Wawancara Eksklusif

Persiapan Bandar Lampung Gelar Belajar Tatap Muka, 'Semua Ada Risikonya, Tapi Kami Siap'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Persiapan Bandar Lampung Gelar Belajar Tatap Muka, 'Semua Ada Risikonya, Tapi Kami Siap'.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sesuai surat keputusan bersama atau SKB empat menteri, untuk daerah zona hijau dan kuning, diperbolehkan menggelar belajar tatap muka di sekolah.

Kota Bandar Lampung termasuk dalam daerah zona kuning Covid-19.

Karenanya, Pemkot Bandar Lampung berencana menggelar belajar tatap muka dalam waktu dekat.

Kapan hal tersebut dilakukan dan seperti apa teknisnya?

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribunlampung.co.id dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya.

Kapan rencananya belajar tatap muka di sekolah diselenggarakan di Bandar Lampung?

Kalau berdasarkan surat edaran (SE) Wali Kota Bandar Lampung, sekolah tatap muka akan digelar pada 1 September mendatang.

Kenapa Pemkot Bandar Lampung harus membuka sekolah tatap muka ini padahal kasus Covid masih terjadi?

Membuka sekolah tatap muka itu atas dasar aturan atau surat kesepakatan bersama (SKB) dari 4 menteri.

Kesepakatan tersebut memang bagi zona hijau dan kuning telah diperbolehkan untuk melakukan sekolah tatap muka.

Dengan catatan menerapkan ptotokol kesehatan yang ketat.

Seperti apa mekanisme sekolah tatap muka tersebut?

Pastinya dalam pembukaan sekolah tatap muka itu sudah dirapatkan dengan MKKS, baik jenjang sekolah dasar sampai menengah (SMP) atau sekolah dibawah kewenangan Kota Bandar Lampung.

Untuk jumlah orang di dalam kelas, jika biasanya 32 orang, maka nanti hanya setengahnya saja.

Waktu pembelajaran juga tidak lebih dari 3 jam setiap tatap mukanya dan dibuat bergiliran (shift).

Proses belajar juga akan dikombinasi secara daring.

Apakah Pemkot Bandar Lampung tidak takut risiko yang diambil dengan dibukanya sekolah tatap muka tersebut?

Semua memang ada risikonya. Kita melakukan sekolah tatap muka ada risiko.

Tetap melakukan belajar daring juga ada risikonya.

Saat ini banyak orangtua dibuat susah dengan kondisi belajar daring.

Karena itu, solusinya, kita belajar tatap muka dengan ketentuan-ketentuan di atas.

Semuanya sudah dengan pertimbangan dan kajian yang matang.

Bagaimana jika nanti ada penyebaran virus Corona di sekolah?

Maka yang paling utama tim kesehatan akan diminta untuk melakukan pengecekan di sekolah tersebut untuk sterilisasi.

Jikapun ternyata terjadi penyebaran Covid, maka kita memiliki kewenangan untuk menutup sekolah tersebut.

Bagaimana dengan kesiapan sekolah dalam penyelenggaraan sekolah tatap muka tersebut?

Kita sudah menyiapkan protokoler kesehatannya.

Kita juga sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka tersebut. Kita Pemkot Bandar Lampung yakin bisa membuka belajar tatap muka di sekolah ini.

Seberapa besar keyakinan Pemkot Bandar Lampung dengan dibuka sekolah tersebut?

Kalau kita sudah yakin dengan terbitnya Perwali, SKB 4 menteri, dan juga kita langsung buat SE terkait sekolah tatap muka tersebut.

Protokol kesehatan tetap menjadi yang paling utama dalam penyelenggaraan sekolah tatap muka.

Bagaimana Pemkot Bandar Lampung berkoordinasi dengan tim satgas Covid-19 baik dari Bandar Lampung dan Provinsi Lampung ?

Kaitannya dengan gugus tugas, mereka siap. Jika kita minta untuk turun ke lapangan, mereka siap.

Tapi kita semua siap. Jika terjadi kasus Covid, kita siap melakukan sterilisasi.(tribunlampung.co.id/bayu saputra)

Berita Terkini