanyak 1.402 Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19 di Lampung.

Kemudian, lanjut Reihana, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada 36 pasien dan 1 pasien Meninggal Dunia.

"Dari total 1.402 ODP virus corona, 303 di antaranya telah selesai dipantau selama 14 hari," kata Reihana, Sabtu (4/4/2020).

"Saat ini kami tengah memantau 1.099 orang sisanya," imbuh Reihana.

Sementara untuk PDP, Reihana menjelaskan, dari total 36 PDP, 14 di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Kemudian, lanjut Reihana, 4 orang dirawat di ruang isolasi dan 18 orang sudah dinyatakan sembuh atau negatif.

"Untuk yang sembuh atau negatif tetap masuk dalam PDP karena sebelumnya kan sudah masuk dalam data PDP," jelas Reihana.

Sementara untuk kasus terkonfirmasi positif virus corona, kata Reihana, tetap 11 orang.

Reihana pun memastikan, terjadi kesalahan di website covid19.go.id yang menyebut pasien positif corona di Lampung hanya 12 orang.

"Tapi sudah dikonfirmasi bahwa ada 11 orang," jelas Reihana.

"Yang perlu ditekankan bahwa terkait data positif Covid-19 walaupun sudah sembuh atau meninggal datanya tidak boleh dibuang."

"Sehingga, dari 11 terkonfirmasi positif, yang masih dirawat di ruang isolasi ada 7 orang, meninggal 2 orang, dan sembuh 2 orang," tandas Reihana.

Bupati Lambar Parosil Mabsus Apresiasi Warga Sekincau Siapkan Makam Bagi Jenazah Positif Corona

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Lampung Barat, khususnya warga Sekincau.

Apresiasi tersebut diberikan Parosil karena warga Sekincau menerima jenazah korban virus corona atau Covid-19 asal Suoh Sekincau, yang dimakamkan di lingkungan setempat.

"Saya Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Sekincau yang telah memberikan rasa kesadaran dan kekeluargaan bersama," ungkap Parosil melalui video conference, Sabtu (4/4/2020).

Di mata Parosil, warga Sekincau mampu menjalankan ritual kegamaan dan falsafah Pancasila dengan baik di Bumi Khagom Mufakat itu.

Di mana, kata Parosil, warga Sekincau lebih memilih kesadaran untuk saling tolong-menolong dari pada menolak untuk memakamkan jenazah pasien positif corona atau Covid-19 yang meninggal.

"Apa yang dilakukan masyarakat Sekincau Lampung Barat ini merupakan hal yang sesuai dengan standar keagamaan kita (Islam) karena sudah menjadi fardu kifaya semua orang yang meninggal wajib dimakamkan. Juga, sesuai dengan falsafah Pancasila," tandasnya.

Menurut Parosil, rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang telah terbangun oleh warga Sekincau tidak boleh hilang.

Dengan adanya persatuan ini, kata Parosil, mudah-mudahan pandemi virus corona atau Covid-19 akan cepat berlalu di Tanah Air.

"Rasa kekeluargaan dan persaudaraan harus terus dibangun, dengan adanya persatuan ini Covid-19 akan selesai dan kita tidak boleh lengah," ujarnya.

"Mari kita sama-sama bekerja, berikhtiar, dan berdoa mudah-mudah ini cepat berlalu, mudah-mudahan Allah akan mencabut penyakit ini," tandas Parosil.

Siapkan Lahan

Sejumlah warga sekincau Lampung Barat menyiapkan liang lahat bagi korban positif virus Corona, Sabtu siang (4/4/2020).

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id melalui videoconference di Grup Whats App Covid-19 sejumlah warga menggali kuburan secara gotong royong untuk persemayaman terakhir Pasien 10.

Pasien 10 merupakan Korban positif Covid-19 itu berjenis kelamin laki-laki berusia 71 tahun yang meninggal di RSUDAM dini hari.

Tampak seorang petugas kepolisian yang mendampingi warga dalam menyiapkan peristirahatan terakhir untuk Pasien 10.

Polisi tampak mengenakan seragam coklat kepolisian dengan Bhabinkamtibnas Polres Lampung Barat.

Dikebumikan di Kampung Halaman Sekincau

Pasien nomor 10, Pasien 10 (71) yang sempat dirawat di Rumah Sakit Abdul Moloek (RSUDAM) karena terkonfirmasi corona Covid-19 rencananya akan dikebumikan di daerah asalnya, Sekincau, Lampung Barat (Lambar).

Pasien 10 dikabarkan meninggal dunia pukul 00.00 WIB dini hari tadi, Sabtu (4/4/2020).

Camat Sekincau M Agus Setiawan dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan jika pasien tersebut akan dimakamkan di Sekincau.

Diutarakannya, lokasi pemakaman warga asli Kecamatan Sekincau tersebut yakni di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srigaluh, Kelurahan Sekincau.

Menurutnya mengenai lokasi pemakaman ini tidak mendapatkan penolakan warga sekitar karena memang yang meninggal dunia adalah warga setempat.

"Masyarakat dari awal menerima karena warga mereka dan rukun kematian ada di sana," ungkap Agus kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (4/04/2020) sore.

Warga diakuinya memang memiliki kesadaran tinggi termasuk menjunjung azas Beguai Jejama sehingga tidak ada penolakan terkait lokasi pemakaman ini.

"Justru memang kesadaran warga tanpa ada protes apa-apa. Karena kita Beguai Jejama, dan semuanya bareng-bareng," papar Agus.

Pihaknya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan pihak terkait lainnya, termasuk terkait protap yang harus dijalankan pada saat prosesi pemakaman.

"Nanti setibanya jenazah di Sekincau langsung dibawa ke pemakaman, keluarga tidak diperkenankan untuk menyaksikan prosesi," ucapnya.

Informasi yang ia terima, jenazah rencananya baru diberangkatkan sore ini, sehingga prosesi pemakaman diperkirakan malam hari.

"Mungkin jalannya baru sore ini kan pakai prosedur dari rumah sakit. Tapi yang jelas dari rumah sakit langsung dibawa ke pemakaman tanpa adanya sentuhan apapun, karena protapnya seperti itu," jelas dia.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon, Kadiskes Lambar Paijo nomor ponselnya dalam keadaan tidak bisa dihubungi atau dialihkan.

Kronologi Pasien 10 bisa terpapar virus corona sendiri diungkapkan Kadiskes Lampung Reihana, sebelumnya memiliki riwayat mengikuti tabligh akbar di Gowa Sulawesi Selatan.

"Pasien Nomor 10 laki-laki usia 71 tahun atas nama Pasien 10, riwayat mengikuti tabligh akbar di Gowa (Sulawesi Selatan)," ungkapnya.

Hingga Jumat, 3 April 2020, jumlah kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 12 kasus. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Kiki Adipratama/Sulis Setia M)

Berita Terkini